27.8 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Warga Penjaringan Jarah Minimarket

FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS Polisi menembakkan gas air mata saat bentrok di depan Istana Merdeka di Jakarta, Jumat (4/11). Mereka berunjuk rasa menuntut pemerintah untuk mengusut kasus dugaan penistaan agama dengan terlapor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS
Polisi menembakkan gas air mata saat bentrok di depan Istana Merdeka di Jakarta, Jumat (4/11). Mereka berunjuk rasa menuntut pemerintah untuk mengusut kasus dugaan penistaan agama dengan terlapor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Saat bersamaan dengan aksi menuntut penegakan hukum terhadap Ahok, sekelompok warga membuat kericuhan di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (4/11) malam sekira pukul 22.00 WIB. Terjadi penjarahan dan perusakan kendaraan operasional petugas pada aksi anarkis tersebut.

Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksamana membenarkan peristiwa itu. Namun saat dikonfirmasi, Pangdam Jaya memastikan situasi di Luar Batang sudah dalam kendali.

“Luar Batang sudah diatasi. Tidak ada korban,” kata Teddy di Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Utara, Jumat (4/11).

Dia juga membenarkan bahwa massa menjarah minimarket. “Iya benar demikian,” singkatnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, kerusuhan terjadi di kawasan Luar Batang, Kali Pakin Penjaringan, Jakarta Utara sekitar pukul 20.00 WIB.

“Sudah diatasi pada pukul 21.00 WIB. Massa ada sekitar tiga ratusan orang,” ujar Awi saat dikonfirmasi.

Awi menjelaskan, dalam kerusuhan tersebut massa merusak beberapa motor polisi dan menjarah Alfamart. Mengenai identitas kelompok yang menjarah Awi mengaku belum mendapatkan informasi. Namun, kericuhan di Luar Batang dipicu aksi yang sempat memanas di Istana Presiden.

“Itu akibat adanya informasi adanya ricuh di Istana, makanya mereka ada yang menggerakkan. Itu masih kami selidiki,” ujar dia.

Hingga kini, ratusan aparat keamanan masih berjaga di lokasi. Hal ini bertujuan agar menghindari tindakan main hakim oleh masyarakat. (rmol/jpg/adz)

FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS Polisi menembakkan gas air mata saat bentrok di depan Istana Merdeka di Jakarta, Jumat (4/11). Mereka berunjuk rasa menuntut pemerintah untuk mengusut kasus dugaan penistaan agama dengan terlapor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS
Polisi menembakkan gas air mata saat bentrok di depan Istana Merdeka di Jakarta, Jumat (4/11). Mereka berunjuk rasa menuntut pemerintah untuk mengusut kasus dugaan penistaan agama dengan terlapor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Saat bersamaan dengan aksi menuntut penegakan hukum terhadap Ahok, sekelompok warga membuat kericuhan di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (4/11) malam sekira pukul 22.00 WIB. Terjadi penjarahan dan perusakan kendaraan operasional petugas pada aksi anarkis tersebut.

Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksamana membenarkan peristiwa itu. Namun saat dikonfirmasi, Pangdam Jaya memastikan situasi di Luar Batang sudah dalam kendali.

“Luar Batang sudah diatasi. Tidak ada korban,” kata Teddy di Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Utara, Jumat (4/11).

Dia juga membenarkan bahwa massa menjarah minimarket. “Iya benar demikian,” singkatnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, kerusuhan terjadi di kawasan Luar Batang, Kali Pakin Penjaringan, Jakarta Utara sekitar pukul 20.00 WIB.

“Sudah diatasi pada pukul 21.00 WIB. Massa ada sekitar tiga ratusan orang,” ujar Awi saat dikonfirmasi.

Awi menjelaskan, dalam kerusuhan tersebut massa merusak beberapa motor polisi dan menjarah Alfamart. Mengenai identitas kelompok yang menjarah Awi mengaku belum mendapatkan informasi. Namun, kericuhan di Luar Batang dipicu aksi yang sempat memanas di Istana Presiden.

“Itu akibat adanya informasi adanya ricuh di Istana, makanya mereka ada yang menggerakkan. Itu masih kami selidiki,” ujar dia.

Hingga kini, ratusan aparat keamanan masih berjaga di lokasi. Hal ini bertujuan agar menghindari tindakan main hakim oleh masyarakat. (rmol/jpg/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/