MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus pencurian mobil Daihatsu Luxio Hitam BK 1170 JT yang terparkir di Plaza Medan Fair, berisikan uang senilai Rp 5 miliar terus diselidiki petugas. Polresta Medan sudah menahan 1 orang yang diduga sopir PT SSI (Swadharma Sarana Informatika).
“Satu orang sudah kita periksa intensif, sudah ditahan. Kita masih dalami keterlibatan pelaku-pelaku lainnya dulu,” terang Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Istanto Bram tanpa mau membeber nama.
Namun berdasarkan informasi yang beredar, pengemudi mobil Luxio BK 1170 JT yang melaporkan hilangnya mobil bersama uang sebesar Rp5 miliar itulah pelakunya. Pihaknya telah membentuk 5 tim untuk memburu para pelaku yang dikabarkan kabur ke luar kota.
“Yang pasti kita sudah bentuk 5 tim gabungan bersama Polda. Dan kita masih buru pelaku, sudah teridentifikasi ya,” kata Wahyu Bram.
Menurut Wahyu, total kerugian adalah Rp 5,3 miliar dan uang tersebut adalah milik Bank BRI yang rencananya akan diisikan ke beberapa ATM BRI. “Kerugian 5,3 miliar, dan itu memang uang milik Bank BRI,” katanya
Diberitakan sebelumnya, mobil luxio hitam BK 1170 JT milik PT SSI yang berisi uang Rp 5 miliar tiba-tiba raib dari pelataran parkir VIP Plaza Carefour Jl. Gatot Subroto. Saat itu, mobil yang dikemudikan Zulhamdi, Chandra, Ardilla dan seorang anggota Polri Brigadir Ronal selaku pengawal sedang mengisi ATM BRI yang terletak di kawasan Carefour sebesar Rp 800 juta setelah sebelumnya telah mengisi 3 ATM BRI lainnya di kawasan Jl. SM Raja.
Setelah dilakukan pencarian akhirnya ditemukan dalam kondisi masih menyala di kawasan Jl. Sei Asahan. Namun uang milk Bank BRI tersebut telah raib.
Dari situ, petugas ‘mencium’ keterlibatan sopir mobil Zulhamdi, lantaran bagian pintu tak ditemukan tanda kerusakan. Setelah diperiksa, ternyata ditemukan pula kunci masih melekat di dalam mobil. Ternyata kunci tersebut memang pernah diduplikatkan oleh seseorang benama Jay, yang menurut Zulhamdi merupakan rekannya sendiri. “Kenapa kunci ini bisa ada di sini?” tanya petugas kala itu kepada Zulhamdi.
“Kawanku pak si Jay, dia yang duplikatkan,” jawabnya.
Saat wartawan mendatangi kantor PT SSI di Jl. Selamat No. 16, Kec. Medan Amplas, sekuriti kantor bernama Indra Syahputra mengatakan, petugas yang berwenang sedang tak berada di kantor.
“Kami nggak tahu tentang itu. Yang bisa jawab pun ga ada di tempat. Mereka keluar semua di lapangan, ga tahu kapan balik. Kadang sampai malam. Di sini cuma polisi-polisi itu aja,” ujar Indra sambil menunjuk ke arah halaman kantor yang dipenuhi aparat kepolisian dan langsung menutup pagar kantor, Selasa (2/9) pagi.
Bank BRI kanwil Medan di Jalan Putri Hijau, Medan yang coba dikonfirmasi mengenai SOP pengisian uang ke ATM, oleh sekuriti bernama Joanes Pane mengatakan, seluruh petugas yang berwenang memberikan keterangan tidak berada di tempat.
“Mereka sedang menemani tamu dari pusat selama dua hari ini. Mulai hari ini (Selasa) dan besok (Rabu). Petugas bagian hukumnya juga sedang berada di Polda dan Polres,”ujarnya saat ditemui.
Humas BRI Kanwil Medan, HN Nazirwan saat dihubungi mengatakan tidak dapat menjawab pertanyaan dari wartawan terkait hal tersebut. “Mohon maaf untuk info saya tidak ada wewenang untuk jawab, mohon maaf ya,” katanya singkat.
Kepala Bank Indonesia Wilayah Sumut-Aceh, Difi A.Johansyah menjelaskan bahwa saat ini pihak bank menggunakan tenaga pihak lain untuk pengisian uang ke ATM. Ini merupakan standar yang harus dipenuhi, khususnya masalah pengamanan.
“Pihak Bank harus memastikan tenaga pihak ketiga memnuhi kriteria,” ujarnya tanpa menjabarkan kriteria yang dimaksud.
Kabag Humas OJK Regional V Sumatera, Anton Purba menjelaskan bila prosedur pengisian uang ke ATM oleh vendor tergantung dengan SOP yang disepakati oleh BRI dan pihak ketiga PT SSI.
“Tidak ada peraturan perbankan yang mengatur secara khusus soal itu, bank apa aja boleh melakukan kerjasama dengan pihak ketiga karena itu sama saja dengan kerjasama bidang sekuriti atau keamanan dan perjanjian, hak dan kewajiban diatur,” ujarnya.
Menurutnya, uang tersebut juga sudah diasuransikan. “Uang itu juga sudah diasuransikan itu, tapi tetap tanggungjawab vendor, PT SSI yang bertanggungjawab. Dari sisi perbankannya nggak ada kaitannya,” jelasnya. (wel/win/bd)