25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Dicekik dan Ditoyor Ayah Tiri, Anak Ambil Cangkul

Risky Tarigan

PANCURBATU, SUMUTPOS.CO – Si anak tidak terima disebut mengancam. Dia mengaku hanya membela diri. Sedangkan si ayah tiri, mengaku diancam pakai cangkul lalu lapor polisi. Lalu, si anak ditangkap polisi berdasarkan laporan. Siapa yang benar? Biarlah polisi yang membuktikannya.

Percecokan anak dan ayah tiri ini terjadi di wilayah hukum Polsek Pancurbatu. Risky Tarigan (15)—anak dan Kasdik (52)—ayah tiri. Kasdik yang menikahi ibu Risky, membuka usaha warung di depan rumah.

Cerita Risky kepada Posmetro (grup sumutpos.co), sesaat dia ditangkap petugas Polsek Pancurbatu, keributan itu berawal dari usaha warung itu. Malam itu, dia disuruh ibu kandungnya menjaga warung. Saat itu, seorang ibu dan anaknya datang bermaksud hendak beli jajanan. Namun, mungkin karena tak ada yang dicari, ibu itu pun pergi membawa anaknya ke warung.

Sesaat ibu tadi pergi, ayah tirinya datang dan langsung menuduh kalau dialah penyebab dagangan di warung mereka tak laku.

“Tuduhannya itu kubantah. Karena itulah bapak tiriku tersinggung dan langsung mencekik leher ku, dan bibirku dipukulnya. Takut mati konyol, seketika itu juga aku balas menggigit tangan bapak tiriku,” beber Risky.

Masih Risky, bapak tirinya itu langsung masuk ke rumah hendak mengambil parang. Ketika hendak kembali mengejar dirinya, bapak tirinya sempat dihalangi isterinya, Hermauli Br Sianturi (38) yang tak lain merupakan ibu kandung Risky.

“Memang pas ibuku menutup pintu dari dalam, aku mengambil besi dan cangkul untuk memukul pintu. Tiba-tiba pintu terbuka dan seketika itu bapak tiriku berlari ke luar, yang ternyata langsung melapor ke kantor polisi,” katanya.

Sementara penjelasan Kasdik di Polsek Pancurbatu berbeda dari keterangan Risky. Menurut Kasdik, anak tirinya itu menodongkan sajam ke arahnya. Bukan itu saja, Risky juga mengancam ibu kandungnya hingga ketakutan. Bahkan, pelaku sempat mengancam akan membakar rumah mereka. Menurut Kasdik, motif pengancaman tersebut hanya karena pelaku tak senang dia tegur.

Mendapat penjelasan seperti itu, polisi pun menerima laporan Kasdik. Selanjutnya, laporan itu ditindaklanjuti oleh tim Reskrim. Tak lama kemudian, petugas pun berhasil menangkap Risky saat sedang mengendarai sepeda motor berboncengan dengan seorang wanita di Jl. Pertanen, Desa Tuntungan II, Pancurbatu. Selanjutnya, bersama barang bukti, Risky diboyong untuk pemeriksaan lanjut, Kamis (2/11) malam.

Hingga di kantor polisi, pria ABG itu tetap membantah tuduhan ayah tirinya.

“Saat itu aku hanya membela diri, dari serangan bapak tiriku bang,” ujar Riski mengakhiri.

Untuk mencari siapa yang benar dan salah, kini pihak Polsek Pancurbatu sedang bekerja memeriksa mereka berdua.

Sementara Kapolsek Pancurbatu Kompol Choky Sentosa Meliala Sik,SH saat dikonfirmasi, mengatakan pelaku diamankan dalam tuduhan melakukan pengancaman terhadap bapak tirinya. “Sampai saat ini kita masih lidik kasusnya. Bapak tiri si pelaku sudah buat laporannya,” ujar Choky. (Irw/tob)

Risky Tarigan

PANCURBATU, SUMUTPOS.CO – Si anak tidak terima disebut mengancam. Dia mengaku hanya membela diri. Sedangkan si ayah tiri, mengaku diancam pakai cangkul lalu lapor polisi. Lalu, si anak ditangkap polisi berdasarkan laporan. Siapa yang benar? Biarlah polisi yang membuktikannya.

Percecokan anak dan ayah tiri ini terjadi di wilayah hukum Polsek Pancurbatu. Risky Tarigan (15)—anak dan Kasdik (52)—ayah tiri. Kasdik yang menikahi ibu Risky, membuka usaha warung di depan rumah.

Cerita Risky kepada Posmetro (grup sumutpos.co), sesaat dia ditangkap petugas Polsek Pancurbatu, keributan itu berawal dari usaha warung itu. Malam itu, dia disuruh ibu kandungnya menjaga warung. Saat itu, seorang ibu dan anaknya datang bermaksud hendak beli jajanan. Namun, mungkin karena tak ada yang dicari, ibu itu pun pergi membawa anaknya ke warung.

Sesaat ibu tadi pergi, ayah tirinya datang dan langsung menuduh kalau dialah penyebab dagangan di warung mereka tak laku.

“Tuduhannya itu kubantah. Karena itulah bapak tiriku tersinggung dan langsung mencekik leher ku, dan bibirku dipukulnya. Takut mati konyol, seketika itu juga aku balas menggigit tangan bapak tiriku,” beber Risky.

Masih Risky, bapak tirinya itu langsung masuk ke rumah hendak mengambil parang. Ketika hendak kembali mengejar dirinya, bapak tirinya sempat dihalangi isterinya, Hermauli Br Sianturi (38) yang tak lain merupakan ibu kandung Risky.

“Memang pas ibuku menutup pintu dari dalam, aku mengambil besi dan cangkul untuk memukul pintu. Tiba-tiba pintu terbuka dan seketika itu bapak tiriku berlari ke luar, yang ternyata langsung melapor ke kantor polisi,” katanya.

Sementara penjelasan Kasdik di Polsek Pancurbatu berbeda dari keterangan Risky. Menurut Kasdik, anak tirinya itu menodongkan sajam ke arahnya. Bukan itu saja, Risky juga mengancam ibu kandungnya hingga ketakutan. Bahkan, pelaku sempat mengancam akan membakar rumah mereka. Menurut Kasdik, motif pengancaman tersebut hanya karena pelaku tak senang dia tegur.

Mendapat penjelasan seperti itu, polisi pun menerima laporan Kasdik. Selanjutnya, laporan itu ditindaklanjuti oleh tim Reskrim. Tak lama kemudian, petugas pun berhasil menangkap Risky saat sedang mengendarai sepeda motor berboncengan dengan seorang wanita di Jl. Pertanen, Desa Tuntungan II, Pancurbatu. Selanjutnya, bersama barang bukti, Risky diboyong untuk pemeriksaan lanjut, Kamis (2/11) malam.

Hingga di kantor polisi, pria ABG itu tetap membantah tuduhan ayah tirinya.

“Saat itu aku hanya membela diri, dari serangan bapak tiriku bang,” ujar Riski mengakhiri.

Untuk mencari siapa yang benar dan salah, kini pihak Polsek Pancurbatu sedang bekerja memeriksa mereka berdua.

Sementara Kapolsek Pancurbatu Kompol Choky Sentosa Meliala Sik,SH saat dikonfirmasi, mengatakan pelaku diamankan dalam tuduhan melakukan pengancaman terhadap bapak tirinya. “Sampai saat ini kita masih lidik kasusnya. Bapak tiri si pelaku sudah buat laporannya,” ujar Choky. (Irw/tob)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/