30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Cemburu, Suami Kapak Istri

F: Malik/Posmetro Medan Basariah saat menunjukan luka yang dialami putrinya.
F: Malik/Posmetro Medan
Basariah saat menunjukan luka yang dialami putrinya.

SEIBAMBAN- Sadis! Gara-gara cemburu, Suherman (28) tega menebaskan kapak ke punggung istrinya, Eli Wati (23). Pertumpahan darah itu terjadi saat Eli tertidur di rumah orangtuanya di Dusun V, Desa Penggalangan, Kecamatan Sei Bamban, Sergai, Selasa (8/10) pukul 21.00 wib.

 

Malam saat kejadian, Eli tengah tidur di dalam kamar bersama anak perempuannya Sakira (3). Sementara, Basariah (61) orangtua kandung Eli tengah melaksanakan salat isya.

Pelaku yang sudah pisah ranjang dengan Eli, dengan mengendap-endap masuk ke dalam kamar Eli, setelah sebelumnya mendobrak pintu dapur rumah mertuanya itu. Begitu di dalam kamar, Suherman yang melihat Eli langsung mengayunkan kapak di tangan kanannya ke bagian punggung sebelah kiri korban.

Seketika itu pula Eli berteriak sekuat-kuatnya menahankan rasa sakit. Mendengar teriakan Eli, Basariah langsung berlari menuju kamar anaknya. Saat itu pula Basariah menyaksikan anaknya telah bersimbah darah, saat itu ia juga melihat sosok Suherman yang menggenggam kapak berlumuran darah.

Takut aksinya bakal menjadi amuk massa, Suherman pun kabur dengan mengendarai motor trail miliknya. Sementara itu, Eli harus menjalani perawatan di RSU Melati Desa Pon, Kec.Sei Bamban. Selanjutnya, ditemani Basariah Eli melaporkan kejadian itu ke Polsek Firdaus.

Keterangan korban, antara dirinya dan Suherman sebenarnya tengah pisah ranjang sekitar 7 bulan. Hal tersebut dilakukannya karena pelaku tak mau bekerja dan tak pernah menafkahinya. Karena itulah Eli memilih tinggal di rumah orangtuanya yang berjarak sekitar 700 meter dari rumah Suherman.

Menurut Eli, aksi penyerangan yang dilakukan Suherman dilatar belakangi sikap cemburu suaminya itu. Pasalnya beredar kabar kalau Eli memiliki pria idaman lain.

“Sejak pisah ranjang aku nggak pernah selingkuh, kalau keluar aku sama anak dan minta izin dari orangtuaku. Kami menikah sekitar 5 tahun dan semenjak menikah Suherman orangnya ringan tangan. Dia (pelaku) pernah satu minggu ditahan di Polsek Firdaus karena memukulku. Karena mengaku mau berubah makannya aku mau mencabut pengaduanku itu. Tapi perbuatannya itu kerap kali dilakukannya, sehingga aku tidak tahan dengan prilakunya itu,” ujar Eli kesal.

Kini Eli mengaku menyesal pernah memaafkan Suherman. Pasalnya sudah dimaafkan pun perbuatan Suherman malah semakin menjadi-jadi. “Bukannya berubah malah dia berusaha membunuh dengan mengampakku. Aku berharap kepada pihak kepolisian segera meringkusnya, jika pelaku belum dapat ditangkap bisa mengancam keselamatan jiwaku,” harap Eli. (lik/bud)

F: Malik/Posmetro Medan Basariah saat menunjukan luka yang dialami putrinya.
F: Malik/Posmetro Medan
Basariah saat menunjukan luka yang dialami putrinya.

SEIBAMBAN- Sadis! Gara-gara cemburu, Suherman (28) tega menebaskan kapak ke punggung istrinya, Eli Wati (23). Pertumpahan darah itu terjadi saat Eli tertidur di rumah orangtuanya di Dusun V, Desa Penggalangan, Kecamatan Sei Bamban, Sergai, Selasa (8/10) pukul 21.00 wib.

 

Malam saat kejadian, Eli tengah tidur di dalam kamar bersama anak perempuannya Sakira (3). Sementara, Basariah (61) orangtua kandung Eli tengah melaksanakan salat isya.

Pelaku yang sudah pisah ranjang dengan Eli, dengan mengendap-endap masuk ke dalam kamar Eli, setelah sebelumnya mendobrak pintu dapur rumah mertuanya itu. Begitu di dalam kamar, Suherman yang melihat Eli langsung mengayunkan kapak di tangan kanannya ke bagian punggung sebelah kiri korban.

Seketika itu pula Eli berteriak sekuat-kuatnya menahankan rasa sakit. Mendengar teriakan Eli, Basariah langsung berlari menuju kamar anaknya. Saat itu pula Basariah menyaksikan anaknya telah bersimbah darah, saat itu ia juga melihat sosok Suherman yang menggenggam kapak berlumuran darah.

Takut aksinya bakal menjadi amuk massa, Suherman pun kabur dengan mengendarai motor trail miliknya. Sementara itu, Eli harus menjalani perawatan di RSU Melati Desa Pon, Kec.Sei Bamban. Selanjutnya, ditemani Basariah Eli melaporkan kejadian itu ke Polsek Firdaus.

Keterangan korban, antara dirinya dan Suherman sebenarnya tengah pisah ranjang sekitar 7 bulan. Hal tersebut dilakukannya karena pelaku tak mau bekerja dan tak pernah menafkahinya. Karena itulah Eli memilih tinggal di rumah orangtuanya yang berjarak sekitar 700 meter dari rumah Suherman.

Menurut Eli, aksi penyerangan yang dilakukan Suherman dilatar belakangi sikap cemburu suaminya itu. Pasalnya beredar kabar kalau Eli memiliki pria idaman lain.

“Sejak pisah ranjang aku nggak pernah selingkuh, kalau keluar aku sama anak dan minta izin dari orangtuaku. Kami menikah sekitar 5 tahun dan semenjak menikah Suherman orangnya ringan tangan. Dia (pelaku) pernah satu minggu ditahan di Polsek Firdaus karena memukulku. Karena mengaku mau berubah makannya aku mau mencabut pengaduanku itu. Tapi perbuatannya itu kerap kali dilakukannya, sehingga aku tidak tahan dengan prilakunya itu,” ujar Eli kesal.

Kini Eli mengaku menyesal pernah memaafkan Suherman. Pasalnya sudah dimaafkan pun perbuatan Suherman malah semakin menjadi-jadi. “Bukannya berubah malah dia berusaha membunuh dengan mengampakku. Aku berharap kepada pihak kepolisian segera meringkusnya, jika pelaku belum dapat ditangkap bisa mengancam keselamatan jiwaku,” harap Eli. (lik/bud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/