25.6 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Komplotan Ini Selundupkan Narkotika lewat Pulau Kecil

FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS Petugas menunjukkan sejumlah tersangka dan barang bukti narkoba berupa sabu dan ekstasi ketika memberikan keterangan pers di Kantor BNN, Cawang, Jakarta, Kamis (25/8). BNN berhasil mengungkap jaringan narkoba internasional asal Malaysia di dua lokasi berbeda yakni Tanjung Pinang, Kepri dan Tulang Bawang, Lampung dengan mengamankan lima tersangka dan barang bukti total 75,5 kg sabu, 24 kg ekstasi dan 24.893 butir ekstasi.
FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS
Petugas menunjukkan sejumlah tersangka dan barang bukti narkoba berupa sabu dan ekstasi ketika memberikan keterangan pers di Kantor BNN, Cawang, Jakarta, Kamis (25/8). BNN berhasil mengungkap jaringan narkoba internasional asal Malaysia di dua lokasi berbeda yakni Tanjung Pinang, Kepri dan Tulang Bawang, Lampung dengan mengamankan lima tersangka dan barang bukti total 75,5 kg sabu, 24 kg ekstasi dan 24.893 butir ekstasi.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali mengungkap kasus penyelundupan narkotika kelas kakap. Tiga orang penyelundup berinisial SR, ER dan IE memasukkan 73 kg sabu dan 24 ribu ekstasi melalui jalur laut dengan melewati pulau-pulau kecil. Di antaranya, Pulau Sugi, Kepulauan Tanjung Batu dan Tanjung Pinang.

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari menuturkan bahwa awalnya diamankan ketiga orang tersangka di took ban di Jalan Gatot Subroto Kampung Bulak, Tanjung Pinang Timur. ”Dari mereka didapatkan sabu dan ekstasi yang jumlahnya begitu banyak,” tuturnya.

Dari pengakuan mereka, ternyata barang haram tersebut dikirim dari Malaysia melalui pulau kecil. Dari Pulau Sugi, Kepulauan Riau menuju Tanjung Batu. ”Baru masuk ke Batam,” tuturnya jenderal berbintang dua tersebut.

Uniknya, ternyata jaringan ketiga orang tersebut terhubung dengan jaringan lain yang telah tertangkap. Jaringan yang terhubung ini tertangkap dengan bukti 54 kg sabu dan 40 ribu ekstasi. ”Ternyata jaringannya masih jalan juga,” tuturnya.

Yang juga penting, ternyata diketahui bahwa narkotika ini akan dipasarkan di Jakarta, Bali, Surabaya dan Makassar. Dari keempat kota besar ini, barang haram ini akan disebar ke daerah lain.

”Karena itu jaringan ini sebenarnya besar,” jelasnya.

Untuk Makassar dipastikan akan menjadi gudang narkotika untuk menyebarkan ke Indonesia Timur. karena itu, BNN mengejar setiap jaringannya yang ada di tiap kota tersebut. ”Kami tangkap semua sampai ke akar,” paparnya.

Dengan adanya jaringan yang terus beroperasi kendati sudah berulang kali tertangkap, maka BNN akan menerapkan tindak pidana pencucuian uang (TPPU) pada setiap anggota jaringan tersebut. ”Semua ini harus diputus,” tegasnya.

Menurutnya, penjagaan di pulau-pulau kecil itu juga perlu diperketat, sehingga narkotika tidak mudah masuk ke Indonesia. ”kami berkerjasama dengan semua kementrian agar perbatasan lebih ketat,” jelasnya.

Selain mengungkap penyelundupan narkotika, BNN juga melakukan pemusnahan narkotika jenis ganja ekor tupai sebanyak 230,80 gram. Ganja tersebut merupakan jenis paling mahal dan paling diminati. (idr/jpg)

FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS Petugas menunjukkan sejumlah tersangka dan barang bukti narkoba berupa sabu dan ekstasi ketika memberikan keterangan pers di Kantor BNN, Cawang, Jakarta, Kamis (25/8). BNN berhasil mengungkap jaringan narkoba internasional asal Malaysia di dua lokasi berbeda yakni Tanjung Pinang, Kepri dan Tulang Bawang, Lampung dengan mengamankan lima tersangka dan barang bukti total 75,5 kg sabu, 24 kg ekstasi dan 24.893 butir ekstasi.
FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS
Petugas menunjukkan sejumlah tersangka dan barang bukti narkoba berupa sabu dan ekstasi ketika memberikan keterangan pers di Kantor BNN, Cawang, Jakarta, Kamis (25/8). BNN berhasil mengungkap jaringan narkoba internasional asal Malaysia di dua lokasi berbeda yakni Tanjung Pinang, Kepri dan Tulang Bawang, Lampung dengan mengamankan lima tersangka dan barang bukti total 75,5 kg sabu, 24 kg ekstasi dan 24.893 butir ekstasi.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali mengungkap kasus penyelundupan narkotika kelas kakap. Tiga orang penyelundup berinisial SR, ER dan IE memasukkan 73 kg sabu dan 24 ribu ekstasi melalui jalur laut dengan melewati pulau-pulau kecil. Di antaranya, Pulau Sugi, Kepulauan Tanjung Batu dan Tanjung Pinang.

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari menuturkan bahwa awalnya diamankan ketiga orang tersangka di took ban di Jalan Gatot Subroto Kampung Bulak, Tanjung Pinang Timur. ”Dari mereka didapatkan sabu dan ekstasi yang jumlahnya begitu banyak,” tuturnya.

Dari pengakuan mereka, ternyata barang haram tersebut dikirim dari Malaysia melalui pulau kecil. Dari Pulau Sugi, Kepulauan Riau menuju Tanjung Batu. ”Baru masuk ke Batam,” tuturnya jenderal berbintang dua tersebut.

Uniknya, ternyata jaringan ketiga orang tersebut terhubung dengan jaringan lain yang telah tertangkap. Jaringan yang terhubung ini tertangkap dengan bukti 54 kg sabu dan 40 ribu ekstasi. ”Ternyata jaringannya masih jalan juga,” tuturnya.

Yang juga penting, ternyata diketahui bahwa narkotika ini akan dipasarkan di Jakarta, Bali, Surabaya dan Makassar. Dari keempat kota besar ini, barang haram ini akan disebar ke daerah lain.

”Karena itu jaringan ini sebenarnya besar,” jelasnya.

Untuk Makassar dipastikan akan menjadi gudang narkotika untuk menyebarkan ke Indonesia Timur. karena itu, BNN mengejar setiap jaringannya yang ada di tiap kota tersebut. ”Kami tangkap semua sampai ke akar,” paparnya.

Dengan adanya jaringan yang terus beroperasi kendati sudah berulang kali tertangkap, maka BNN akan menerapkan tindak pidana pencucuian uang (TPPU) pada setiap anggota jaringan tersebut. ”Semua ini harus diputus,” tegasnya.

Menurutnya, penjagaan di pulau-pulau kecil itu juga perlu diperketat, sehingga narkotika tidak mudah masuk ke Indonesia. ”kami berkerjasama dengan semua kementrian agar perbatasan lebih ketat,” jelasnya.

Selain mengungkap penyelundupan narkotika, BNN juga melakukan pemusnahan narkotika jenis ganja ekor tupai sebanyak 230,80 gram. Ganja tersebut merupakan jenis paling mahal dan paling diminati. (idr/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/