30.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Dua Kali Dipaksa Berhubungan Intim

Bunga, mahasiswi UI, korban penyekapan kekasih.
Bunga, mahasiswi UI, korban penyekapan kekasih.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah hampir dua bulan berpisah, Bunga (17) –nama samaran– mahasiswi asal Jakarta yang ngaku disekap kekasihnya itu, akhirnya dijemput ayahnya, Sukran Pasaribu (54). Setelah melepas rindu, Sukran langsung membuat laporan resmi ke Polsek Percut Sei Tuan, Senin (3/3) sore.

Perasaan senang tampak terpancar dari wajah pengusaha showroom mobil asal Jakarta itu. “Sebagai orangtua, ya jelas saya sangat senang karena anak saya sudah ketemu. Saya tiba di Medan pagi tadi. Langsung bertemu dengan anak saya,” kata Sukran. Masih menurutnya, semula putrinya yang berstatus mahasiswi Universitas Indonesia (UI) itu pamit dari rumah untuk mengikuti seminar di kawasan Puncak, Bogor. Namun, entah mengapa Bunga malah berangkat ke Aceh menemui cowoknya, Muhammad Hidayat.

“Awal Februari 2014 lalu Bunga  pamit sama saya mau ikut seminar dari kampus ke kawasan Puncak. Tapi setelah itu kita lost kontak dan saya disitu panik,” kenang pengusaha berpenampilan sederhana ini. Sukran mengaku akan terus melanjutkan kasus ini hingga pelaku dihukum sesuai hukum yang berlaku.

“Saya minta pelaku dihukum sesuai hukum yang berlaku ya. Itu saja, dan anak saya akan saya bawa kembali ke Jakarta,” katanya seraya mengucapkan terimakasih pada anggota Koramil 13/PST Koptu Sukamto yang telah berhasil melacak keberadaan pelaku. Sementara itu, disela-sela pemeriksaan, Bunga tetap ngaku dipaksa bersetubuh oleh Hidayat. Karena ketakutan, ia pun menuruti permintaan pelaku.

“Saya antara sadar dan nggak lho bang, sampai di Medan saya dipaksa terus. Mau ke mana-mana saya tak diizinkan. Jadi saya senang karena papa sudah datang ke sini buat jemput,” kata wanita berparas manis itu.

Dijelaskan Bunga, perkenalannya dengan Hidayat terjadi pada tahun 2011 silam, saat ia masih berstatus sebagai siswi SMA Negeri 1 Aceh Besar. Pertemuan itu terjalin karena korban sering nongkrong di kafe ule milik Hidayat. Karena saling suka, kedua sejoli ini pun resmi pacaran.

Singkat cerita, setelah lulus sekolah, Bunga memilih ikut ayahnya yang pindah tugas ke Jakarta. Walau terpisah jarak, hubungan keduanya tak terputus. Mereka masih sering komunikasi via hape. Hingga akhirnya Bunga disuruh Hidayat datang ke Aceh Besar dan selanjutnya membawanya ke Medan dan disekap selama 2 minggu.

Sementara itu, Hidayat menegaskan ia siap menikahi dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Ia berharap agar pihak keluarga Bunga memaafkannya dan menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.

“Aku siap dinikahkan bang, aku tanggung jawab. Tapi secara kekeluargaanlah penyelesaiannya bang. Karena orangtua saya di Aceh juga mau kok bang,” katanya.

Terpisah Muslim Harahap dari KPAID mengaku siap mendampingi korban atas kasus tersebut. “KPAID siap mendampingi korban selama proses hukum. Kami sudah bertemu dengan keluarga korban,” katanya.

Senada juga dikatakan Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung SIK yang mengaku masih memproses kasus tersebut. “Masih proses ya, kebetulan orangtua dari korban baru melaporkan hal ini,” katanya.

Sekedar mengingatkan, Hidayat yang bekerja sebagai pengusaha warung kopi dan doorsmeer di Aceh Besar itu nekat melarikan korban karena hubungan mereka tak direstui calon mertua. Selama di Medan, pasangan yang pacaran sejak tahun 2011 itu ngontrak di kawasan Desa Bandar Khalippah.

Korban sebut saja bernama Bunga mengaku dipaksa oleh Hidayat ikut dengannya. Bahkan saat tiba di Medan, dirinya dibawa Hidayat ke kawasan Jl. Karya IV, Dusun I, Desa Helvetia dan diajak menikah dengan diwalikan oleh kenalan Hidayat.

“Saya dipaksa bang, saya dibawa sampai ke Medan ini. Saya sebenarnya sangat takut. Saya juga diajak menikah di tempat temannya dia di Helvetia. Itu waktu baru sampai di Medan sini bang,” kenang wanita berparas cantik yang ngaku selama di Medan tak diperbolehkan kemana-mana itu.

Masih cerita Bunga, ia disekap dan dipaksa oleh Hidayat yang sudah berstatus sebagai suaminya itu. Ia juga menuding Hidayat telah melakukan hubungan badan sebanyak dua kali. “Sudah 2 kali begituan bang, saya dipaksa. Saya takut bang,” katanya seraya menangis dan menutupi wajahnya. (wel/deo)

Bunga, mahasiswi UI, korban penyekapan kekasih.
Bunga, mahasiswi UI, korban penyekapan kekasih.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah hampir dua bulan berpisah, Bunga (17) –nama samaran– mahasiswi asal Jakarta yang ngaku disekap kekasihnya itu, akhirnya dijemput ayahnya, Sukran Pasaribu (54). Setelah melepas rindu, Sukran langsung membuat laporan resmi ke Polsek Percut Sei Tuan, Senin (3/3) sore.

Perasaan senang tampak terpancar dari wajah pengusaha showroom mobil asal Jakarta itu. “Sebagai orangtua, ya jelas saya sangat senang karena anak saya sudah ketemu. Saya tiba di Medan pagi tadi. Langsung bertemu dengan anak saya,” kata Sukran. Masih menurutnya, semula putrinya yang berstatus mahasiswi Universitas Indonesia (UI) itu pamit dari rumah untuk mengikuti seminar di kawasan Puncak, Bogor. Namun, entah mengapa Bunga malah berangkat ke Aceh menemui cowoknya, Muhammad Hidayat.

“Awal Februari 2014 lalu Bunga  pamit sama saya mau ikut seminar dari kampus ke kawasan Puncak. Tapi setelah itu kita lost kontak dan saya disitu panik,” kenang pengusaha berpenampilan sederhana ini. Sukran mengaku akan terus melanjutkan kasus ini hingga pelaku dihukum sesuai hukum yang berlaku.

“Saya minta pelaku dihukum sesuai hukum yang berlaku ya. Itu saja, dan anak saya akan saya bawa kembali ke Jakarta,” katanya seraya mengucapkan terimakasih pada anggota Koramil 13/PST Koptu Sukamto yang telah berhasil melacak keberadaan pelaku. Sementara itu, disela-sela pemeriksaan, Bunga tetap ngaku dipaksa bersetubuh oleh Hidayat. Karena ketakutan, ia pun menuruti permintaan pelaku.

“Saya antara sadar dan nggak lho bang, sampai di Medan saya dipaksa terus. Mau ke mana-mana saya tak diizinkan. Jadi saya senang karena papa sudah datang ke sini buat jemput,” kata wanita berparas manis itu.

Dijelaskan Bunga, perkenalannya dengan Hidayat terjadi pada tahun 2011 silam, saat ia masih berstatus sebagai siswi SMA Negeri 1 Aceh Besar. Pertemuan itu terjalin karena korban sering nongkrong di kafe ule milik Hidayat. Karena saling suka, kedua sejoli ini pun resmi pacaran.

Singkat cerita, setelah lulus sekolah, Bunga memilih ikut ayahnya yang pindah tugas ke Jakarta. Walau terpisah jarak, hubungan keduanya tak terputus. Mereka masih sering komunikasi via hape. Hingga akhirnya Bunga disuruh Hidayat datang ke Aceh Besar dan selanjutnya membawanya ke Medan dan disekap selama 2 minggu.

Sementara itu, Hidayat menegaskan ia siap menikahi dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Ia berharap agar pihak keluarga Bunga memaafkannya dan menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.

“Aku siap dinikahkan bang, aku tanggung jawab. Tapi secara kekeluargaanlah penyelesaiannya bang. Karena orangtua saya di Aceh juga mau kok bang,” katanya.

Terpisah Muslim Harahap dari KPAID mengaku siap mendampingi korban atas kasus tersebut. “KPAID siap mendampingi korban selama proses hukum. Kami sudah bertemu dengan keluarga korban,” katanya.

Senada juga dikatakan Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung SIK yang mengaku masih memproses kasus tersebut. “Masih proses ya, kebetulan orangtua dari korban baru melaporkan hal ini,” katanya.

Sekedar mengingatkan, Hidayat yang bekerja sebagai pengusaha warung kopi dan doorsmeer di Aceh Besar itu nekat melarikan korban karena hubungan mereka tak direstui calon mertua. Selama di Medan, pasangan yang pacaran sejak tahun 2011 itu ngontrak di kawasan Desa Bandar Khalippah.

Korban sebut saja bernama Bunga mengaku dipaksa oleh Hidayat ikut dengannya. Bahkan saat tiba di Medan, dirinya dibawa Hidayat ke kawasan Jl. Karya IV, Dusun I, Desa Helvetia dan diajak menikah dengan diwalikan oleh kenalan Hidayat.

“Saya dipaksa bang, saya dibawa sampai ke Medan ini. Saya sebenarnya sangat takut. Saya juga diajak menikah di tempat temannya dia di Helvetia. Itu waktu baru sampai di Medan sini bang,” kenang wanita berparas cantik yang ngaku selama di Medan tak diperbolehkan kemana-mana itu.

Masih cerita Bunga, ia disekap dan dipaksa oleh Hidayat yang sudah berstatus sebagai suaminya itu. Ia juga menuding Hidayat telah melakukan hubungan badan sebanyak dua kali. “Sudah 2 kali begituan bang, saya dipaksa. Saya takut bang,” katanya seraya menangis dan menutupi wajahnya. (wel/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/