30 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Remaja Tewas Dibantai Geng Motor di Sekitar Fly Over Medan Amplas

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Muhammad Farhan Lubis (17) tewas dibantai gerombolan Geng Motor yang melakukan konvoi di Jalan Sisisngamangaraja, tepatnya di depan pabrik getah PT Asahan Kelurahan Timbangan Deli Kecamatan Medan Amplas, pada Minggu (28/2) lalu, sekira Pukul 02.00 WIB. Remaja yang tinggal di Jalan Garu 6, Gang Kakak Tua Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas ini mengalami luka robek akibat dihantam kayu balok di bagian kepala.

Ilustrasi

Rekan korban, Rian, menyebutkan bahwa Farhan sempat mendapatkan perawatan medis, namun sekira jam 15.00 WIB, Farhan menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Mitra Sejati Jalan AH Nasution Medan.

Rian menceritakan kronologis kejadian, malam dini hari itu. Ketika itu, dirinya bersama Farhan mengendarai sepeda motor bersama teman-teman mereka, yakni Reza, Dian Tama, Otoi, Bobi, Arya, dan Madan,dari Jalan Garu 7 Medan Amplas, menuju Tanjungmorawa, Deliserdang. “Kami sebanyak 7 sepeda motor, mau jalan-jalan menuju ke Jalan Tanjungmorawa, tapi sampai di Trakindo, kami balik arah menuju Simpang Amplas melintasi jalan fly over.

Ternyata, saat turun dari jalan fly over segerombolan pemuda sudah berkumpul yang diduga geng motor. Mereka sudah menunggu di sisi kiri dan kanan tepat di depan pabrik getah PT Asahan,” beber Rian, yang diamini beberapa orang teman almarhum Farhan di rumah duka, pada Senin (1/3) lalu, sekira sekira pukul 01.30 WIB dini hari, kepada wartawan di Medan.

Menurut Rian, mereka (geng motor, red) langsung mengejar dan menyerang dengan bermacam senjata, ada yang menggunakan batu dan kayu. Bahkan pelaku juga ada yang membawa sejata tajam. “Puluhan gerombolan geng motor itu melempari kita, sambil berteriak serang,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan, pada dini hari naas itu, korban Farhan berboncengan tiga bersama Dian dan Arya dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X BK 4386 warna hitam merah.

Saat itu Dian yang membawa kereta, korban Farhan di tengah dan Arya di belakang. Bahkan kata Rian pas kejadian itu seorang dari puluhan geng motor itu berdiri di tengah jalan memegang kayu dan menghantam kan kayu kepada Dian.

Namun ketika itu Dian sempat mengelak dengan cara menunduk sambil berteriak “tunduk-tunduk”. Dian memberi tahu agar korban Farhan dan Arya juga ikut merunduk.

Naas hantaman kayu itu ternyata mengenai kepala korban Farhan, Dian dan Arya pun sempat panik. Beruntung, sepeda motor yang dibawa oleh Dian tidak jatuh. Mengetahui Farham terluka dan darah segar keluar dari kepala Farhan, Dian bergegas tancap gas dan pergi meninggalkan pasukan geng motor itu.

“Dian yang mengemudi, Arya diboncengan memegang Farhan, melaju kencang membawa Farhan ke klinik agar mendapatkan perawatan medis di sekitar jalan Garu 6 Medan Amplas, tapi tak berhasil. Selanjutnya Farhan dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Sejati,” kata keluarga korban, Yunus Lubis menimpali.

Menurut warga, kejadian seperti itu tidak boleh dibiarkan. Aksi geng motor yang konvoi dengan bawa senjata tajam di kawasan Jalan Sisingamangaraja umumnya di Kota Medan bukan yang pertama terjadi. Aksi mereka terus berulang, dan biasanya dilakukan pada malam Minggu atau malam-malam hari libur.

“Karena ini terus berulang dan sudah banyak kejadian. Sudah banyak yang jadi korban keberingasan geng motor, warga berharap pihak kepolisian mengintensifkan patroli malam. Ini sebagai sebuah solusi, kita selaku warga hanya bisa menyarankan dan kalau warga bertindak takutnya disalahkan pula,” kata warga.

Keluarga almarhum Farhan, Yunus Lubis dan warga juga berharap polisi dapat menangkap anggota geng motor yang terlibat hingga membuat Farhan meninggal dunia. “Kita berharap polisi dapat menangkap anggota geng motor yang terlibat hingga membuat Farhan meninggal dunia,” kata Yunus lagi.

Di tempat terpisah Kapolsek Patumbak Kompol Arfin Fachreza SH SIK MH melalui Kanit Reskrim Iptu Philip A Purba SH MH saat dikonfirmasi, Rabu (3/3) menyebutkan, hingga kini pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Patumbak masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa.

Dikatakan Philip, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mendalami kasus ini. Termasuk memeriksa saksi-saksi juga telah dilakukan. “Kita masih mendalami, mohon waktu dan doanya ya,” jelasnya. (mag-1/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Muhammad Farhan Lubis (17) tewas dibantai gerombolan Geng Motor yang melakukan konvoi di Jalan Sisisngamangaraja, tepatnya di depan pabrik getah PT Asahan Kelurahan Timbangan Deli Kecamatan Medan Amplas, pada Minggu (28/2) lalu, sekira Pukul 02.00 WIB. Remaja yang tinggal di Jalan Garu 6, Gang Kakak Tua Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas ini mengalami luka robek akibat dihantam kayu balok di bagian kepala.

Ilustrasi

Rekan korban, Rian, menyebutkan bahwa Farhan sempat mendapatkan perawatan medis, namun sekira jam 15.00 WIB, Farhan menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Mitra Sejati Jalan AH Nasution Medan.

Rian menceritakan kronologis kejadian, malam dini hari itu. Ketika itu, dirinya bersama Farhan mengendarai sepeda motor bersama teman-teman mereka, yakni Reza, Dian Tama, Otoi, Bobi, Arya, dan Madan,dari Jalan Garu 7 Medan Amplas, menuju Tanjungmorawa, Deliserdang. “Kami sebanyak 7 sepeda motor, mau jalan-jalan menuju ke Jalan Tanjungmorawa, tapi sampai di Trakindo, kami balik arah menuju Simpang Amplas melintasi jalan fly over.

Ternyata, saat turun dari jalan fly over segerombolan pemuda sudah berkumpul yang diduga geng motor. Mereka sudah menunggu di sisi kiri dan kanan tepat di depan pabrik getah PT Asahan,” beber Rian, yang diamini beberapa orang teman almarhum Farhan di rumah duka, pada Senin (1/3) lalu, sekira sekira pukul 01.30 WIB dini hari, kepada wartawan di Medan.

Menurut Rian, mereka (geng motor, red) langsung mengejar dan menyerang dengan bermacam senjata, ada yang menggunakan batu dan kayu. Bahkan pelaku juga ada yang membawa sejata tajam. “Puluhan gerombolan geng motor itu melempari kita, sambil berteriak serang,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan, pada dini hari naas itu, korban Farhan berboncengan tiga bersama Dian dan Arya dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X BK 4386 warna hitam merah.

Saat itu Dian yang membawa kereta, korban Farhan di tengah dan Arya di belakang. Bahkan kata Rian pas kejadian itu seorang dari puluhan geng motor itu berdiri di tengah jalan memegang kayu dan menghantam kan kayu kepada Dian.

Namun ketika itu Dian sempat mengelak dengan cara menunduk sambil berteriak “tunduk-tunduk”. Dian memberi tahu agar korban Farhan dan Arya juga ikut merunduk.

Naas hantaman kayu itu ternyata mengenai kepala korban Farhan, Dian dan Arya pun sempat panik. Beruntung, sepeda motor yang dibawa oleh Dian tidak jatuh. Mengetahui Farham terluka dan darah segar keluar dari kepala Farhan, Dian bergegas tancap gas dan pergi meninggalkan pasukan geng motor itu.

“Dian yang mengemudi, Arya diboncengan memegang Farhan, melaju kencang membawa Farhan ke klinik agar mendapatkan perawatan medis di sekitar jalan Garu 6 Medan Amplas, tapi tak berhasil. Selanjutnya Farhan dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Sejati,” kata keluarga korban, Yunus Lubis menimpali.

Menurut warga, kejadian seperti itu tidak boleh dibiarkan. Aksi geng motor yang konvoi dengan bawa senjata tajam di kawasan Jalan Sisingamangaraja umumnya di Kota Medan bukan yang pertama terjadi. Aksi mereka terus berulang, dan biasanya dilakukan pada malam Minggu atau malam-malam hari libur.

“Karena ini terus berulang dan sudah banyak kejadian. Sudah banyak yang jadi korban keberingasan geng motor, warga berharap pihak kepolisian mengintensifkan patroli malam. Ini sebagai sebuah solusi, kita selaku warga hanya bisa menyarankan dan kalau warga bertindak takutnya disalahkan pula,” kata warga.

Keluarga almarhum Farhan, Yunus Lubis dan warga juga berharap polisi dapat menangkap anggota geng motor yang terlibat hingga membuat Farhan meninggal dunia. “Kita berharap polisi dapat menangkap anggota geng motor yang terlibat hingga membuat Farhan meninggal dunia,” kata Yunus lagi.

Di tempat terpisah Kapolsek Patumbak Kompol Arfin Fachreza SH SIK MH melalui Kanit Reskrim Iptu Philip A Purba SH MH saat dikonfirmasi, Rabu (3/3) menyebutkan, hingga kini pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Patumbak masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa.

Dikatakan Philip, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mendalami kasus ini. Termasuk memeriksa saksi-saksi juga telah dilakukan. “Kita masih mendalami, mohon waktu dan doanya ya,” jelasnya. (mag-1/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/