26.2 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Panjat Pos Jaga, Tahanan Kabur Naik Betor Curian

Foto: Hulman/PM Benny Hasibuan, tahanan Lapas Lubukpakam yang kabur dengan betor curian, Minggu (12/4/2015).
Foto: Hulman/PM
Benny Hasibuan, tahanan Lapas Lubukpakam yang kabur dengan betor curian, Minggu (12/4/2015).

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Letusan tembakan peringatan tak menyurutkan tekad Benny Hasibuan (39) kabur dari Lapas Lubukpakam, Minggu (12/4). Dia lari mengendarai betor curian. Dia juga melarikan sepeda motor setelah meninggalkan betor curian itu.

Benny kabur saat sejumlah pegawai dan sipir tahanan lapas tengah apel siang, Minggu (12/4) sekira pukul 13.30 WIB. Karena dibiarkan kosong, Benny lantas memanjat pos jaga dan menuju atap ruang tamu yang terbuat dari seng. Dari atap setinggi 4-5 meter itu, Benny lalu melompat keluar lapas. Karena situasi saat itu sepi, aksi Benny tak ada yang melihat secara pasti.

Usai melompat, Benny langsung mencuri becak motor tanpa plat yang parkir di tepi jalan milik Indra (35), warga Jalan Deli, Perbaungan, Serdang Bedagai yang ketika itu sedang ngobrol dengan salah seorang warga.

Hanya sekali engkol, Benny berhasil melarikan diri ke arah Jalan Sudirman Lubuk Pakam. Di saat yang hampir bersamaan, sejumlah petugas lapas yang mendapat kabar dari warga sontak berhamburan keluar untuk melakukan pengejaran. Meski sudah meletuskan tembakan peringatan sebanyak empat kali, tapi Benny tak peduli dan terus melajukan becak yang dicurinya dengan kecepatan tinggi.

“Kami tidak melihat tahanan itu kabur. Kami hanya kaget mendengar letusan senpi, makanya kami keluar,” kata puluhan warga sekitar.

Belakangan, petugas lapas yang melakukan pengejaran berhasil menemukan becak yang dikendarai Benny di belakang kantor PDAM, Jalan Tengku Raja Muda, Keluarahan Lubuk Pakam I-II. Kedatangan petugas yang kerap disebut sipir penjara itu kembali menghebohkan warga sekitar yang sebelumnya melihat Benny lari ke arah Jalan Diponegoro.

Meski sudah dicari, namun Benny belum ditemukan juga. Sedangkan becak motor dan pemiliknya telah diamankan ke lapas untuk dimintai keterangan. Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Pariaman Saragih SH saat dikonfirmasi membenarkan jika Benny melarikan diri dengan memanjat atap seng.

“Kita masih melakukan pencarian, sedangkan becak motor dan pengendaranya masih kita amankan,” sebutnya. Sementara itu, puluhan warga Jalan Pertahanan Gang Buntu, Kecamatan Patumbak yang ditemui kru koran ini mengaku tak mengenal Benny. Padahal data dari Lapas Lubuk Pakam menyebutkan Benny tinggal di sana. “Mana ada nama Benny Hasibuan di sini lae, cuma aku di sini yang bermarga,”kata Sianturi yang diamini warga lain bernama Wati. “Aku sudah 10 tahun tinggal di sini, nggak ada nama itu. Mungkin buka di sini tinggalnya,”cetus Sianturi di halaman rumahnya. Ketika disinggung apakah ada marga Hasibuan di sekitar gang itu, Sianturi dan Wati tetap mengaku tidak ada. “Di sini mayoritas jawa dek. Yang bermarga cuma Sianturi ini. Mungkin adek salah gang,” ujar Wati.

Foto: Hulman/PM Dari Lapas Lubukpakam inilah Benny Hasibuan, kabur dengan betor curian, Minggu (12/4/2015).
Foto: Hulman/PM
Dari Lapas Lubukpakam inilah Benny Hasibuan, kabur dengan betor curian, Minggu (12/4/2015).

Naik Sepeda Motor Pegawai Lurah

Usai melarikan becak motor milik Indra dan memarkirkannya di Jalan Tengku Raja Muda Kelurahan Lubuk Pakam I-II, Benny tak hilang akal. Setelah berhasil melompat tembok bekas kantor PDAM, Benny kembali melarikan sepeda motor Supra Fit S BK 6881 CG milik Lesmana (47), pegawai kantor Kelurahan Lubuk Pakam I-II.

Menurut cerita Falesa (48), istri Lesmana, siang itu suaminya baru pulang ke rumah untuk ganti baju dan lupa mengambil kunci kontak dari stang sepeda motornya. Tak berapa lama, Ratnawati kakaknya masuk mau matikan air kran. Ternyata Ratnawati mendengar suara mesin sepeda motor menyala. Ratnawati pun bertanya kepada Falesa siapa yang membawa sepeda motor milik Falesa. Lalu dijawab wanita beranak satu itu jika sepeda motor miliknya ada diteras.

Jawaban adiknya itu makin membuat Ratnawati curiga dan kembali bertanya apakah Wahyudi, tetangga depannya yang membawa sepeda motor Falesa. Lalu Falesa dan Ratnawati keluar dari rumah dan ternyata sepeda motornya sudah hilang. “Tak lama setelah sepeda motor kami hilang, petugas lapas dan Polres Deli Serdang datang ke rumahku dan bertanya apakah sepeda motor kami yang hilang, lalu kami jawab iya dan petugas itu langsung pergi,” sebut Falesa

 

Baru 14 Hari Masuk Lapas

Kaburnya Benny membuat petugas Lapas Lubuk Pakam kocar-kacir melakukan pencarian. Bukan hanya sipir yang dinas saja, tapi sejumlah sipir yang tidak dinas pun terpaksa dipanggil untuk mencari Benny.

Informasi dihimpun, Benny baru 14 hari mendekam di Lapas Lubuk Pakam. Sebelum dilimpahkan ke Lapas Lubuk Pakam 14 hari lalu, Benny yang dijerat Pasal 112 UU Narkotika Nomor 35 Tahun 2009 itu ditangkap Polsek Patumbak dan menjalani penahanan sejak 9 februari 2015 lalu.

Sejak diserahkan ke lapas, Benny menghuni kamar Melati I yang dihuni puluhan tahanan dari beragam kasus. “Selanjutnya Benny kita serahkan ke Polres Deli Serdang untuk menjalani pemeriksaan. Namanya tahanan kita belum tahu perangainya karena baru 14 hari dititipkan di sini. Benny tidak ada tamu karena hari Minggu tidak diperbolehkan untuk bertamu,” sebut Kasi Kemananan dan Ketertiban Lapas Lubuk Pakam, Simon Sembiring. (man/gib/deo)

Foto: Hulman/PM Benny Hasibuan, tahanan Lapas Lubukpakam yang kabur dengan betor curian, Minggu (12/4/2015).
Foto: Hulman/PM
Benny Hasibuan, tahanan Lapas Lubukpakam yang kabur dengan betor curian, Minggu (12/4/2015).

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Letusan tembakan peringatan tak menyurutkan tekad Benny Hasibuan (39) kabur dari Lapas Lubukpakam, Minggu (12/4). Dia lari mengendarai betor curian. Dia juga melarikan sepeda motor setelah meninggalkan betor curian itu.

Benny kabur saat sejumlah pegawai dan sipir tahanan lapas tengah apel siang, Minggu (12/4) sekira pukul 13.30 WIB. Karena dibiarkan kosong, Benny lantas memanjat pos jaga dan menuju atap ruang tamu yang terbuat dari seng. Dari atap setinggi 4-5 meter itu, Benny lalu melompat keluar lapas. Karena situasi saat itu sepi, aksi Benny tak ada yang melihat secara pasti.

Usai melompat, Benny langsung mencuri becak motor tanpa plat yang parkir di tepi jalan milik Indra (35), warga Jalan Deli, Perbaungan, Serdang Bedagai yang ketika itu sedang ngobrol dengan salah seorang warga.

Hanya sekali engkol, Benny berhasil melarikan diri ke arah Jalan Sudirman Lubuk Pakam. Di saat yang hampir bersamaan, sejumlah petugas lapas yang mendapat kabar dari warga sontak berhamburan keluar untuk melakukan pengejaran. Meski sudah meletuskan tembakan peringatan sebanyak empat kali, tapi Benny tak peduli dan terus melajukan becak yang dicurinya dengan kecepatan tinggi.

“Kami tidak melihat tahanan itu kabur. Kami hanya kaget mendengar letusan senpi, makanya kami keluar,” kata puluhan warga sekitar.

Belakangan, petugas lapas yang melakukan pengejaran berhasil menemukan becak yang dikendarai Benny di belakang kantor PDAM, Jalan Tengku Raja Muda, Keluarahan Lubuk Pakam I-II. Kedatangan petugas yang kerap disebut sipir penjara itu kembali menghebohkan warga sekitar yang sebelumnya melihat Benny lari ke arah Jalan Diponegoro.

Meski sudah dicari, namun Benny belum ditemukan juga. Sedangkan becak motor dan pemiliknya telah diamankan ke lapas untuk dimintai keterangan. Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Pariaman Saragih SH saat dikonfirmasi membenarkan jika Benny melarikan diri dengan memanjat atap seng.

“Kita masih melakukan pencarian, sedangkan becak motor dan pengendaranya masih kita amankan,” sebutnya. Sementara itu, puluhan warga Jalan Pertahanan Gang Buntu, Kecamatan Patumbak yang ditemui kru koran ini mengaku tak mengenal Benny. Padahal data dari Lapas Lubuk Pakam menyebutkan Benny tinggal di sana. “Mana ada nama Benny Hasibuan di sini lae, cuma aku di sini yang bermarga,”kata Sianturi yang diamini warga lain bernama Wati. “Aku sudah 10 tahun tinggal di sini, nggak ada nama itu. Mungkin buka di sini tinggalnya,”cetus Sianturi di halaman rumahnya. Ketika disinggung apakah ada marga Hasibuan di sekitar gang itu, Sianturi dan Wati tetap mengaku tidak ada. “Di sini mayoritas jawa dek. Yang bermarga cuma Sianturi ini. Mungkin adek salah gang,” ujar Wati.

Foto: Hulman/PM Dari Lapas Lubukpakam inilah Benny Hasibuan, kabur dengan betor curian, Minggu (12/4/2015).
Foto: Hulman/PM
Dari Lapas Lubukpakam inilah Benny Hasibuan, kabur dengan betor curian, Minggu (12/4/2015).

Naik Sepeda Motor Pegawai Lurah

Usai melarikan becak motor milik Indra dan memarkirkannya di Jalan Tengku Raja Muda Kelurahan Lubuk Pakam I-II, Benny tak hilang akal. Setelah berhasil melompat tembok bekas kantor PDAM, Benny kembali melarikan sepeda motor Supra Fit S BK 6881 CG milik Lesmana (47), pegawai kantor Kelurahan Lubuk Pakam I-II.

Menurut cerita Falesa (48), istri Lesmana, siang itu suaminya baru pulang ke rumah untuk ganti baju dan lupa mengambil kunci kontak dari stang sepeda motornya. Tak berapa lama, Ratnawati kakaknya masuk mau matikan air kran. Ternyata Ratnawati mendengar suara mesin sepeda motor menyala. Ratnawati pun bertanya kepada Falesa siapa yang membawa sepeda motor milik Falesa. Lalu dijawab wanita beranak satu itu jika sepeda motor miliknya ada diteras.

Jawaban adiknya itu makin membuat Ratnawati curiga dan kembali bertanya apakah Wahyudi, tetangga depannya yang membawa sepeda motor Falesa. Lalu Falesa dan Ratnawati keluar dari rumah dan ternyata sepeda motornya sudah hilang. “Tak lama setelah sepeda motor kami hilang, petugas lapas dan Polres Deli Serdang datang ke rumahku dan bertanya apakah sepeda motor kami yang hilang, lalu kami jawab iya dan petugas itu langsung pergi,” sebut Falesa

 

Baru 14 Hari Masuk Lapas

Kaburnya Benny membuat petugas Lapas Lubuk Pakam kocar-kacir melakukan pencarian. Bukan hanya sipir yang dinas saja, tapi sejumlah sipir yang tidak dinas pun terpaksa dipanggil untuk mencari Benny.

Informasi dihimpun, Benny baru 14 hari mendekam di Lapas Lubuk Pakam. Sebelum dilimpahkan ke Lapas Lubuk Pakam 14 hari lalu, Benny yang dijerat Pasal 112 UU Narkotika Nomor 35 Tahun 2009 itu ditangkap Polsek Patumbak dan menjalani penahanan sejak 9 februari 2015 lalu.

Sejak diserahkan ke lapas, Benny menghuni kamar Melati I yang dihuni puluhan tahanan dari beragam kasus. “Selanjutnya Benny kita serahkan ke Polres Deli Serdang untuk menjalani pemeriksaan. Namanya tahanan kita belum tahu perangainya karena baru 14 hari dititipkan di sini. Benny tidak ada tamu karena hari Minggu tidak diperbolehkan untuk bertamu,” sebut Kasi Kemananan dan Ketertiban Lapas Lubuk Pakam, Simon Sembiring. (man/gib/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/