28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Cekcok Soal BPJS, Pemuda Ini Hantam Ayah Tirinya… Tewas

Foto: Raja/PM Jenazah Zainuddin tergeletak di rumahnya Jalan Jagung Gang Sepakat, Lingkungan 8 Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, setelah dibunuh anak tirinya, Abdul Rahman (kiri), Kamis (3/3/2016) sore.
Foto: Raja/PM
Jenazah Zainuddin tergeletak di rumahnya Jalan Jagung Gang Sepakat, Lingkungan 8 Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, setelah dibunuh anak tirinya, Abdul Rahman (kiri), Kamis (3/3/2016) sore.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sehari pasca seorang anak membakar hidup-hidup ibu kandungnya hingga tewas, kasus pembunuhan kembali terjadi di kawasan Medan Utara. Kali ini giliran anak yang tega menghabisi nyawa ayahnya sendiri. Perbuatan keji ini dilakukan Abdul Rahman (28) terhadap ayah tirinya Zainuddin (58), Kamis (3/3) sekira pukul 15.30 WIB.

Pembunuhan terjadi di rumah Zainuddin, Jalan Jagung Gang Sepakat, Lingkungan 8 Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan.

Sore itu, Abdul dan temannya bernama Udin (27) datang ke rumah korban mengendarai sepeda motor jenis bebek. Setiba di lokasi, Abdul langsung menghampiri ayahnya yang tengah santai di ruang tamu. Kepada Zainuddin, Abdul meminta uang untuk biaya pengurusan kartu BPJS Kesehatan.

Awalnya, pembicaraan antara anak dan ayah ini tampak biasa. Namun, tanpa diketahui secara pasti penyebabnya, tiba-tiba pelaku marah hingga keduanya terlibat adu mulut.

Zainuddin yang tak mau bertengkar memilih mengalah dengan beranjak ke dapur meninggalkan Abdul di ruang tengah. Merasa tak dihargai, Abdul menyusul Zainuddin. Di sana, keduanya kembali cekcok mulut.

Diduga karena emosi, Abdul langsung menghantamkan helm yang dari awal ditentengnya ke kepala Zainuddin. Seketika itu juga, Zainuddin tersungkur dan kejang-kejang di lantai. Tak lama berselang, korban pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Melihat korban terkapar tak berdaya, Abdul dan temannya langsung melarikan diri. Jenazah Zainuddin yang tergeletak di dapur dengan posisi terlentang dan mengenakan baju kaos putih dan celana panjang keper hitam itu, pertama kali ditemukan oleh cucu pertamanya.

“Tadi kakek sempat bertengkar dengan om Rahman (Abdul-red). Terus kakek pergi ke belakang rumah, tapi dikejar sama om,” ucap Reza Khadafi (8), cucu korban.

“Kakek sempat terjatuh, tapi dipukul lagi kepalanya pakai helm. Nggak lama kakek kejang-kejang, dan tak bangun lagi,” ungkapnya.

Istri korban, Khairani (48) yang baru mengetahui kejadian tersebut langsung menjerit histeris hingga membuat warga sekitar berdatangan. Dengan didampingi beberapa warga, Khairani kemudian mendatangi Mapolsek Medan Labuhan untuk melaporkan kejadian tersebut.

Foto: Raja/PM Jenazah Zainuddin tergeletak di rumahnya Jalan Jagung Gang Sepakat, Lingkungan 8 Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, setelah dibunuh anak tirinya, Abdul Rahman (kiri), Kamis (3/3/2016) sore.
Foto: Raja/PM
Jenazah Zainuddin tergeletak di rumahnya Jalan Jagung Gang Sepakat, Lingkungan 8 Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, setelah dibunuh anak tirinya, Abdul Rahman (kiri), Kamis (3/3/2016) sore.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sehari pasca seorang anak membakar hidup-hidup ibu kandungnya hingga tewas, kasus pembunuhan kembali terjadi di kawasan Medan Utara. Kali ini giliran anak yang tega menghabisi nyawa ayahnya sendiri. Perbuatan keji ini dilakukan Abdul Rahman (28) terhadap ayah tirinya Zainuddin (58), Kamis (3/3) sekira pukul 15.30 WIB.

Pembunuhan terjadi di rumah Zainuddin, Jalan Jagung Gang Sepakat, Lingkungan 8 Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan.

Sore itu, Abdul dan temannya bernama Udin (27) datang ke rumah korban mengendarai sepeda motor jenis bebek. Setiba di lokasi, Abdul langsung menghampiri ayahnya yang tengah santai di ruang tamu. Kepada Zainuddin, Abdul meminta uang untuk biaya pengurusan kartu BPJS Kesehatan.

Awalnya, pembicaraan antara anak dan ayah ini tampak biasa. Namun, tanpa diketahui secara pasti penyebabnya, tiba-tiba pelaku marah hingga keduanya terlibat adu mulut.

Zainuddin yang tak mau bertengkar memilih mengalah dengan beranjak ke dapur meninggalkan Abdul di ruang tengah. Merasa tak dihargai, Abdul menyusul Zainuddin. Di sana, keduanya kembali cekcok mulut.

Diduga karena emosi, Abdul langsung menghantamkan helm yang dari awal ditentengnya ke kepala Zainuddin. Seketika itu juga, Zainuddin tersungkur dan kejang-kejang di lantai. Tak lama berselang, korban pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Melihat korban terkapar tak berdaya, Abdul dan temannya langsung melarikan diri. Jenazah Zainuddin yang tergeletak di dapur dengan posisi terlentang dan mengenakan baju kaos putih dan celana panjang keper hitam itu, pertama kali ditemukan oleh cucu pertamanya.

“Tadi kakek sempat bertengkar dengan om Rahman (Abdul-red). Terus kakek pergi ke belakang rumah, tapi dikejar sama om,” ucap Reza Khadafi (8), cucu korban.

“Kakek sempat terjatuh, tapi dipukul lagi kepalanya pakai helm. Nggak lama kakek kejang-kejang, dan tak bangun lagi,” ungkapnya.

Istri korban, Khairani (48) yang baru mengetahui kejadian tersebut langsung menjerit histeris hingga membuat warga sekitar berdatangan. Dengan didampingi beberapa warga, Khairani kemudian mendatangi Mapolsek Medan Labuhan untuk melaporkan kejadian tersebut.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/