SEI BINGAI, SUMUTPOS.CO – Kasus pembunuhan Tenang Tarigan (43), anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, diungkap kepolisian Polsek Sei Bingai dan Polres Binjai.
Pelaku Carana Surbakti (27) warga Dusun Sapouruk, Desa Pekan Sawah, Kecamatan Sei Bingai Langkat berhasil ditangkap di Pasar 2 Dusun Purwobinangun, Kecamatan Sei Bingai, Senin (6/6) pukul 23.00 WIB. Meski sudah terdesak, Surbakti tetap berusaha melarikan diri. Polisi yang tidak mau kehilangan target melakukan pengejaran. Beruntung bagi Surbakti, polisi tidak sempat menembaknya. Saat terkepung, akhirnya Surbakti pun menyerahkan diri. Usai mengamankannya, Surbakti dibawa ke Polsek Sei Bingai untuk diperiksa.
Kapolsek Sei Bingai AKP L Pasaribu yang dikonfirmasi membenarkan mereka sudah menangkap Carana Surbakti. “Saat ini, pelaku masih diperiksa penyidik untuk dimintai keterangan,” kata AKP L Pasaribu.
Sesuai dengan nomor LP/ 72/VI/2016/Reskrim SB pada 5 Juni 2016, Surbakti menganiaya Tenang Tarigan menggunakan kelewang hingga meninggal dunia, di Dusun I Sumber Karya, Desa Pekan Sawah, Kecamatan Sei Bingai Langkat. “Saat di lokasi kejadian, korban masih bernafas. Saat hendak dibawa ke rumah sakit, korban meninggal dunia,” jelasnya.
Penyebab Surbakti tega menghabisi nyawa korban karena sakit hati soal uang kutipan SPSI. “Persoalan masalah kutipan uang SPSI yang membuat Surbakti nekat membunuh korban,” katanya. Saat diperiksa penyidik, Surbakti mengakui kalau Tenang masih ada hubungan saudara dengannya. Dimana, Surbakti memanggil paman kepada Tenang. Dari pelaku dan korban polisi mengamankan sepeda motor Suzuki Spin tanpa plat, milik pelaku dan 1 Honda Beat BK 4322 AAY milik Tenang. (bam/deo)
SEI BINGAI, SUMUTPOS.CO – Kasus pembunuhan Tenang Tarigan (43), anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, diungkap kepolisian Polsek Sei Bingai dan Polres Binjai.
Pelaku Carana Surbakti (27) warga Dusun Sapouruk, Desa Pekan Sawah, Kecamatan Sei Bingai Langkat berhasil ditangkap di Pasar 2 Dusun Purwobinangun, Kecamatan Sei Bingai, Senin (6/6) pukul 23.00 WIB. Meski sudah terdesak, Surbakti tetap berusaha melarikan diri. Polisi yang tidak mau kehilangan target melakukan pengejaran. Beruntung bagi Surbakti, polisi tidak sempat menembaknya. Saat terkepung, akhirnya Surbakti pun menyerahkan diri. Usai mengamankannya, Surbakti dibawa ke Polsek Sei Bingai untuk diperiksa.
Kapolsek Sei Bingai AKP L Pasaribu yang dikonfirmasi membenarkan mereka sudah menangkap Carana Surbakti. “Saat ini, pelaku masih diperiksa penyidik untuk dimintai keterangan,” kata AKP L Pasaribu.
Sesuai dengan nomor LP/ 72/VI/2016/Reskrim SB pada 5 Juni 2016, Surbakti menganiaya Tenang Tarigan menggunakan kelewang hingga meninggal dunia, di Dusun I Sumber Karya, Desa Pekan Sawah, Kecamatan Sei Bingai Langkat. “Saat di lokasi kejadian, korban masih bernafas. Saat hendak dibawa ke rumah sakit, korban meninggal dunia,” jelasnya.
Penyebab Surbakti tega menghabisi nyawa korban karena sakit hati soal uang kutipan SPSI. “Persoalan masalah kutipan uang SPSI yang membuat Surbakti nekat membunuh korban,” katanya. Saat diperiksa penyidik, Surbakti mengakui kalau Tenang masih ada hubungan saudara dengannya. Dimana, Surbakti memanggil paman kepada Tenang. Dari pelaku dan korban polisi mengamankan sepeda motor Suzuki Spin tanpa plat, milik pelaku dan 1 Honda Beat BK 4322 AAY milik Tenang. (bam/deo)
