30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Gagal Nikah, Bidan Cantik Bunuh Diri

Bunuh Diri

SIMALUNGUN-Winda boru Saragih (22) putri kedua pasangan Boang Saragih (42) dan Jamila (40) nekat mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun rumput merek Gromokson, Selasa (9/10) subuh. Dugaan sementara, bidan desa itu nekat menempuh jalan pintas karena terancam gagal nikah dengan tunangannya Asen Law, warga Perbaungan yang tak sanggup membayar mahar (sinamot) Rp 25 juta, seperti permintaan orangtuanya. Info yang dihimpun kru koran ini, aksi korban terungkap saat ibunya, Jamila berniat menyemprot rumput ke ladang. Tapi sebelum berangkat, ia tak menemukan racun rumput yang sebelumnya ia simpan di belakang rumah. Dicari ke sana kemari, ia tak kunjung menemukan. Bahkan saat ditanya, suaminya juga mengaku tak tau.

Saat pasutri itu sibuk mencari, tiba-tiba Winda keluar dari kamar. Kepada ibu ayahnya, Winda mengaku kalau racun itu sudah ia minum. Untuk meyakinkan orangtuanya, Winda juga menunjukkan gelas bekas tempat racun. Tak lama setelah itu, korban langsung pingsan. Melihat itu, Jamila sontak menjerit histeris. Sekira pukul 06.00 WIB, korban pun dilarikan ke Rumah Sakit Umum Bahapal Kebun Laras. Karena kondisi korban sudah parah, pukul 21.00 WIB, korban pun dirujuk ke RS Vita Insani, Jl. Sutomo Siantar. Tapi sayang, meski dokter sudah berupaya, tapi nyawa korban tetap tak tertolong. Keesokan harinya, atau Rabu (9/10) pagi, korban pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Pagi itu juga, pihak keluarga membawa jasad korban ke rumah duka. Sebelum dikebumikan di tempat pemakaman umum lorong I, Nagori Bahung Huluan, Kec. Dolok Bantu Nanggar, korban disholatkan di Masjid Nurulhuda, sekitar 30 meter dari kediaman orangtuanya. Pantauan kru koran ini, rumah duka tak hentinya dipadati pelayat. Bahkan tak sdikit kaum ibu yang menitikan air mata mengiring korban ke pemakaman.

Keluarga korban melalui Pangulu Nagori Bahung Huluan, Yeswardi mengaku korban murni tewas bunuh diri. Karena itu pula, pihak keluarga enggan membuat laporan pengaduan.  “Saran keluarga korban, kasus ini tak usah dilapor ke kantor polisi untuk melakukan visum dan lain-lain. Karena sebelum meninggal, korban sempat ngaku pada ibunya kalau dia (Winda-red) telah minum racun rumput,” terang Pangulu.  Info lain yang dihimpun kru koran ini, ternyata Winda sudah bertunangan dengan pacarnya Asen Law, sekira lima bulan lalu. Sewaktu tunangan, Boang selaku orangtua Winda juga mengundang pangulu untuk menyaksikan hajatan tersebut.

Di sana kata Yeswardi, mas tunangan yang diberikan Asen senilai Rp 11 juta. Namun selain itu, orangtua Winda meminta mahar kepada pacar Winda sebesar Rp 25 juta. Meski begitu, Asen berjanji akan memenuhi permintaan calon mertuanya itu. Karena tinggal bersama ibunya, dan ayahnya sudah meninggal, Asen minta kelonggaran waktu karena ia sendirian yang mengumpulkan uang tersebut. Berselang lima bulan setelah tunangan, Asen berhasil mengumpulkan uang Rp 15 juta. Namun orangtua Winda tetap minta Rp25 juta. “Kamarin itu, pacar korban mampu membayar Rp 15 juta. Tapi karena orangtua Winda ngotot minta Rp 25 juta. Karena itulah, pernikahan diundur,” terang pangulu yang jadi saksi dalam acara itu.

“Memang kabar-kabarnya, korban sudah tunangan bang, tapi entah kapan menikahnya belum ada kabar,” terang YT, warga sekitar. Kapolsek Serbelawan AKP Gandhi Hutagaol yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut, namun pihak keluarga tak ada membuat laporan. Begitupun beberapa petugas polsek sudah turun ke rumah duka guna melihat suasana di kediaman duka. Hasilnya keluarag korban tidak keberatan dengan kejadian tersebut. “Benar ada seoarang gadis di Nagori Bahung Huluan tewas karena meninum racun rumput, tapi pihak keluarga tidak membuat laporan,” ujar Kapolsek.

 

>>Status di Facebook

Sebelum mengakhiri hidupnya, Winda sempat meninggalkan sejumlah pesan Facebook. Pesan terakhirnya tanggal 7 Oktober 2013, berisi “Andi allah mengijinkan qu brada di sisi ny sa’at nie. Qu bner2 ud ikhlaz’ wlau pun sbner ny qu blum siap…” pesan ini terkirim dari Hp pribadi korban.Selain itu, masih tertanggal 7 Oktober 2013, sebelum kejadian Winda juga sempat meninggalkan pesan di dunia maya itu tentang kehidupannya. Antara lain, : “Bersujud dan mohon Ampunan pd allah”.

“Gtw hrus ap yg di lkukan sa’at ni”.  “Dia bner2 buat qu ptuz asa”. “Taq ad sdkit pun prasaan mu”.  “Kw mgkin bs santai’ bisa tenang2 dsna. Bhkan mgkin skrang nie kw ge bhagia, krna mank kw taq prnah mmkir k qu sa’at nie, krna kw g ngrasai, ksdihan qu, pndrita’an qu. Smua yg qu rasain sa’at nie, bhkan kw g open sm skli. Kw bner2 g pnya Hati”.  “Qu bner2 mmohon ampunan mu ya allah”.  “Qu bner2 brhrap’mukziezad thu ad, dan kbnaran akn trjwab”.  (end/deo)

Bunuh Diri

SIMALUNGUN-Winda boru Saragih (22) putri kedua pasangan Boang Saragih (42) dan Jamila (40) nekat mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun rumput merek Gromokson, Selasa (9/10) subuh. Dugaan sementara, bidan desa itu nekat menempuh jalan pintas karena terancam gagal nikah dengan tunangannya Asen Law, warga Perbaungan yang tak sanggup membayar mahar (sinamot) Rp 25 juta, seperti permintaan orangtuanya. Info yang dihimpun kru koran ini, aksi korban terungkap saat ibunya, Jamila berniat menyemprot rumput ke ladang. Tapi sebelum berangkat, ia tak menemukan racun rumput yang sebelumnya ia simpan di belakang rumah. Dicari ke sana kemari, ia tak kunjung menemukan. Bahkan saat ditanya, suaminya juga mengaku tak tau.

Saat pasutri itu sibuk mencari, tiba-tiba Winda keluar dari kamar. Kepada ibu ayahnya, Winda mengaku kalau racun itu sudah ia minum. Untuk meyakinkan orangtuanya, Winda juga menunjukkan gelas bekas tempat racun. Tak lama setelah itu, korban langsung pingsan. Melihat itu, Jamila sontak menjerit histeris. Sekira pukul 06.00 WIB, korban pun dilarikan ke Rumah Sakit Umum Bahapal Kebun Laras. Karena kondisi korban sudah parah, pukul 21.00 WIB, korban pun dirujuk ke RS Vita Insani, Jl. Sutomo Siantar. Tapi sayang, meski dokter sudah berupaya, tapi nyawa korban tetap tak tertolong. Keesokan harinya, atau Rabu (9/10) pagi, korban pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Pagi itu juga, pihak keluarga membawa jasad korban ke rumah duka. Sebelum dikebumikan di tempat pemakaman umum lorong I, Nagori Bahung Huluan, Kec. Dolok Bantu Nanggar, korban disholatkan di Masjid Nurulhuda, sekitar 30 meter dari kediaman orangtuanya. Pantauan kru koran ini, rumah duka tak hentinya dipadati pelayat. Bahkan tak sdikit kaum ibu yang menitikan air mata mengiring korban ke pemakaman.

Keluarga korban melalui Pangulu Nagori Bahung Huluan, Yeswardi mengaku korban murni tewas bunuh diri. Karena itu pula, pihak keluarga enggan membuat laporan pengaduan.  “Saran keluarga korban, kasus ini tak usah dilapor ke kantor polisi untuk melakukan visum dan lain-lain. Karena sebelum meninggal, korban sempat ngaku pada ibunya kalau dia (Winda-red) telah minum racun rumput,” terang Pangulu.  Info lain yang dihimpun kru koran ini, ternyata Winda sudah bertunangan dengan pacarnya Asen Law, sekira lima bulan lalu. Sewaktu tunangan, Boang selaku orangtua Winda juga mengundang pangulu untuk menyaksikan hajatan tersebut.

Di sana kata Yeswardi, mas tunangan yang diberikan Asen senilai Rp 11 juta. Namun selain itu, orangtua Winda meminta mahar kepada pacar Winda sebesar Rp 25 juta. Meski begitu, Asen berjanji akan memenuhi permintaan calon mertuanya itu. Karena tinggal bersama ibunya, dan ayahnya sudah meninggal, Asen minta kelonggaran waktu karena ia sendirian yang mengumpulkan uang tersebut. Berselang lima bulan setelah tunangan, Asen berhasil mengumpulkan uang Rp 15 juta. Namun orangtua Winda tetap minta Rp25 juta. “Kamarin itu, pacar korban mampu membayar Rp 15 juta. Tapi karena orangtua Winda ngotot minta Rp 25 juta. Karena itulah, pernikahan diundur,” terang pangulu yang jadi saksi dalam acara itu.

“Memang kabar-kabarnya, korban sudah tunangan bang, tapi entah kapan menikahnya belum ada kabar,” terang YT, warga sekitar. Kapolsek Serbelawan AKP Gandhi Hutagaol yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut, namun pihak keluarga tak ada membuat laporan. Begitupun beberapa petugas polsek sudah turun ke rumah duka guna melihat suasana di kediaman duka. Hasilnya keluarag korban tidak keberatan dengan kejadian tersebut. “Benar ada seoarang gadis di Nagori Bahung Huluan tewas karena meninum racun rumput, tapi pihak keluarga tidak membuat laporan,” ujar Kapolsek.

 

>>Status di Facebook

Sebelum mengakhiri hidupnya, Winda sempat meninggalkan sejumlah pesan Facebook. Pesan terakhirnya tanggal 7 Oktober 2013, berisi “Andi allah mengijinkan qu brada di sisi ny sa’at nie. Qu bner2 ud ikhlaz’ wlau pun sbner ny qu blum siap…” pesan ini terkirim dari Hp pribadi korban.Selain itu, masih tertanggal 7 Oktober 2013, sebelum kejadian Winda juga sempat meninggalkan pesan di dunia maya itu tentang kehidupannya. Antara lain, : “Bersujud dan mohon Ampunan pd allah”.

“Gtw hrus ap yg di lkukan sa’at ni”.  “Dia bner2 buat qu ptuz asa”. “Taq ad sdkit pun prasaan mu”.  “Kw mgkin bs santai’ bisa tenang2 dsna. Bhkan mgkin skrang nie kw ge bhagia, krna mank kw taq prnah mmkir k qu sa’at nie, krna kw g ngrasai, ksdihan qu, pndrita’an qu. Smua yg qu rasain sa’at nie, bhkan kw g open sm skli. Kw bner2 g pnya Hati”.  “Qu bner2 mmohon ampunan mu ya allah”.  “Qu bner2 brhrap’mukziezad thu ad, dan kbnaran akn trjwab”.  (end/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/