28.9 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

11 Ditangkap, 1 Wanita Diburon

8 Tahanan Narkoba Polda Masih Berkeliaran

Kinerja Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut dinilai masih lemah. Itu terkait 11 tahanan kabur dengan cara merusak jeruji pada Senin (13/6) lalu. Setengah tahun berlalu, Dit Res Narkoba Polda Sumut hanya baru menangkap tiga orang.

Jika dibandingkan dengan Polsek Percut Seituan, Dit Res Narkoba Polda Sumut kalah jauh. Hingga saat ini, petugas Polsek Percut Seituan sudah berhasil menangkap 11 dari 12 tahanan yang kabur.

Kapolda Sumut, Irjen Rycko Amelza Dahniel memandang serius persoalan ini. Pasalnya, tahanan yang kabur tergolong bandar besar narkotika. Bahkan diantaranya masuk jaringan internasional.

“Penekanan sudah, kita tinggal mintai pertanggungjawaban (dari pihak terkait),” tegas jenderal bintang dua ini kepada wartawan usai Sholat Jumat (6/1) di Mapolda Sumut.

Kata Rycko, Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Edy Iswanto sudah ditekankan untuk segera menangkap kembali tahanan yang berhasil kabur tersebut. Sebelumnya, Edy dalam acara Konfrensi Pers Akhir Tahun 2016 Polda Sumut yang dihadiri Kapolda Sumut di Aula Tribrata, Mapolda Sumut, Kamis (29/12) mengakui, delapan tahanan kabur lagi masih dilakukan pengejaran.

Edy juga mengakui pihaknya sudah mendeteksi keberadaan lima tahanan lainnya. Namun saat mau ditangkap, kelima tahanan itu berhasil kabur. “Sudah pernah mau kita tangkap, namun lolos lagi. Makanya, ini jangan sampai lolos lagi. Sudah terdeteksi keberadaannya. Empat orang di Aceh, satu masih di Medan. Sedangkan tiga tahanan lagi masih terus kita selidiki keberadaannya, masih kita cari,” kata Edy.

Untuk diketahui, 11 tahanan narkoba Polda Sumut kabur dari sel gedung Dit Reserse Narkoba dengan cara merusak jeruji, Senin, 13 Juni 2016 lalu. Tiga di antaranya berhasil ditangkap kembali. Ketiganya masing-masing, Rikho Triyoga Tama (32) warga Jalan Pesantren Gang Masjid, Medan, Datuk Ega Juanda alias Ega (28) warga Jalan Tertib, No.99, Komplek Panggon Indah, Lingkungan XI, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan dan Amad alias Syaiful Bahri (31) warga Desa Namo Riam, Kecamatan Pancur Batu, Deliserdang.

Sementara, delapan bandar narkoba yang keberadaanya masih misterius adalah, Syarifuddin (43) warga Jalan Pambon, Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Suhermanto (25) warga Gang Tengah Trangon, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, Busra (38) warga Desa Paya Rabo, Kecamatan Sawang, Aceh Utara.

Lalu, Yudhi Kurniawan (26), warga Jalan Flores, No.10, Lingkungan II, Kelurahan Kebun Lada, Binjai, Abdullah (37) warga Jalan Pulau Rupat, Lingkungan IX, Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan.

Kemudian, Teddy Sugara (39) warga Jalan Pancasila, Gang Keluarga, No.9, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai, Suliyadi (33) warga Dusun Kelapa, Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Sergai dan Herijal (24) warga Dusun Mangga II, Desa Uyem Beriring, Kecamatan Tripe Jaya, Kabupaten Gayo Lues.(mag-1/ted/ala)

 

8 Tahanan Narkoba Polda Masih Berkeliaran

Kinerja Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut dinilai masih lemah. Itu terkait 11 tahanan kabur dengan cara merusak jeruji pada Senin (13/6) lalu. Setengah tahun berlalu, Dit Res Narkoba Polda Sumut hanya baru menangkap tiga orang.

Jika dibandingkan dengan Polsek Percut Seituan, Dit Res Narkoba Polda Sumut kalah jauh. Hingga saat ini, petugas Polsek Percut Seituan sudah berhasil menangkap 11 dari 12 tahanan yang kabur.

Kapolda Sumut, Irjen Rycko Amelza Dahniel memandang serius persoalan ini. Pasalnya, tahanan yang kabur tergolong bandar besar narkotika. Bahkan diantaranya masuk jaringan internasional.

“Penekanan sudah, kita tinggal mintai pertanggungjawaban (dari pihak terkait),” tegas jenderal bintang dua ini kepada wartawan usai Sholat Jumat (6/1) di Mapolda Sumut.

Kata Rycko, Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Edy Iswanto sudah ditekankan untuk segera menangkap kembali tahanan yang berhasil kabur tersebut. Sebelumnya, Edy dalam acara Konfrensi Pers Akhir Tahun 2016 Polda Sumut yang dihadiri Kapolda Sumut di Aula Tribrata, Mapolda Sumut, Kamis (29/12) mengakui, delapan tahanan kabur lagi masih dilakukan pengejaran.

Edy juga mengakui pihaknya sudah mendeteksi keberadaan lima tahanan lainnya. Namun saat mau ditangkap, kelima tahanan itu berhasil kabur. “Sudah pernah mau kita tangkap, namun lolos lagi. Makanya, ini jangan sampai lolos lagi. Sudah terdeteksi keberadaannya. Empat orang di Aceh, satu masih di Medan. Sedangkan tiga tahanan lagi masih terus kita selidiki keberadaannya, masih kita cari,” kata Edy.

Untuk diketahui, 11 tahanan narkoba Polda Sumut kabur dari sel gedung Dit Reserse Narkoba dengan cara merusak jeruji, Senin, 13 Juni 2016 lalu. Tiga di antaranya berhasil ditangkap kembali. Ketiganya masing-masing, Rikho Triyoga Tama (32) warga Jalan Pesantren Gang Masjid, Medan, Datuk Ega Juanda alias Ega (28) warga Jalan Tertib, No.99, Komplek Panggon Indah, Lingkungan XI, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan dan Amad alias Syaiful Bahri (31) warga Desa Namo Riam, Kecamatan Pancur Batu, Deliserdang.

Sementara, delapan bandar narkoba yang keberadaanya masih misterius adalah, Syarifuddin (43) warga Jalan Pambon, Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Suhermanto (25) warga Gang Tengah Trangon, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, Busra (38) warga Desa Paya Rabo, Kecamatan Sawang, Aceh Utara.

Lalu, Yudhi Kurniawan (26), warga Jalan Flores, No.10, Lingkungan II, Kelurahan Kebun Lada, Binjai, Abdullah (37) warga Jalan Pulau Rupat, Lingkungan IX, Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan.

Kemudian, Teddy Sugara (39) warga Jalan Pancasila, Gang Keluarga, No.9, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai, Suliyadi (33) warga Dusun Kelapa, Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Sergai dan Herijal (24) warga Dusun Mangga II, Desa Uyem Beriring, Kecamatan Tripe Jaya, Kabupaten Gayo Lues.(mag-1/ted/ala)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/