27.8 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Tiga Rumah di Pinggir Sungai Deli Amblas

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Warga menyaksikan bangunan rumah yang amblas ke Sungai Deli, kawasan Jalan Teratai Medan, Selasa (1/12). Peristiwa longsor tersebut akibat luapan air yang mengikis bantaran sungai. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Warga menyaksikan bangunan rumah yang amblas ke Sungai Deli, kawasan Jalan Teratai Medan, Selasa (1/12). Peristiwa longsor tersebut akibat luapan air yang mengikis bantaran sungai. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kota Medan, Senin (30/11) lalu, menyebabkan tiga bangunan di Jalan Teratai, Simpang Kantil, Kelurahan Hamdan, Medan Maimun, amblas, Selasa (1/12). Tiga rumah semi permanen yang berada di bantaran Sungai Deli tersebut mendadak roboh.

Reruntuhan bangunan rumah itu terseret arus air sungai. Sedangkan sebagian lagi masih berada di bantaran sungai. Beruntung, peristiwa amblasnya tiga rumah tersebut tak memakan korban jiwa. Sebab, para penghuni rumah tidak berada di tempat tinggalnya. Ketiga rumah yang roboh tersebut, masing ditempati M Dani (63), H Syiabuddin, dan Ummi (warung lontong).

Menurut M Dani (63), amblasnya bangunan rumahnya terjadi Senin (30/11) tengah malam sekira pukul 23.30 WIB. Ia mengetahui setelah pulang mencari nafkah.

“Aku baru pulang narik becak. Pas sampai depan rumah, ternyata rumahku sudah amblas. Untungnya, istri, anak dan cucuku tidak ada di rumah. Mereka kebetulan lagi menginap di Binjai (rumah anaknya),” ujar Dani.

Dikatakan Dani, amblasnya tempat tinggalnya itu disebabkan tanah di bawah bangunannya tergerus air. Sebab, malam itu air Sungai Deli meluap namun tidak sampai merendam rumahnya.

Dani mengaku tidak dapat menyelamatkan barang-barangnya. Dia bahkan terpaksa tidur di becak hingga pagi hari. “Habis semua barang-barangku, tidak ada yang tersisa, termasuk juga ijazah sekolah. Ini masih mencari, siapa tahu ada di sisa-sisa reruntuhan,” ucapnya.

Dani menyebutkan, pemerintah hingga kemarin belum ada memberikan bantuan. Namun begitu, dirinya sangat mengharapkan pemerintah perduli dengan nasibnya.

“Kepling dan lurah belum ada memberikan bantuan atau solusi. Ya, kalau bisa aku berharap bantuan dari pemerintah. Paling tidak, rumahku dibangun lagi. Enggak usah pakai batu, papan saja pun jadilah. Itu saja yang penting, dan kami bisa punya tempat tinggal lagi,” tuturnya sembari mengatakan, untuk saat ini dirinya masih bingung mau tinggal di mana. “Inilah belum tahu mau ke mana,” imbuh Dani.

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Warga menyaksikan bangunan rumah yang amblas ke Sungai Deli, kawasan Jalan Teratai Medan, Selasa (1/12). Peristiwa longsor tersebut akibat luapan air yang mengikis bantaran sungai. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Warga menyaksikan bangunan rumah yang amblas ke Sungai Deli, kawasan Jalan Teratai Medan, Selasa (1/12). Peristiwa longsor tersebut akibat luapan air yang mengikis bantaran sungai. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kota Medan, Senin (30/11) lalu, menyebabkan tiga bangunan di Jalan Teratai, Simpang Kantil, Kelurahan Hamdan, Medan Maimun, amblas, Selasa (1/12). Tiga rumah semi permanen yang berada di bantaran Sungai Deli tersebut mendadak roboh.

Reruntuhan bangunan rumah itu terseret arus air sungai. Sedangkan sebagian lagi masih berada di bantaran sungai. Beruntung, peristiwa amblasnya tiga rumah tersebut tak memakan korban jiwa. Sebab, para penghuni rumah tidak berada di tempat tinggalnya. Ketiga rumah yang roboh tersebut, masing ditempati M Dani (63), H Syiabuddin, dan Ummi (warung lontong).

Menurut M Dani (63), amblasnya bangunan rumahnya terjadi Senin (30/11) tengah malam sekira pukul 23.30 WIB. Ia mengetahui setelah pulang mencari nafkah.

“Aku baru pulang narik becak. Pas sampai depan rumah, ternyata rumahku sudah amblas. Untungnya, istri, anak dan cucuku tidak ada di rumah. Mereka kebetulan lagi menginap di Binjai (rumah anaknya),” ujar Dani.

Dikatakan Dani, amblasnya tempat tinggalnya itu disebabkan tanah di bawah bangunannya tergerus air. Sebab, malam itu air Sungai Deli meluap namun tidak sampai merendam rumahnya.

Dani mengaku tidak dapat menyelamatkan barang-barangnya. Dia bahkan terpaksa tidur di becak hingga pagi hari. “Habis semua barang-barangku, tidak ada yang tersisa, termasuk juga ijazah sekolah. Ini masih mencari, siapa tahu ada di sisa-sisa reruntuhan,” ucapnya.

Dani menyebutkan, pemerintah hingga kemarin belum ada memberikan bantuan. Namun begitu, dirinya sangat mengharapkan pemerintah perduli dengan nasibnya.

“Kepling dan lurah belum ada memberikan bantuan atau solusi. Ya, kalau bisa aku berharap bantuan dari pemerintah. Paling tidak, rumahku dibangun lagi. Enggak usah pakai batu, papan saja pun jadilah. Itu saja yang penting, dan kami bisa punya tempat tinggal lagi,” tuturnya sembari mengatakan, untuk saat ini dirinya masih bingung mau tinggal di mana. “Inilah belum tahu mau ke mana,” imbuh Dani.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/