25.9 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Polisi Fokus ke Kasus Penembakan Asam Kumbang & Marelan

Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho (kanan) saat berbincang dengan tersangka.(Diva Swanda-Sumut Pos).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Kasus penembakan di Kota Medan bisa dibilang cukup menyita perhatian. Sejak tahun 2016 saja tercatat ada dua kasus penembakan terjadi di Kota Medan. Keduanya belum terungkap, pelakunya tak tertangkap.

Di awal 2017 kasus serupa kembali terjadi. Rabu (18/1), pengusaha air rifle and air soft gun di Jalan A Yani, Indra Gunawan alias Kuna ditembak mati di pinggir jalan. Sepekan pasca kejadian polisi berhasil menangkap pelakunya. Tujuh orang termasuk otak pelaku ditangkap.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho mengatakan, sejumlah kasus penembakan yang belum terungkap di tahun lalu tentunya bukan dibiarkan begitu saja. Pihaknya kini tengah mendata ulang dan melakukan rekonstruksi ulang kasus itu.

“Kita sedang mendatakan semua kasus-kasus terdahulu. Harapan kita dari semua kasus satu persatu akan direkonstruksi ulang sehingga kita bisa mengungkap jaringan-jaringannya dan bisa tertangkap pelakunya,” ungkap Sandi Nugroho kepada Sumut Pos, Kamis (9/2).

Sandi mengatakan, untuk kasus penembakan di Marelan dan Asam Kumbang, pihaknya masih mendalami pengejaran dan membantah tidak menjadikan perkara itu sebagai hal prioritas.

“Tentunya itu menjadi pekerjaan rumah kita yang harus diselesaikan. Tidak mungkin perkara itu didiamkan begitu saja. Artinya kita tetap bekerja untuk melakukan proses pengungkapan. Doakan saja semoga bisa berjalan lancar,” sebut eks Kapolsek Medan Baru ini.

Apakah eksekutor penembakan Kuna berjaringan dengan pelaku dua kasus penembakan di tahun 2016? Sandi tidak membantah, namun tak juga membenarkan.

“Saat ini masih kita dalami. Kalau nanti ada keterlibatan jaringan akan kita sampaikan setelah berhasil diungkap. Doakan saja semoga semua perkara-perkara yang belum terungkap di 2016 bisa kita selesaikan,” tegas Sandi.

Sekedar mengingatkan, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Komplek Tor Ganda Jalan Asam Kumbang, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Tuntungan, tewas ditembak kawanan pria. Komplotan itu bersenjata api dan mengendarai mobil Terios silver di depan rumah korban yang ada di Blok E No21, Selasa 18 Oktober 2016 lalu.

Korban diketahui bernama Indri Wahyuni. Korban  tewas setelah timah panas panas menembus pelipis matanya saat sedang mengendong anak.

Penembakan bermula saat tiga pria berkendara mobil Daihatsu Terios datang ke rumah korban dan membawa suaminya, Syaiful. Tangan Syaiful diborgol.

Tidak terima, Indri yang tengah menggendong anaknya keluar menghalangi ketiga pria tersebut. Namun akhirnya, Indri ditembak.

Kasus penembakan lainnya terjadi di Jalan Pasar 4 Barat Gang Mangga Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan, Minggu 28 Agustus 2016 sekira pukul 15.30 WIB. Korbannya seorang buruh bangunan bernama Ikram Fauzi (45). Keterangan  diterima di sekitar lokasi kejadian menyebutkan, korban sedang kerja lalu dijemput dua orang tak dikenal dengan dua sepeda motor.(mag-1/ala)

 

 

Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho (kanan) saat berbincang dengan tersangka.(Diva Swanda-Sumut Pos).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Kasus penembakan di Kota Medan bisa dibilang cukup menyita perhatian. Sejak tahun 2016 saja tercatat ada dua kasus penembakan terjadi di Kota Medan. Keduanya belum terungkap, pelakunya tak tertangkap.

Di awal 2017 kasus serupa kembali terjadi. Rabu (18/1), pengusaha air rifle and air soft gun di Jalan A Yani, Indra Gunawan alias Kuna ditembak mati di pinggir jalan. Sepekan pasca kejadian polisi berhasil menangkap pelakunya. Tujuh orang termasuk otak pelaku ditangkap.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho mengatakan, sejumlah kasus penembakan yang belum terungkap di tahun lalu tentunya bukan dibiarkan begitu saja. Pihaknya kini tengah mendata ulang dan melakukan rekonstruksi ulang kasus itu.

“Kita sedang mendatakan semua kasus-kasus terdahulu. Harapan kita dari semua kasus satu persatu akan direkonstruksi ulang sehingga kita bisa mengungkap jaringan-jaringannya dan bisa tertangkap pelakunya,” ungkap Sandi Nugroho kepada Sumut Pos, Kamis (9/2).

Sandi mengatakan, untuk kasus penembakan di Marelan dan Asam Kumbang, pihaknya masih mendalami pengejaran dan membantah tidak menjadikan perkara itu sebagai hal prioritas.

“Tentunya itu menjadi pekerjaan rumah kita yang harus diselesaikan. Tidak mungkin perkara itu didiamkan begitu saja. Artinya kita tetap bekerja untuk melakukan proses pengungkapan. Doakan saja semoga bisa berjalan lancar,” sebut eks Kapolsek Medan Baru ini.

Apakah eksekutor penembakan Kuna berjaringan dengan pelaku dua kasus penembakan di tahun 2016? Sandi tidak membantah, namun tak juga membenarkan.

“Saat ini masih kita dalami. Kalau nanti ada keterlibatan jaringan akan kita sampaikan setelah berhasil diungkap. Doakan saja semoga semua perkara-perkara yang belum terungkap di 2016 bisa kita selesaikan,” tegas Sandi.

Sekedar mengingatkan, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Komplek Tor Ganda Jalan Asam Kumbang, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Tuntungan, tewas ditembak kawanan pria. Komplotan itu bersenjata api dan mengendarai mobil Terios silver di depan rumah korban yang ada di Blok E No21, Selasa 18 Oktober 2016 lalu.

Korban diketahui bernama Indri Wahyuni. Korban  tewas setelah timah panas panas menembus pelipis matanya saat sedang mengendong anak.

Penembakan bermula saat tiga pria berkendara mobil Daihatsu Terios datang ke rumah korban dan membawa suaminya, Syaiful. Tangan Syaiful diborgol.

Tidak terima, Indri yang tengah menggendong anaknya keluar menghalangi ketiga pria tersebut. Namun akhirnya, Indri ditembak.

Kasus penembakan lainnya terjadi di Jalan Pasar 4 Barat Gang Mangga Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan, Minggu 28 Agustus 2016 sekira pukul 15.30 WIB. Korbannya seorang buruh bangunan bernama Ikram Fauzi (45). Keterangan  diterima di sekitar lokasi kejadian menyebutkan, korban sedang kerja lalu dijemput dua orang tak dikenal dengan dua sepeda motor.(mag-1/ala)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/