27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

KTP Nasabah yang Dicurigai Lince Ternyata Palsu

Foto: HULMAN/PM Warga tampak berkerumun di depan rumah kontrakan Lince br Sitorus yang dirampok dan menewaskan anaknya saat pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Rabu (7/10).
Foto: HULMAN/PM
Warga tampak berkerumun di depan rumah kontrakan Lince br Sitorus yang dirampok dan menewaskan anaknya saat pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Rabu (7/10).

TANJUNGMORAWA, SUMUTPOS.CO – Kecurigaan Lince boru Sitorus (60), jika dua dari tiga perampok ke rumahnya adalah nasabahnya (orang yang meminjam uang kepadanya-red), terus ditelusuri pihak kepolisian. Polisi yang melacak alamat nasabah boru Sitorus berinisial AR, menemui jalan buntu. Alamat tidak sesuai KTP yang diberikan kepada korban.

“Salah satu saksi yang sudah diperiksa berinisial D, namun masih sebatas saksi dulu. Masih terus dilakukan pengembangan untuk mengungkap kasus ini,” ujar Kapolsek Tanjungmorawa AKP Hasoloan Situmorang SH, Kamis (8/10).

Selain memeriksa saksi-saksi, pihaknya juga telah melacak ke alamat salah satu nasabah korban berinisial AR. “Diduga AR memberikan alamat palsu kepada korban saat meminjam uang, untuk menghindari pembayaran cicilan pinjaman. Sebab ketika dilacak, warga tak mengenal AR,” ungkapnya.

Untuk mengungkap kasus perampokan dan pembunuhan tersebut, pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa potongan kayu, topi dan pakaian dari TKP.

Sementara itu, jasad Luhut Barimbing (putra Lince Sitorus yang dibunuh para pelaku) telah dikebumikan di pemakaman umum Kristen di Desa Wonosari, Kecamatan Tanjung Morawa. Sebelum dikebumikan, jasad bungsu dari lima bersaudara itu terlebih dulu disemayamkan di rumah neneknya di Kampung Lobu Luan, Desa Wonosari, Kecamatan Tanjung Morawa.

Pantauan di lokasi TKP, garis police line yang sebelumnya dipasang oleh polisi sudah dibuka. (man/pmg/han)

Foto: HULMAN/PM Warga tampak berkerumun di depan rumah kontrakan Lince br Sitorus yang dirampok dan menewaskan anaknya saat pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Rabu (7/10).
Foto: HULMAN/PM
Warga tampak berkerumun di depan rumah kontrakan Lince br Sitorus yang dirampok dan menewaskan anaknya saat pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Rabu (7/10).

TANJUNGMORAWA, SUMUTPOS.CO – Kecurigaan Lince boru Sitorus (60), jika dua dari tiga perampok ke rumahnya adalah nasabahnya (orang yang meminjam uang kepadanya-red), terus ditelusuri pihak kepolisian. Polisi yang melacak alamat nasabah boru Sitorus berinisial AR, menemui jalan buntu. Alamat tidak sesuai KTP yang diberikan kepada korban.

“Salah satu saksi yang sudah diperiksa berinisial D, namun masih sebatas saksi dulu. Masih terus dilakukan pengembangan untuk mengungkap kasus ini,” ujar Kapolsek Tanjungmorawa AKP Hasoloan Situmorang SH, Kamis (8/10).

Selain memeriksa saksi-saksi, pihaknya juga telah melacak ke alamat salah satu nasabah korban berinisial AR. “Diduga AR memberikan alamat palsu kepada korban saat meminjam uang, untuk menghindari pembayaran cicilan pinjaman. Sebab ketika dilacak, warga tak mengenal AR,” ungkapnya.

Untuk mengungkap kasus perampokan dan pembunuhan tersebut, pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa potongan kayu, topi dan pakaian dari TKP.

Sementara itu, jasad Luhut Barimbing (putra Lince Sitorus yang dibunuh para pelaku) telah dikebumikan di pemakaman umum Kristen di Desa Wonosari, Kecamatan Tanjung Morawa. Sebelum dikebumikan, jasad bungsu dari lima bersaudara itu terlebih dulu disemayamkan di rumah neneknya di Kampung Lobu Luan, Desa Wonosari, Kecamatan Tanjung Morawa.

Pantauan di lokasi TKP, garis police line yang sebelumnya dipasang oleh polisi sudah dibuka. (man/pmg/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/