26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Siswa SMK Tewas di Tumpukan Sampah

TEWAS: Feri Jonathan Simanjuntak ditemukan tewas di tempat tumpukan sampah usai pamit pergi ke sekolah.

SUNGGAL, SUMUTPOS.CO – Warga di seputaran kawasan Jalan Pardede, Desa Mulyo Rejo, Deliserdang mendadak heboh, Selasa (6/8) sekira pukul 05.30 WIB. Pasalnya, sesosok mayat remaja berpakaian seragam sekolah ditemukan di tumpukan sampah. Tepat di depan perumahan Villa Mulya Mas.

Belakangan, remaja tersebut diketahui bernama Feri Jonathan Simanjuntak (16) warga Jalan Gereja GKPI, Lumban Bagasan, Dusun X, Desa Purwodadi, Sunggal, Deliserdang.

Jasad Feri ditemukan warga dalam kondisi telentang dan masih mengenakan seragam sekolah pelayaran. Dari hidungnya terlihat mengeluarkan darah.

Informasi yang beredar di lokasi pun simpang siur. Beberapa warga menduga bahwa Feri merupakan korban pembunuhan.

Namun tidak satu pun warga yang mengaku mendengar suara gaduh di lokasi sebelum menemukan jenazah remaja itu.

Dugaan lain mengatakan, bahwa pemuda itu adalah korban tabrak lari. Pasalnya, tak satupun barang berharga milik Feri yang hilang.

Beberapa tetangga yang ditemui di rumah duka, membenarkan bahwa remaja itu adalah siswa sekolah pelayaran. Sulung dari 3 bersaudara itu sehari-hari diantar orang tuanya ke sekolah. Namun subuh tadi, Feri diketahui berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki.

“Biasanya diantar bapaknya, kadang mamaknya. Tapi ini tadi ban kereta kempes, jadi dia jalan kaki perginya. Dia jam 5 pagi udah berangkat dari rumah,” ujar pria bermarga Lubis, tetangga keluarga korban.

Hingga saat ini, menurut Lubis, pihak keluarga belum mengetahui pasti penyebab kematian Feri. Namun dugaan sementara, remaja itu tewas akibat kecelakaan lalu lintas.

“Kalau ada yang bilang dibunuh, kami nggak tau. Biar lah polisi yang menjelaskan. Yang kami dengar sampai saat ini karena kecelakaan,” tegas Lubis diamini beberapa tetangga lainnya. Apalagi, menurut para tetangganya, Feri dikenal mereka sebagai anak yang baik.

“Nggak pernah yang aneh-aneh anak ini. Nyari kangkung di sawahnya ini bantu orangtuanya. Kalau musuh, nggak ada lah,” sebut beberapa warga di rumahnya.

Saat ini, jenazah Feri sudah dievakuasi ke rumah sakit Bhayangkara. Sementara pihak keluarga tengah menunggu kedatangan jenazah di di rumah.

“Ini sekarang bapaknya di rumah sakit Bhayangkara,” tutup warga di rumah duka.

Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu M Syarif Ginting mengatakan, tewasnya korban diduga akibat kecelakaan lalu lintas.

“Laka lantas itu. Selengkapnya konfirmasi ke Kanit Lantas aja,” jawabnya.

Kanit Lantas Iptu Syahri Ramadhan ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa remaja itu diduga tewas akibat tabrak lari.

“Menurut ibu korban, dia pergi sekolah jam 05.00 WIB berjalan kaki. Setibanya di lokasi, diduga korban ditabrak dan mengalami luka kaki kiri patah, kepala bagian belakang luka dan hidung mengeluarkan darah,” jelas Syahri.

Selain itu, lanjut Syahri, hasil penyelidikan sementara tidak ada barang milik Feri yang hilang.

“Dari lokasi kita amankan barang bukti satu unit handphone merk Samsung, sebuah tas warna hitam logo PM dan uang sebanyak Rp12 ribu,” bebernya. (adi/ala)

TEWAS: Feri Jonathan Simanjuntak ditemukan tewas di tempat tumpukan sampah usai pamit pergi ke sekolah.

SUNGGAL, SUMUTPOS.CO – Warga di seputaran kawasan Jalan Pardede, Desa Mulyo Rejo, Deliserdang mendadak heboh, Selasa (6/8) sekira pukul 05.30 WIB. Pasalnya, sesosok mayat remaja berpakaian seragam sekolah ditemukan di tumpukan sampah. Tepat di depan perumahan Villa Mulya Mas.

Belakangan, remaja tersebut diketahui bernama Feri Jonathan Simanjuntak (16) warga Jalan Gereja GKPI, Lumban Bagasan, Dusun X, Desa Purwodadi, Sunggal, Deliserdang.

Jasad Feri ditemukan warga dalam kondisi telentang dan masih mengenakan seragam sekolah pelayaran. Dari hidungnya terlihat mengeluarkan darah.

Informasi yang beredar di lokasi pun simpang siur. Beberapa warga menduga bahwa Feri merupakan korban pembunuhan.

Namun tidak satu pun warga yang mengaku mendengar suara gaduh di lokasi sebelum menemukan jenazah remaja itu.

Dugaan lain mengatakan, bahwa pemuda itu adalah korban tabrak lari. Pasalnya, tak satupun barang berharga milik Feri yang hilang.

Beberapa tetangga yang ditemui di rumah duka, membenarkan bahwa remaja itu adalah siswa sekolah pelayaran. Sulung dari 3 bersaudara itu sehari-hari diantar orang tuanya ke sekolah. Namun subuh tadi, Feri diketahui berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki.

“Biasanya diantar bapaknya, kadang mamaknya. Tapi ini tadi ban kereta kempes, jadi dia jalan kaki perginya. Dia jam 5 pagi udah berangkat dari rumah,” ujar pria bermarga Lubis, tetangga keluarga korban.

Hingga saat ini, menurut Lubis, pihak keluarga belum mengetahui pasti penyebab kematian Feri. Namun dugaan sementara, remaja itu tewas akibat kecelakaan lalu lintas.

“Kalau ada yang bilang dibunuh, kami nggak tau. Biar lah polisi yang menjelaskan. Yang kami dengar sampai saat ini karena kecelakaan,” tegas Lubis diamini beberapa tetangga lainnya. Apalagi, menurut para tetangganya, Feri dikenal mereka sebagai anak yang baik.

“Nggak pernah yang aneh-aneh anak ini. Nyari kangkung di sawahnya ini bantu orangtuanya. Kalau musuh, nggak ada lah,” sebut beberapa warga di rumahnya.

Saat ini, jenazah Feri sudah dievakuasi ke rumah sakit Bhayangkara. Sementara pihak keluarga tengah menunggu kedatangan jenazah di di rumah.

“Ini sekarang bapaknya di rumah sakit Bhayangkara,” tutup warga di rumah duka.

Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu M Syarif Ginting mengatakan, tewasnya korban diduga akibat kecelakaan lalu lintas.

“Laka lantas itu. Selengkapnya konfirmasi ke Kanit Lantas aja,” jawabnya.

Kanit Lantas Iptu Syahri Ramadhan ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa remaja itu diduga tewas akibat tabrak lari.

“Menurut ibu korban, dia pergi sekolah jam 05.00 WIB berjalan kaki. Setibanya di lokasi, diduga korban ditabrak dan mengalami luka kaki kiri patah, kepala bagian belakang luka dan hidung mengeluarkan darah,” jelas Syahri.

Selain itu, lanjut Syahri, hasil penyelidikan sementara tidak ada barang milik Feri yang hilang.

“Dari lokasi kita amankan barang bukti satu unit handphone merk Samsung, sebuah tas warna hitam logo PM dan uang sebanyak Rp12 ribu,” bebernya. (adi/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/