32.8 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Perampok Gudang Ikan Gabion Ditembak

Foto: Fachril/Posmetro Medan/JPNN Hendri Tato saat diperiksa di Mapolres Pelabuhan Belawan.
Foto: Fachril/Posmetro Medan/JPNN
Hendri Tato saat diperiksa di Mapolres Pelabuhan Belawan.

BELAWAN, SUMUTPOS,CO – Hendri Sianipar alias Hendri Tato (39) dihadiahi petugas Sat Resum Polres Pelabuhan Belawan sebutir peluru. Warga Lorong 7, Kel. Bagan Deli, Kec. Medan Belawan itu terlibat perampokan di gudang ikan milik Apin di Gabion, Kec. Medan Belawan, bersama 5 rekannya, Rabu (5/2) sekitar pukul 01.00 WIB.

Pria penuh tato itu diringkus petugas tak jauh dari rumahnya. Residivis yang baru bebas 2 bulan lalu dalam kasus penikaman dan narkoba itu berawal dari pengembangan ditangkapnya dua temannya Andre dan Jonson Marbun oleh petugas Polda Sumut.

Perampokan yang dilakukan Hendri, 23 Januari 2014 lalu, berawal dari rencana Budi, mantan karyawan Apin yang sakit hati karena dipecat. Usai menyusun renacana, masing-masing melengkapi diri dengan senjata kelewang. Sedangkan Hendri Tato menggunakan senjata pistol mancis.

Para pelaku yang masuk melalui samping gudang langsung menghajar penjaga malam dan menyekap di dalam pos jaga malam. Berbagai barang yang ada di gudang diantaranya, mobil suzuki carry, kereta yamaha mio, 5 unit telek kapal, 2 unit GPS kapal, 5 unit komputer GPS kapal, 2 unit layar monitor Komputer, 3 unit baling-baling kuningan, 2 goni batu pukat dan 2 unit Hp langsung mereka bawa kabur.

Namun belum sempat menjual barang hasil curian berkisar Rp 200 juta itu para pelaku langsung dilaporkan ke Mapolres Pelabuhan Belawan.

Tim dari Polda Sumut ikut melakukan pencarian menangkap Andre dan Jonson Marbu. Setelah dikembangkan, ternyata pelaku rata-rata orang Bagan Deli itu berjumlah 5 orang diantaranya Budi, Erwin dan Hendri Tato.

Petugas Sat Resum Polres Pelabuhan Belawan dipimpin kanitnya, Ipda Yunardi langsung melakukan pengembangan menangkap Hendri Tato di rumahnya, karena melakukan perlawanan dengan mengeluarkan kelewang, maka polisi meletuskan senjata ke arah kakinya.

Setelah tak berdaya, Handri Tato pun diboyong ke RS Bayangkara untuk menjalani perobatan, kini residivis itu telah mendekam di sel tahanan Polres Pelabuhan Belawan.

Hendri Tato mengaku, sejak keluar dari penjara perampokan baru kali itu dilakukannya, itupun dilakukan karena diajak oleh Budi. “Aku karena diajak, barang-barangnya belum ada kami jual,” kata Hendri sambil menahan sakit di kakinya.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Ronni Bonic mengatakan, pihaknya menangkap Hendri Tato hasil pengembangan dari Polda Sumut. “Kita juga masih mengejar dua pelaku lagi,” kata Ronni.

 

DEMI BIAYA BERSALIN ISTRI KEDUA

Hendri Sianipar sendiri mengaku terpaksa merampok. Pasalnya usai bebas 2 bulan lalu, dirinya bingung mencari uang untuk biaya lahir anak kelimanya dari istri kedua. “Dah hamil delapan bulan istri aku yang kedua. Nggak ada duit aku lagi,” terangnya.

Karena tidak memiliki pekerjaan, Hendri pun kembali melakukan aksi perampokan dengan membawa senjata api dan klewang untuk mengancam korbannya. “Nggak ingat aku berapa kali udah,” ujarnya seraya merintih kesakitan.

Data dihimpun, Hendri tato sudah sekitar 4 kali ditangkap unit Polda Sumut dalam kasus perampokan. Dimana, sekitar seminggu lalu, Hendri juga dilaporkan ke Polres Belawan karena memukuli tetangganya sendiri dengan balok karena tidak senang menggeber-geber sepeda motor didepannya. “Seminggu lalu, dipukulinya orang naik kereta. Nggak senang dia anak itu geber-geber keretanya. Diambilnya balok dipukulinya anak itu, patah tangannya,” ucap salah seorang sumber. (ril/eza/bud)

Foto: Fachril/Posmetro Medan/JPNN Hendri Tato saat diperiksa di Mapolres Pelabuhan Belawan.
Foto: Fachril/Posmetro Medan/JPNN
Hendri Tato saat diperiksa di Mapolres Pelabuhan Belawan.

BELAWAN, SUMUTPOS,CO – Hendri Sianipar alias Hendri Tato (39) dihadiahi petugas Sat Resum Polres Pelabuhan Belawan sebutir peluru. Warga Lorong 7, Kel. Bagan Deli, Kec. Medan Belawan itu terlibat perampokan di gudang ikan milik Apin di Gabion, Kec. Medan Belawan, bersama 5 rekannya, Rabu (5/2) sekitar pukul 01.00 WIB.

Pria penuh tato itu diringkus petugas tak jauh dari rumahnya. Residivis yang baru bebas 2 bulan lalu dalam kasus penikaman dan narkoba itu berawal dari pengembangan ditangkapnya dua temannya Andre dan Jonson Marbun oleh petugas Polda Sumut.

Perampokan yang dilakukan Hendri, 23 Januari 2014 lalu, berawal dari rencana Budi, mantan karyawan Apin yang sakit hati karena dipecat. Usai menyusun renacana, masing-masing melengkapi diri dengan senjata kelewang. Sedangkan Hendri Tato menggunakan senjata pistol mancis.

Para pelaku yang masuk melalui samping gudang langsung menghajar penjaga malam dan menyekap di dalam pos jaga malam. Berbagai barang yang ada di gudang diantaranya, mobil suzuki carry, kereta yamaha mio, 5 unit telek kapal, 2 unit GPS kapal, 5 unit komputer GPS kapal, 2 unit layar monitor Komputer, 3 unit baling-baling kuningan, 2 goni batu pukat dan 2 unit Hp langsung mereka bawa kabur.

Namun belum sempat menjual barang hasil curian berkisar Rp 200 juta itu para pelaku langsung dilaporkan ke Mapolres Pelabuhan Belawan.

Tim dari Polda Sumut ikut melakukan pencarian menangkap Andre dan Jonson Marbu. Setelah dikembangkan, ternyata pelaku rata-rata orang Bagan Deli itu berjumlah 5 orang diantaranya Budi, Erwin dan Hendri Tato.

Petugas Sat Resum Polres Pelabuhan Belawan dipimpin kanitnya, Ipda Yunardi langsung melakukan pengembangan menangkap Hendri Tato di rumahnya, karena melakukan perlawanan dengan mengeluarkan kelewang, maka polisi meletuskan senjata ke arah kakinya.

Setelah tak berdaya, Handri Tato pun diboyong ke RS Bayangkara untuk menjalani perobatan, kini residivis itu telah mendekam di sel tahanan Polres Pelabuhan Belawan.

Hendri Tato mengaku, sejak keluar dari penjara perampokan baru kali itu dilakukannya, itupun dilakukan karena diajak oleh Budi. “Aku karena diajak, barang-barangnya belum ada kami jual,” kata Hendri sambil menahan sakit di kakinya.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Ronni Bonic mengatakan, pihaknya menangkap Hendri Tato hasil pengembangan dari Polda Sumut. “Kita juga masih mengejar dua pelaku lagi,” kata Ronni.

 

DEMI BIAYA BERSALIN ISTRI KEDUA

Hendri Sianipar sendiri mengaku terpaksa merampok. Pasalnya usai bebas 2 bulan lalu, dirinya bingung mencari uang untuk biaya lahir anak kelimanya dari istri kedua. “Dah hamil delapan bulan istri aku yang kedua. Nggak ada duit aku lagi,” terangnya.

Karena tidak memiliki pekerjaan, Hendri pun kembali melakukan aksi perampokan dengan membawa senjata api dan klewang untuk mengancam korbannya. “Nggak ingat aku berapa kali udah,” ujarnya seraya merintih kesakitan.

Data dihimpun, Hendri tato sudah sekitar 4 kali ditangkap unit Polda Sumut dalam kasus perampokan. Dimana, sekitar seminggu lalu, Hendri juga dilaporkan ke Polres Belawan karena memukuli tetangganya sendiri dengan balok karena tidak senang menggeber-geber sepeda motor didepannya. “Seminggu lalu, dipukulinya orang naik kereta. Nggak senang dia anak itu geber-geber keretanya. Diambilnya balok dipukulinya anak itu, patah tangannya,” ucap salah seorang sumber. (ril/eza/bud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/