31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Penyeludupan Narkoba dari Pantai Timur Sulit Dihentikan

Pangdam I/BB Mayjend L Pusung

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyeludupan narkoba dari Pantai Timur Sumatera Utara tampaknya sulit dihentikan. Pasalnya, sepanjang pantai tersebut banyak pelabuhan kecil. Sehingga menyulitkan aparat keamanan menjaga sepanjang pantai tersebut.

Panglima Kodam I/BB, Mayjen TNI Lodewyk Pusung di Medan, Senin (6/3) mengakui hal tersebut seiring mulai meningkatkan intensitas masuknya narkoba ke Sumut.

Jenderal TNI dengan pangkat 2 bintang di pundaknya itu, menyampaikan, pengamanan di pantai Timur tersebut tidak bisa dilakukan hanya Polisi dan TNI. Tapi dibutuhkan peran serta masyarakat di pesisir pantai, sehingga sangat menentukan untuk mengamankan Pelabuhan kecil yang ada di Sumut.

” Polisi dan Tentara dijadikan satu, dideretkan di situ tidak akan cukup. Bahkan, kalau saya ikut dan berdiri di situ, tidak akan cukup. Karena terlalu banyak pelabuhan-pelabuhan tikus (kecil-Red) dan jalan-jalan tikus yang bisa dimanfaatkan mereka,” ungkapnya.

Untuk itu, Pangdam I/BB mengatakan jika dirinya sudah menegaskan pada Prajurit Kodam I/BB, khususnya di Tanjungbalai dan semua yang ada di Pesisir Pantai di Sumatera Utara, harus bersama-sama Polisi, Babinsa dan Babinkamtibmas, memonitor barang-barang yang tidak benar, terutama narkoba yang masuk dari pelabuhan tikus. Bahkan, dikatakan Pangdam jika Kapolda Sumut, juga sudah memrintahkan hal itu kepada anggotanya.

“Paling utama, bagaimana Babinsa dan Babinkamtibmas membina masyarakat di pesisir pantai. Kita bina meraka agar mereka bisa memberikan informasi yang cepat dan tepat, apabila ada barang itu masuk, ” sambung Pangdam.

Sebelum mengakhiri, Pangdam menyebut jika langkah itu terbilang sangat efektif. Dikatakan Pangdam jika beberapa waktu lalu, seorang Babinsa, Serka Lubis bersama BNN Pusat, berhasil menggagalkan peredaran 20 Kilogram sabu-sabu. Dikatakannya, hal itu berkat kordinasi dan kerjasama. (ain/ril)

Pangdam I/BB Mayjend L Pusung

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyeludupan narkoba dari Pantai Timur Sumatera Utara tampaknya sulit dihentikan. Pasalnya, sepanjang pantai tersebut banyak pelabuhan kecil. Sehingga menyulitkan aparat keamanan menjaga sepanjang pantai tersebut.

Panglima Kodam I/BB, Mayjen TNI Lodewyk Pusung di Medan, Senin (6/3) mengakui hal tersebut seiring mulai meningkatkan intensitas masuknya narkoba ke Sumut.

Jenderal TNI dengan pangkat 2 bintang di pundaknya itu, menyampaikan, pengamanan di pantai Timur tersebut tidak bisa dilakukan hanya Polisi dan TNI. Tapi dibutuhkan peran serta masyarakat di pesisir pantai, sehingga sangat menentukan untuk mengamankan Pelabuhan kecil yang ada di Sumut.

” Polisi dan Tentara dijadikan satu, dideretkan di situ tidak akan cukup. Bahkan, kalau saya ikut dan berdiri di situ, tidak akan cukup. Karena terlalu banyak pelabuhan-pelabuhan tikus (kecil-Red) dan jalan-jalan tikus yang bisa dimanfaatkan mereka,” ungkapnya.

Untuk itu, Pangdam I/BB mengatakan jika dirinya sudah menegaskan pada Prajurit Kodam I/BB, khususnya di Tanjungbalai dan semua yang ada di Pesisir Pantai di Sumatera Utara, harus bersama-sama Polisi, Babinsa dan Babinkamtibmas, memonitor barang-barang yang tidak benar, terutama narkoba yang masuk dari pelabuhan tikus. Bahkan, dikatakan Pangdam jika Kapolda Sumut, juga sudah memrintahkan hal itu kepada anggotanya.

“Paling utama, bagaimana Babinsa dan Babinkamtibmas membina masyarakat di pesisir pantai. Kita bina meraka agar mereka bisa memberikan informasi yang cepat dan tepat, apabila ada barang itu masuk, ” sambung Pangdam.

Sebelum mengakhiri, Pangdam menyebut jika langkah itu terbilang sangat efektif. Dikatakan Pangdam jika beberapa waktu lalu, seorang Babinsa, Serka Lubis bersama BNN Pusat, berhasil menggagalkan peredaran 20 Kilogram sabu-sabu. Dikatakannya, hal itu berkat kordinasi dan kerjasama. (ain/ril)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/