26 C
Medan
Tuesday, October 22, 2024
spot_img

Melahirkan di Luar Nikah, Janda ‘Buang’ Bayinya hingga Tewas

Jasad bayi yang lahir di luar nikah, terbaring di ruang jenazah RSUD Deliserdang, Sumut.
Jasad bayi yang lahir di luar nikah, terbaring di ruang jenazah RSUD Deliserdang, Sumut.

BERINGIN, SUMUTPOS.CO – Tega! Setidaknya kata ini menggambarkan perbuatan Eka alias Yani (20). Hanya karena malu melahirkan di luar nikah, petugas cleaning service (CS) di KNIA ini nekad menelantarkan bayi laki-laki yang baru dilahirkannya. Mirisnya, 7 jam pasca lahir, bayi tak berdosa itu pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Info dirangkum, janda muda asal Jalan Pembangunan I, Desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam itu melahirkan di praktik Bidan Puspita, Jalan Kebun Sayur, Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam, Jumat (8/1) sekira pukul 01.00 WIB. Dini hari itu, Eka meminta Bidan Puspita membantunya melahirkan. Meski usia kandungan masih kurang dari tujuh bulan, tapi atas bantuan Bidan Puspita, Eka berhasil melahirkan secara normal.

Tak mau menanggung malu karena melahirkan tanpa suami, Eka pun meminta tolong pada Rendi Wijaya alias Ahong yang dikenalnya via media sosial Facebook. Kala itu, Eka minta tolong agar Ahong mengantarnya untuk menyerahkan bayi tersebut ke rumah Samino (45), ayah angkatnya yang tinggal di Dusun Banjar Negara B, Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin.

Untuk mengelabui Samino, Eka mengarang cerita kalau bayi itu dia temukan di tengah jalan. Tanpa curiga, Samino pun menerima bayi tersebut untuk dirawat.

Tak lama berselang, Eka pun pergi meninggalkan rumah Samino. Tak lama setelah kepergian Eka, Polsek Beringin mendapat kabar jika ada bayi telantar diberikan pada Samino. Alhasil, personel Polsek Beringin mendatangi kediaman Samino.

Saat diinterogasi, awalnya Samino menutup-nutupi status bayi malang itu. Tapi setelah didesak, Samino mengaku jika bayi tersebut diberikan Eka. Tanpa membuang waktu, Polsek Beringin membawa Samino serta bayi yang saat itu masih bernyawa ke rumah Eka.

Melihat kedatangan sejumlah personel Polsek Beringin, Eka yang sudah dua tahun cleaning service di KNIA langsung pucat. Kepada polisi Eka berterus terang jika bayi itu lahir di praktik Bidan Puspita itu adalah anaknya. Eka pun mengaku jika ayah si bayi adalah Supri warga Tanjung Morawa.

Berdasarkan keterangan Eka, Polsek Beringin pun melakukan pengembangan. Eka, Samino dan Seniem istrinya serta Bidan Puspita pun diamankan Polsek Beringin. Usai mengamankan mereka, polisi berencana membawa si bayi yang sudah lemah itu ke RSUD Deliserdang.

Tapi takdir berkata lain, bayi malang itu menghembuskan nafas terakhirnya di perjalanan. Direktur RSUD DS, dr Isnaini yang dikonfirmasi mengaku bayi malang itu sudah meninggal di perjalanan. “Bayi itu tewas karena asfiksia (keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur, red). Oksigen tidak sempurna masuk ke paru-parunya,” kata Isnaini.

Guna pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut, Eka, Samino dan Seniem serta Bidan Puspita pun diserahkan ke Polres Deli Serdang. Hingga berita ini dilansiri, pihak Polres Deliserdang mesih melakukan penyelidikan hingga kru koran ini belum diizinkan mewawancarai Eka. Rencananya, hari ini polisi akan mengekspos kasus itu.

Jasad bayi yang lahir di luar nikah, terbaring di ruang jenazah RSUD Deliserdang, Sumut.
Jasad bayi yang lahir di luar nikah, terbaring di ruang jenazah RSUD Deliserdang, Sumut.

BERINGIN, SUMUTPOS.CO – Tega! Setidaknya kata ini menggambarkan perbuatan Eka alias Yani (20). Hanya karena malu melahirkan di luar nikah, petugas cleaning service (CS) di KNIA ini nekad menelantarkan bayi laki-laki yang baru dilahirkannya. Mirisnya, 7 jam pasca lahir, bayi tak berdosa itu pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Info dirangkum, janda muda asal Jalan Pembangunan I, Desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam itu melahirkan di praktik Bidan Puspita, Jalan Kebun Sayur, Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam, Jumat (8/1) sekira pukul 01.00 WIB. Dini hari itu, Eka meminta Bidan Puspita membantunya melahirkan. Meski usia kandungan masih kurang dari tujuh bulan, tapi atas bantuan Bidan Puspita, Eka berhasil melahirkan secara normal.

Tak mau menanggung malu karena melahirkan tanpa suami, Eka pun meminta tolong pada Rendi Wijaya alias Ahong yang dikenalnya via media sosial Facebook. Kala itu, Eka minta tolong agar Ahong mengantarnya untuk menyerahkan bayi tersebut ke rumah Samino (45), ayah angkatnya yang tinggal di Dusun Banjar Negara B, Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin.

Untuk mengelabui Samino, Eka mengarang cerita kalau bayi itu dia temukan di tengah jalan. Tanpa curiga, Samino pun menerima bayi tersebut untuk dirawat.

Tak lama berselang, Eka pun pergi meninggalkan rumah Samino. Tak lama setelah kepergian Eka, Polsek Beringin mendapat kabar jika ada bayi telantar diberikan pada Samino. Alhasil, personel Polsek Beringin mendatangi kediaman Samino.

Saat diinterogasi, awalnya Samino menutup-nutupi status bayi malang itu. Tapi setelah didesak, Samino mengaku jika bayi tersebut diberikan Eka. Tanpa membuang waktu, Polsek Beringin membawa Samino serta bayi yang saat itu masih bernyawa ke rumah Eka.

Melihat kedatangan sejumlah personel Polsek Beringin, Eka yang sudah dua tahun cleaning service di KNIA langsung pucat. Kepada polisi Eka berterus terang jika bayi itu lahir di praktik Bidan Puspita itu adalah anaknya. Eka pun mengaku jika ayah si bayi adalah Supri warga Tanjung Morawa.

Berdasarkan keterangan Eka, Polsek Beringin pun melakukan pengembangan. Eka, Samino dan Seniem istrinya serta Bidan Puspita pun diamankan Polsek Beringin. Usai mengamankan mereka, polisi berencana membawa si bayi yang sudah lemah itu ke RSUD Deliserdang.

Tapi takdir berkata lain, bayi malang itu menghembuskan nafas terakhirnya di perjalanan. Direktur RSUD DS, dr Isnaini yang dikonfirmasi mengaku bayi malang itu sudah meninggal di perjalanan. “Bayi itu tewas karena asfiksia (keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur, red). Oksigen tidak sempurna masuk ke paru-parunya,” kata Isnaini.

Guna pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut, Eka, Samino dan Seniem serta Bidan Puspita pun diserahkan ke Polres Deli Serdang. Hingga berita ini dilansiri, pihak Polres Deliserdang mesih melakukan penyelidikan hingga kru koran ini belum diizinkan mewawancarai Eka. Rencananya, hari ini polisi akan mengekspos kasus itu.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru