BINJAI, SUMUTPOS.CO – Sejauh ini belum ada titik terang tentang identitas pelaku pemerkosa dan perampokan yang menimpa MA (20). Karakter pelaku yang juga membuang warga Dolok Merawan ke Binjai itu masih sangat gelap.
“Sejauh ini kita belum bisa mengetahui identitas pelaku. Sebab, korban belum bisa dimintai keterangan karena masih trauma,” terang Kasat Reskrim AKP Bambang Tarigan SH Senin (5/9).
Diakuinya, kini kasus pemerkosaan ini sudah dilimpahkan ke Polresta Medan. Bahkan, kedua orangtua korban sudah mendatangi dan membuat laporan terkait peristiwa yang menimpa anaknya.
“Tapi, masih kita terus berkoordinasi dengan Poresta Medan guna sama-sama mengamankan pelaku,” tutur Bambang.
“Korban diantar ke Medan, sesaat pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap korban dan mengecek ke lokasi. Kita berharap pelaku segera diamankan,” tambahnya.
Terpisah, lokasi pembuangan mahasiswi ini usai diperkosa dan dirampok memang tergolong sepi. Selama ini lokasi itu memang jarang rumah penduduk. Oleh sebab itu, jika malam hari jarang orang melintas di lokasi perkebunan Eks HGU PTPN II tersebut.
Di sekitar lokasi hanya ada tumbuhan tebu dan sebagian sudah digarap warga sekitar. Dan, sekitar lokasi memang dikenal rawan tindak pidana kejahatan. Tak jarang, pelaku kejahatan beraksi di sana atau hanya sekedar membuang barang hasil kejahatan.
“Ada memang beberapa waktu lalu dugaan potongan mayat di perkembunan. Sampai saat ini juga tidak diketahui siapa identitas mayat dalam goni. Pokoknya kalau malam sunyilah di sini dan sangat seram,” sebut Sarinem, seorang warga penggarap.
Oleh sebab itu, jelas wanita bertubuh tambun ini, sesaat korban dibuang tidak seorangpun tahu persis kejadian. Warga baru mengetahui ketika korban meminta tolong dengan berjalan tertatih ke gubuk penggarap. “Setelah dia datang, nangis dan bercerita, baru kami tahu dan melaporkan kejadian kepada polisi,” jelasnya.
Seperti diberitakan, warga dihebohkan dengan temuan wanita muda terlantar dalam kondisi trauma berat, di areal perladangan eks HGU PTPN II Rayon Tunggurono, Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur. Wanita yang belakangan diketahui berinisial MA itu merupakan penduduk Dusun IV, Desa Gunung Para, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Korban yang juga mahasiswi Universitas Medan Area diduga sengaja dibuang ke wilayah itu, usai diperkosa dan dirampas sejumlah harta bendanya.
Kemarin, ketika POSMETRO menyambangi rumah orangtua MA, tidak didapat keterangan berarti. Pasalnya, kedua orangtua MA telah berangkat ke Medan. Beberapa tetangga dan kerabat cenderung enggan buka mulut. ”Sumpah kakak tidak tahu kalau dia jadi korban pemerkosaan oleh sopir taksi gelap. Ah,ngeri kali dengarnya ya. Nggak maulah pergi-pergi sendiri. Semoga polisi dapat menangkap pelakunya dan diganjar dengan hukuman yang seberat-beratnya,” ucap seorang tetangga MA yang bernama Ainun.(bam/cr-4/rbb)