29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dilapor Kekasih, Oknum TNI Ngamuk di Kantor LBH Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan segera menyurati Pangdam I Bukit Barisan dan Panglima TNI, terkait adanya aksi enam orang berambut cepak yang diketahui dari satuan Denpom 1/5 Medan, bersikap arogan terhadap seorang pengacara di LBH Medan.

S Direktur LBH Medan Surya Hadinata, Kamis (3/5/2018) mengatakan jika mereka tidak menduga bahwa kedatangan personil TNI-AD tersebut berakhir ricuh dengan anggotanya. Terlebih lagi diantara pelaku yang mengunakan seragam lengkap militer tersebut beberapa diantaranya perwira pertama.

Menurut Surya, dari apa yang disaksikannya, para pria dengan tampilan bertubuh tegap itu datang dan mengamuk setelah mereka mengetahui seorang wanita sebut saja bernama Bunga, mengadukan kasus penganiayaan yang dialaminya ke LBH Medan. Sedangkan pelakunya adalah oknum anggota TBI berinisial SS.

“Ada 6 orang oknum TNI yang datang kemari satu diantaranya berpakaian lengkap dan yang lainnya berpakain preman. Yang berpakaian lengkap itu Pasi Idik Denpom AR dan salahsatu temannya yang diketahui juga bernama Letnan R,” ucapnya.

Dijelaskannya juga, kedatangan mereka kemari mencari 3 anggota LBH yakni Aidil, Marganda, dan Armada.

Namun hanya Armada yang bertemu dengan mereka. Saat pertemuan itu, salahsatu dari keenam oknum aparat itu yang berpangkat perwira mendadak emosi. Selain mengamuk, oknum tersebut juga langsung melakukan penyerangan dengan berusaha memukul Armada. Namun tidak kena, lantaran Armada menghindar.

“Mereka mengamuk disini, dan mencari 3 anggota saya. Namun yang jumpa hanya Armada. Dan pada saat jumpa, mereka bercerita soal kasus Bunga. Dan entah kenapa tiba-tiba Letnan R memukul Armada. Namun untung saja Armada mengelak, hingga tak mengalami cedera,” terang pria berkacamata tersebut di ruangannya.

Atas perlakuan arogan itu, Surya mengaku sangat kecewa dan mendesak agar pihak Kodam I/BB meminta maaf. Di samping itu, Surya juga memastikan akan meneruskan aksi arogansi oknum aparat tersebut ke pimpinan para pelaku dalam hal ini Pangdam I Bukit Barisan dan Panglima TNI.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan segera menyurati Pangdam I Bukit Barisan dan Panglima TNI, terkait adanya aksi enam orang berambut cepak yang diketahui dari satuan Denpom 1/5 Medan, bersikap arogan terhadap seorang pengacara di LBH Medan.

S Direktur LBH Medan Surya Hadinata, Kamis (3/5/2018) mengatakan jika mereka tidak menduga bahwa kedatangan personil TNI-AD tersebut berakhir ricuh dengan anggotanya. Terlebih lagi diantara pelaku yang mengunakan seragam lengkap militer tersebut beberapa diantaranya perwira pertama.

Menurut Surya, dari apa yang disaksikannya, para pria dengan tampilan bertubuh tegap itu datang dan mengamuk setelah mereka mengetahui seorang wanita sebut saja bernama Bunga, mengadukan kasus penganiayaan yang dialaminya ke LBH Medan. Sedangkan pelakunya adalah oknum anggota TBI berinisial SS.

“Ada 6 orang oknum TNI yang datang kemari satu diantaranya berpakaian lengkap dan yang lainnya berpakain preman. Yang berpakaian lengkap itu Pasi Idik Denpom AR dan salahsatu temannya yang diketahui juga bernama Letnan R,” ucapnya.

Dijelaskannya juga, kedatangan mereka kemari mencari 3 anggota LBH yakni Aidil, Marganda, dan Armada.

Namun hanya Armada yang bertemu dengan mereka. Saat pertemuan itu, salahsatu dari keenam oknum aparat itu yang berpangkat perwira mendadak emosi. Selain mengamuk, oknum tersebut juga langsung melakukan penyerangan dengan berusaha memukul Armada. Namun tidak kena, lantaran Armada menghindar.

“Mereka mengamuk disini, dan mencari 3 anggota saya. Namun yang jumpa hanya Armada. Dan pada saat jumpa, mereka bercerita soal kasus Bunga. Dan entah kenapa tiba-tiba Letnan R memukul Armada. Namun untung saja Armada mengelak, hingga tak mengalami cedera,” terang pria berkacamata tersebut di ruangannya.

Atas perlakuan arogan itu, Surya mengaku sangat kecewa dan mendesak agar pihak Kodam I/BB meminta maaf. Di samping itu, Surya juga memastikan akan meneruskan aksi arogansi oknum aparat tersebut ke pimpinan para pelaku dalam hal ini Pangdam I Bukit Barisan dan Panglima TNI.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/