25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Tak Diberi Uang, Anak Pijak Ayah

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Durhaka! Kata ini mungkin layak disematkan kepada Rudyanto Sibarani (35). Hanya karena tidak diberi Rp10 ribu, dia tega memukul wajah dan menginjak-injak perut ayahnya, Zainal Abidin Sibarani (77).

Akibat perbuatannya tersebut, korban harus opname sejak Sabtu (3/2) sore lalu. Untuk memberi efek jera, kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Percut Seituan.

Nurma br Sibarani (47), kakak Rudyanto ketika diwawancarai di kantor polisi mengungkapkan, awalnya dia tak mengetahui penganiayaan yang dialami ayahnya.

“Sabtu sore saya menerima telepon dari tetangga. Kata si penelepon, ayah diopname di rumah sakit karena dianiaya adikku. Makanya, aku langsung menghubungi adikku yang lain,” imbuhnya.

Setibanya dia dan adik-adiknya di rumah sang ayah, tepatnya Jalan Bersama, Bandar Selamat, Medan Tembung, mereka menanyakan ke rumah sakit mana ayah mereka dirawat. Akhirnya anak-anak korban berhasil menemukan rumah sakit tersebut.

Lanjut Nurma, menurut cerita ibu mereka, Timor br Simanjuntak (75), Rudyanto datang ke rumah dan menghampiri ibu mereka untuk meminta uang Rp10 ribu buat membeli rokok.

Mendengar permintaan tersebut, ayah mereka melarang sang ibu memberikan uang. Larangan itu membuat Rudyanto seketika emosi. Dia menghampiri lalu memukul wajah korban menggunakan benda tumpul.

Pukulan pelaku membuat Zainal terhempas ke lantai dengan wajah luka. Bukannya minta maaf, Rudyanto terus menyerang. Perut sang ayah diinjak-injak. Tanpa rasa iba, selanjutnya pelaku pergi begitu saja.

Setelah Rudyanto pergi, Timor segera memapah suaminya keluar rumah dan membawanya ke rumah sakit terdekat, dengan menumpang becak bermotor (betor). Sebelum pergi, tak lupa, Timor menitip pesan kepada tetangganya agar memberitahu anaknya yang lain.

“Pelaku ini merupakan anak ke 6 dari 6 bersaudara. Ini yang kedua kali ayah saya melapor ke Polsek Percut Sei Tuan. Laporan pertama sekitar 2 tahun lalu, dimana saat itu pelaku yang merupakan pecandu narkoba jenis sabu pernah memukul kaki ayahnya hingga patah. Rudyanto juga sempat di rehab, namun kecanduan narkobanya itu tidak hilang juga hingga kini,” tutupnya.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Pardamean Hutahaean membenarkan adanya laporan korban penganiayaan yang dilakukan anak kepada ayah kandung.

“Kasusnya saat ini masih kita proses. Saksi-saksi juga segera kita mintai keterangannya guna menguatkan bukti laporan untuk meringkus pelaku,” tegasnya. (sor/ras)

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Durhaka! Kata ini mungkin layak disematkan kepada Rudyanto Sibarani (35). Hanya karena tidak diberi Rp10 ribu, dia tega memukul wajah dan menginjak-injak perut ayahnya, Zainal Abidin Sibarani (77).

Akibat perbuatannya tersebut, korban harus opname sejak Sabtu (3/2) sore lalu. Untuk memberi efek jera, kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Percut Seituan.

Nurma br Sibarani (47), kakak Rudyanto ketika diwawancarai di kantor polisi mengungkapkan, awalnya dia tak mengetahui penganiayaan yang dialami ayahnya.

“Sabtu sore saya menerima telepon dari tetangga. Kata si penelepon, ayah diopname di rumah sakit karena dianiaya adikku. Makanya, aku langsung menghubungi adikku yang lain,” imbuhnya.

Setibanya dia dan adik-adiknya di rumah sang ayah, tepatnya Jalan Bersama, Bandar Selamat, Medan Tembung, mereka menanyakan ke rumah sakit mana ayah mereka dirawat. Akhirnya anak-anak korban berhasil menemukan rumah sakit tersebut.

Lanjut Nurma, menurut cerita ibu mereka, Timor br Simanjuntak (75), Rudyanto datang ke rumah dan menghampiri ibu mereka untuk meminta uang Rp10 ribu buat membeli rokok.

Mendengar permintaan tersebut, ayah mereka melarang sang ibu memberikan uang. Larangan itu membuat Rudyanto seketika emosi. Dia menghampiri lalu memukul wajah korban menggunakan benda tumpul.

Pukulan pelaku membuat Zainal terhempas ke lantai dengan wajah luka. Bukannya minta maaf, Rudyanto terus menyerang. Perut sang ayah diinjak-injak. Tanpa rasa iba, selanjutnya pelaku pergi begitu saja.

Setelah Rudyanto pergi, Timor segera memapah suaminya keluar rumah dan membawanya ke rumah sakit terdekat, dengan menumpang becak bermotor (betor). Sebelum pergi, tak lupa, Timor menitip pesan kepada tetangganya agar memberitahu anaknya yang lain.

“Pelaku ini merupakan anak ke 6 dari 6 bersaudara. Ini yang kedua kali ayah saya melapor ke Polsek Percut Sei Tuan. Laporan pertama sekitar 2 tahun lalu, dimana saat itu pelaku yang merupakan pecandu narkoba jenis sabu pernah memukul kaki ayahnya hingga patah. Rudyanto juga sempat di rehab, namun kecanduan narkobanya itu tidak hilang juga hingga kini,” tutupnya.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Pardamean Hutahaean membenarkan adanya laporan korban penganiayaan yang dilakukan anak kepada ayah kandung.

“Kasusnya saat ini masih kita proses. Saksi-saksi juga segera kita mintai keterangannya guna menguatkan bukti laporan untuk meringkus pelaku,” tegasnya. (sor/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/