28.9 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

”Kalau Aku Mati, Kalian Sumbang Yaa…”

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

SUMUTPOS.CO – Andre (17) teman sekelas Arif mengaku sangat kehilangan korban yang dikenalnya sebagai sosok pemuda yang pendiam dan ramah. Ia mengakui pertanda aneh Arif sudah mulai ada. Terutama pada hari Jumat lalu, saat itu di sekolah mereka ada pengutipan sumbangan.

Saat itu, Arif sempat ngomong ngelantur: “Nanti kalau aku mati, kalian sumbang juga untuk aku ya,” kata Andre menirukan ucapan Arif.

Meski pendiam, Arif juga dikenal sebagai pemuda yang memiliki keinginan kuat. Ia berharap, tim volley di sekolah mereka berhasil membawa trofi dalam turnamen yang akan dilaksanakan antar sekolah dalam waktu dekat.

“Kalau disuruh main volley dia memang semangat kali, dia mau tim sekolah bawa piala untuk sekolah,” ucapnya. Sementara teman sebangku Arif, Ardiansyah mengatakan meski pendiam terhadap temannya yang lain, namun berbeda terhadap dirinya, Arif justru suka usil kepadanya. Terkadang Arif suka menggangu menggunakan kaus kakinya.

“Akupun sering gitukan dia bang, tapi dia usil cuma sama aku saja, yang lain nggak mau dia,” ucapnya. Ia berharap agar pelaku yang tega menganiaya dan merampok teman sebangkunya itu segera ditangkap. “Kalau bisa orang yang membunuh Arif ini cepat ditangkap dan dihukum seberat-beratnya,” harapnya yang juga diamini teman-temannya yang lain.

Teman korban Aal (18) mengatakan , malam sebelum kejadian ia menerima pesan singkat dari Arif. Pesan tersebut menanyakan keberadaan mereka. “kalian dimana, tunggu, bareng bareng kita pulang,” kata Aal menirukan SMS korban. Tetapi malam itu, Agus tidak lagi di rumah pacarnya hingga Aal dan temannya memutuskan untuk pulang.

Setibanya di lokasi kejadian, mereka mendengar teriakan minta tolong. Namun, mereka mengabaikannya karena memang daerah tersebut dikenal angker karena tak jauh dari lokasi ada pemakaman umum. “Kami cuek saja, ya kami kira hantu, apalagi ada kuburan di situ,” ucapnya.

Kapolsekta Tanah Jawa Kompol Rolles Edyson Samosir mengaku masih menyelidiki kasus itu. “Kita masih menyelidiki pelakunya, belum ada pihak yang dicurigai sejauh ini, hanya saja seluruh anggota sudah bergerak untuk mencari informasi terkait kejadian ini,” ucapnya.

Ia meminta kepada masyarakat yang mengetahui informasi mengenai kejadian ini segera melapor. “Saya berharap kerjasamanya dengan masyarakat untuk mencari informasi mengenai kejadian ini,” terangnya.

Sementara, Pangulu Maligas Bayu H Kasno Kuswoyo mengaku siap bekerja sama untuk mencari informasi mengenai kejadian ini. Ia sangat berharap agar pihak kepolisian segera mengungkap kasus tersebut.

“Kami akan memberikan dukungan. Selain itu, kita sama-sama mendoakan Agus agar segera sembuh mengingat dia adalah saksi kunci dalam kejadian ini,” terangnya. Terpisah, orangtua Agus, Poniran yang dihubungi melalui selularnya mengatakan anaknya kini masih menjalani perawatan medis di RSU Malahayati Medan. Akibat kejadian tersebut, kondisi Agus belum sadarkan diri dan kondisinya masih trauma.

“Kakinya terpaksa harus diikat karena ia terus meronta dan tangan dan kakinya seperti orang yang akan menangkis sesuatu. Mungkin karena kejadian tadi malam,” ucapnya.

Ia mengakui, selama ini anaknya bekerja sebagai buruh bangunan dan sepeda motor tersebut adalah miliknya dan memang sering ia pakai untuk keperluannya sehari-hari. Ia mengatakan, anaknya baru seminggu ini suka pergi ke Bukit V, Mayang. Ia pamit dari rumah sekira pukul 20.00 WIB. “Paling baru seminggu ini, biasanya mainnya di sekitaran kampung saja,” ucapnya.

Akibat kejadian tersebut, Agus mengalami luka sayatan di bagian wajahnya seperti di bawah alis sebelah kiri, kening, pipi kiri dan luka lebam di beberapa bagian tubuhnya. “Kami sampai di rumah sakit Medan, jam 16.00 WIB dan pihak rumah sakit langsung meronsen anakku. Tapi aku nggak tahu apa masalahnya sampai mau dilakukan operasi,” terangnya. (lud/iwa/smg/deo)

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

SUMUTPOS.CO – Andre (17) teman sekelas Arif mengaku sangat kehilangan korban yang dikenalnya sebagai sosok pemuda yang pendiam dan ramah. Ia mengakui pertanda aneh Arif sudah mulai ada. Terutama pada hari Jumat lalu, saat itu di sekolah mereka ada pengutipan sumbangan.

Saat itu, Arif sempat ngomong ngelantur: “Nanti kalau aku mati, kalian sumbang juga untuk aku ya,” kata Andre menirukan ucapan Arif.

Meski pendiam, Arif juga dikenal sebagai pemuda yang memiliki keinginan kuat. Ia berharap, tim volley di sekolah mereka berhasil membawa trofi dalam turnamen yang akan dilaksanakan antar sekolah dalam waktu dekat.

“Kalau disuruh main volley dia memang semangat kali, dia mau tim sekolah bawa piala untuk sekolah,” ucapnya. Sementara teman sebangku Arif, Ardiansyah mengatakan meski pendiam terhadap temannya yang lain, namun berbeda terhadap dirinya, Arif justru suka usil kepadanya. Terkadang Arif suka menggangu menggunakan kaus kakinya.

“Akupun sering gitukan dia bang, tapi dia usil cuma sama aku saja, yang lain nggak mau dia,” ucapnya. Ia berharap agar pelaku yang tega menganiaya dan merampok teman sebangkunya itu segera ditangkap. “Kalau bisa orang yang membunuh Arif ini cepat ditangkap dan dihukum seberat-beratnya,” harapnya yang juga diamini teman-temannya yang lain.

Teman korban Aal (18) mengatakan , malam sebelum kejadian ia menerima pesan singkat dari Arif. Pesan tersebut menanyakan keberadaan mereka. “kalian dimana, tunggu, bareng bareng kita pulang,” kata Aal menirukan SMS korban. Tetapi malam itu, Agus tidak lagi di rumah pacarnya hingga Aal dan temannya memutuskan untuk pulang.

Setibanya di lokasi kejadian, mereka mendengar teriakan minta tolong. Namun, mereka mengabaikannya karena memang daerah tersebut dikenal angker karena tak jauh dari lokasi ada pemakaman umum. “Kami cuek saja, ya kami kira hantu, apalagi ada kuburan di situ,” ucapnya.

Kapolsekta Tanah Jawa Kompol Rolles Edyson Samosir mengaku masih menyelidiki kasus itu. “Kita masih menyelidiki pelakunya, belum ada pihak yang dicurigai sejauh ini, hanya saja seluruh anggota sudah bergerak untuk mencari informasi terkait kejadian ini,” ucapnya.

Ia meminta kepada masyarakat yang mengetahui informasi mengenai kejadian ini segera melapor. “Saya berharap kerjasamanya dengan masyarakat untuk mencari informasi mengenai kejadian ini,” terangnya.

Sementara, Pangulu Maligas Bayu H Kasno Kuswoyo mengaku siap bekerja sama untuk mencari informasi mengenai kejadian ini. Ia sangat berharap agar pihak kepolisian segera mengungkap kasus tersebut.

“Kami akan memberikan dukungan. Selain itu, kita sama-sama mendoakan Agus agar segera sembuh mengingat dia adalah saksi kunci dalam kejadian ini,” terangnya. Terpisah, orangtua Agus, Poniran yang dihubungi melalui selularnya mengatakan anaknya kini masih menjalani perawatan medis di RSU Malahayati Medan. Akibat kejadian tersebut, kondisi Agus belum sadarkan diri dan kondisinya masih trauma.

“Kakinya terpaksa harus diikat karena ia terus meronta dan tangan dan kakinya seperti orang yang akan menangkis sesuatu. Mungkin karena kejadian tadi malam,” ucapnya.

Ia mengakui, selama ini anaknya bekerja sebagai buruh bangunan dan sepeda motor tersebut adalah miliknya dan memang sering ia pakai untuk keperluannya sehari-hari. Ia mengatakan, anaknya baru seminggu ini suka pergi ke Bukit V, Mayang. Ia pamit dari rumah sekira pukul 20.00 WIB. “Paling baru seminggu ini, biasanya mainnya di sekitaran kampung saja,” ucapnya.

Akibat kejadian tersebut, Agus mengalami luka sayatan di bagian wajahnya seperti di bawah alis sebelah kiri, kening, pipi kiri dan luka lebam di beberapa bagian tubuhnya. “Kami sampai di rumah sakit Medan, jam 16.00 WIB dan pihak rumah sakit langsung meronsen anakku. Tapi aku nggak tahu apa masalahnya sampai mau dilakukan operasi,” terangnya. (lud/iwa/smg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/