26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Histeris, Polisi Dituding Lakukan Kekerasan

Ruang penyidik yang tempat orangtua ibu BMS menjerit. (Teddy Akbari/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut mendadak heboh. Ibu salah satu pelaku penyiram bensin terhadap Bripka Erik Tambunan Jumat (6/1) lalu histeris. Ibu itu menuding polisi melakukan kekerasan terhadap Baik Mulia Sihombing, salah satu pelaku penyerangan polisi.

Akibat teriakan tersebut, sejumlah petugas hingga pegawai harian lepas (PHL) dan pegawai negeri sipil (PNS) mengerumuni ruangan asal suara. Ruangan itu bersebelahan dengan ruang kerja Kasubdit III/Jahtanras, AKBP Faisal Napitupulu di lantai 2.

Bukan hanya petugas, Faisal yang mendengar jeritan itu langsung keluar dan mencari asal suara. “Anakku oh anakku. Kenapa kau jadi begini. Kok bisa ditangkap kau anakku,” teriak ibu itu histeris.

Sangkin kerasnya, teriakan wanita itu terdengar hingga ke lantai dasar. Praktis, banyak petugas dan penyidik yang naik ke lantai 2.

Lelah berteriak selama 5 menit, ibu tersebut jatuh pingsan. Berselang 15 menit, ibu itu sadar. Faisal kemudian meminta agar penyidik membawa ibu itu keluar dari ruang penyidik dan menunggu di lantai dasar.

Belum tiba di lantai dasar, keluarga BMS berjumlah empat orang duduk di kursi yang disediakan di lantai dua. Saat duduk, ibu yang teriak histeris tadi menuding petugas gabungan Polda Sumut dan Polsek Medan Kota melakukan kekerasan terhadap Baik Mulia Sihombing.

Mendengar itu, Faisal berang dan tak terima. “Yang mana badan anak ibu yang luka itu. Ada enggak? Coba tengok itu baik-baik,” kata mantan Kapolsek Sunggal ini.

“Sudah kalian yang menyerang petugas sampai anggotaku dirawat di rumah sakit. Ibu jangan sembarangan ngomong, saya bisa laporan ibu atas laporan palsu. Mana PH-nya (Penasehat Hukum) ini, ada enggak,” sambung Faisal.

Faisal mengatakan, dua orang yang sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Subdit III/Jahtanras Polda Sumut berinisial DJS alias A dan DAS alias J. Keduanya masih dalam pengejaran. Kedua orang itu terduga pelaku yang turut menyiram bensin kepada Bripka Erik Tambunan. “Sedang kita buru itu,” pungkas mantan Kasat Intelkam Polrestabes Medan.

Seperti diketahui, mata Bripka Erik Tambunan disiram bensin oleh segerombolan orang, Jumat (6/1) malam. Itu terjadi saat beberapa petugas Subdit III/Jahtanras Polda Sumut menggerebek dua rumah yang dicurigai sebagai penampungan sepeda motor hasil curian di Jalan Sisingamangaraja gang Sepakat, Medan.(ted/ala)

 

Ruang penyidik yang tempat orangtua ibu BMS menjerit. (Teddy Akbari/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut mendadak heboh. Ibu salah satu pelaku penyiram bensin terhadap Bripka Erik Tambunan Jumat (6/1) lalu histeris. Ibu itu menuding polisi melakukan kekerasan terhadap Baik Mulia Sihombing, salah satu pelaku penyerangan polisi.

Akibat teriakan tersebut, sejumlah petugas hingga pegawai harian lepas (PHL) dan pegawai negeri sipil (PNS) mengerumuni ruangan asal suara. Ruangan itu bersebelahan dengan ruang kerja Kasubdit III/Jahtanras, AKBP Faisal Napitupulu di lantai 2.

Bukan hanya petugas, Faisal yang mendengar jeritan itu langsung keluar dan mencari asal suara. “Anakku oh anakku. Kenapa kau jadi begini. Kok bisa ditangkap kau anakku,” teriak ibu itu histeris.

Sangkin kerasnya, teriakan wanita itu terdengar hingga ke lantai dasar. Praktis, banyak petugas dan penyidik yang naik ke lantai 2.

Lelah berteriak selama 5 menit, ibu tersebut jatuh pingsan. Berselang 15 menit, ibu itu sadar. Faisal kemudian meminta agar penyidik membawa ibu itu keluar dari ruang penyidik dan menunggu di lantai dasar.

Belum tiba di lantai dasar, keluarga BMS berjumlah empat orang duduk di kursi yang disediakan di lantai dua. Saat duduk, ibu yang teriak histeris tadi menuding petugas gabungan Polda Sumut dan Polsek Medan Kota melakukan kekerasan terhadap Baik Mulia Sihombing.

Mendengar itu, Faisal berang dan tak terima. “Yang mana badan anak ibu yang luka itu. Ada enggak? Coba tengok itu baik-baik,” kata mantan Kapolsek Sunggal ini.

“Sudah kalian yang menyerang petugas sampai anggotaku dirawat di rumah sakit. Ibu jangan sembarangan ngomong, saya bisa laporan ibu atas laporan palsu. Mana PH-nya (Penasehat Hukum) ini, ada enggak,” sambung Faisal.

Faisal mengatakan, dua orang yang sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Subdit III/Jahtanras Polda Sumut berinisial DJS alias A dan DAS alias J. Keduanya masih dalam pengejaran. Kedua orang itu terduga pelaku yang turut menyiram bensin kepada Bripka Erik Tambunan. “Sedang kita buru itu,” pungkas mantan Kasat Intelkam Polrestabes Medan.

Seperti diketahui, mata Bripka Erik Tambunan disiram bensin oleh segerombolan orang, Jumat (6/1) malam. Itu terjadi saat beberapa petugas Subdit III/Jahtanras Polda Sumut menggerebek dua rumah yang dicurigai sebagai penampungan sepeda motor hasil curian di Jalan Sisingamangaraja gang Sepakat, Medan.(ted/ala)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/