32.8 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Buru Pembunuh Adi Batok, Polisi Awasi Pelabuhan Belawan

Buron-Ilustrasi
Buron-Ilustrasi

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Untuk mencegah pelaku pembunuhan Masdianto alias Adi Batok (35) kabur ke Batam melalui jalur laut,petugas Polres Pelabuhan Belawan memperketat pengawasan di pintu masuk Pelabuhan Belawan.

“Anggota sudah kita sebar untuk memburu para pelaku yang berinisial MI dan Idris. Kita juga memperketat penjagaan dan pengawasan di terminal penumpang Pelabuhan Belawan,” kata Kanit Resum Polres Pelabuhan Belawan, Ipda Galih Ramadhan, Selasa (3/3).

Ditambahkan Galih, selain memperketat pengawasan di pelabuhan, polisi juga sudah menyebar anggota ke beberapa lokasi yang disebut-sebut jadi tempat persembunyian tersangka.

“Pengejaran bukan cuma di pelabuhan. Kita juga menyelidiki ke lokasi-lokasi tertentu, bahkan melakukan razia di jalan raya untuk mempersempit ruang gerak tersangka,” ungkapnya.

Dalam melakukan penyelidikan kasus pembunuhan inilanjut Galih, pihaknya juga sudah memeriksa 4 orang saksi diantaranya, Dedi buruh bangunan yang sebelumnya membonceng korban dan Dodi pemilik rumah tempat kejadian perkara (TKP).

“Saksi yang diperiksa masih empat orang, belum ada penambahan. Jadi

kasusnya masih dalam lidik,” ucapnya.

Sementara, Dodi salah seorang saksi mengaku, meski pembantaian terjadi di depan rumahnya Pasar 8 Jalan Perjuangan, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli pada Sabtu (28/2) lalu, tapi ia tidak mengetahui secara pasti berapa orang jumlah pelaku yang datang dan menghajar korban. “Aku tak tahu jumlah pelakunya berapa orang. Cuma aku sempat melihat, Idris bawa kelewang berboncengan dengan seorang pria menabrak sepeda motor korban yang parkir di depan rumahku,” cetus, Dodi.

Melihat hal itu, saksi yang takut terkena sasaran langsung melarikan diri ke dalam rumah. Sedangkan, Adi Batok yang diduga memang terlibat perkara sepeda motor Yamaha RX King gadaian dibacok oleh pelaku.

“Yang dibonceng si Idris itu aku nggak tahu. Cuma sebelum terjadi pembacokan aku sudah sempat dengar permasalahan mereka. Tapi, karena takut menjadi sasaran, begitu pelaku datang menyerang aku langsung lari ke dalam rumah, sedang korban lari menuju ke rumah warga,”

ungkapnya.

Dodi, menuturkan dari kabar yang diketahuinya, keributan antara korban dan Idris ditenggerai persoalan sepeda motor Yamaha RX King yang digadaikan pelaku kepada korban sebesar Rp1,5 juta pada awal bulan Februari lalu. Oleh korban kendaraan tersebut lalu dititipkan kepada temannya, Ihsan.

“Cuma kabarnya berselang 3 jam, Idris datang bawa seorang polisi minta kereta itu dibalikkan. Katanya, kereta itu curian dan yang mencuri, Iwan anak Idris dan kabarnya ditahan di kantor polisi,” ungkap saksi.

Dari situ, perselisihan antara Idris dan korban pun terjadi. Korban yang diduga telah dirugikan karena telah menerima kenderaan gadaian, namun diambil kembali tanpa ada pembayaran terlibat pertengkaran hingga akhirnya terjadi pembacokan dilakukan pelaku bersama beberapa orang temannya hingga mengakibatkan korban tewas.

“Kemungkinan itu penyebabnya. Sampai berbuntut panjang dan terjadi penyerangan saat korban bertamu dan duduk di teras rumahku,” beber Dodi. (rul/smg/deo)

Buron-Ilustrasi
Buron-Ilustrasi

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Untuk mencegah pelaku pembunuhan Masdianto alias Adi Batok (35) kabur ke Batam melalui jalur laut,petugas Polres Pelabuhan Belawan memperketat pengawasan di pintu masuk Pelabuhan Belawan.

“Anggota sudah kita sebar untuk memburu para pelaku yang berinisial MI dan Idris. Kita juga memperketat penjagaan dan pengawasan di terminal penumpang Pelabuhan Belawan,” kata Kanit Resum Polres Pelabuhan Belawan, Ipda Galih Ramadhan, Selasa (3/3).

Ditambahkan Galih, selain memperketat pengawasan di pelabuhan, polisi juga sudah menyebar anggota ke beberapa lokasi yang disebut-sebut jadi tempat persembunyian tersangka.

“Pengejaran bukan cuma di pelabuhan. Kita juga menyelidiki ke lokasi-lokasi tertentu, bahkan melakukan razia di jalan raya untuk mempersempit ruang gerak tersangka,” ungkapnya.

Dalam melakukan penyelidikan kasus pembunuhan inilanjut Galih, pihaknya juga sudah memeriksa 4 orang saksi diantaranya, Dedi buruh bangunan yang sebelumnya membonceng korban dan Dodi pemilik rumah tempat kejadian perkara (TKP).

“Saksi yang diperiksa masih empat orang, belum ada penambahan. Jadi

kasusnya masih dalam lidik,” ucapnya.

Sementara, Dodi salah seorang saksi mengaku, meski pembantaian terjadi di depan rumahnya Pasar 8 Jalan Perjuangan, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli pada Sabtu (28/2) lalu, tapi ia tidak mengetahui secara pasti berapa orang jumlah pelaku yang datang dan menghajar korban. “Aku tak tahu jumlah pelakunya berapa orang. Cuma aku sempat melihat, Idris bawa kelewang berboncengan dengan seorang pria menabrak sepeda motor korban yang parkir di depan rumahku,” cetus, Dodi.

Melihat hal itu, saksi yang takut terkena sasaran langsung melarikan diri ke dalam rumah. Sedangkan, Adi Batok yang diduga memang terlibat perkara sepeda motor Yamaha RX King gadaian dibacok oleh pelaku.

“Yang dibonceng si Idris itu aku nggak tahu. Cuma sebelum terjadi pembacokan aku sudah sempat dengar permasalahan mereka. Tapi, karena takut menjadi sasaran, begitu pelaku datang menyerang aku langsung lari ke dalam rumah, sedang korban lari menuju ke rumah warga,”

ungkapnya.

Dodi, menuturkan dari kabar yang diketahuinya, keributan antara korban dan Idris ditenggerai persoalan sepeda motor Yamaha RX King yang digadaikan pelaku kepada korban sebesar Rp1,5 juta pada awal bulan Februari lalu. Oleh korban kendaraan tersebut lalu dititipkan kepada temannya, Ihsan.

“Cuma kabarnya berselang 3 jam, Idris datang bawa seorang polisi minta kereta itu dibalikkan. Katanya, kereta itu curian dan yang mencuri, Iwan anak Idris dan kabarnya ditahan di kantor polisi,” ungkap saksi.

Dari situ, perselisihan antara Idris dan korban pun terjadi. Korban yang diduga telah dirugikan karena telah menerima kenderaan gadaian, namun diambil kembali tanpa ada pembayaran terlibat pertengkaran hingga akhirnya terjadi pembacokan dilakukan pelaku bersama beberapa orang temannya hingga mengakibatkan korban tewas.

“Kemungkinan itu penyebabnya. Sampai berbuntut panjang dan terjadi penyerangan saat korban bertamu dan duduk di teras rumahku,” beber Dodi. (rul/smg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/