25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Sebelum Mengajar Sudah Lemas, Guru SMAN 9 Tewas Mendadak

.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) SMA Negeri 9, tewas mendadak. Peristiwa itu terjadi di SMA Negeri 9, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Jumat (15/2) pukul 12.00 WIB.

DRS Pamuan Pane (58) tewas saat sedang mengajar. Warga Jalan Jangkar, Kelurahan Sei Putih, Kecamatan Medan Petisah itu sempat dilarikan ke RSU Delima.

Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Medan, Drs M Marbun mengatakan, saat kejadian dia sedang rapat di sekolah yang dipimpinnya.

“Saya dapat informasi, sebelum mengajar dia (lemas),” ujar Marbun.

Kemudian, korban pergi ke ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Ia lalu meminta salah seorang murid untuk mengkusuk badannya.

Saat itu lah, korban jatuh lemas dan langsung tidak bernafas. Guru dan murid kemudian panik memberitahukan kepadanya.

“Siang itu sempat dibawa ke rumah sakit, tapi nyawanya sudah tidak ada lagi. Selama ini, dia (korban) memang sudah mengeluh sakit karena tensinya naik,” jelas Marbun.

“Saya sempat meminta guru lain memanggil polisi dan petugas medis,” sambungnya.

Sebelum peristiwa itu terjadi, korban sempat mengeluh sakit dengan guru lain. Namun korban tetap memilih untuk mengajar.

“Jenazahnya sudah dibawa pulang ke rumah duka. Selama ini dia (korban) memang ada sakit jantung. Jadi, kematiannya tidak ada unsur lain dan murni memang sakit” kata Marbun.

Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, Iptu Bonar Pohan mengatakan, pihaknya sudah mengecek penyebab kematian korban.

“Dari keterangan medis dan keluarga, korban memang ada sakit jantung. Pihak keluarga sudah membuat pernyataan tidak keberatan untuk tidak divisum,” terangnya. (fac/ala)

.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) SMA Negeri 9, tewas mendadak. Peristiwa itu terjadi di SMA Negeri 9, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Jumat (15/2) pukul 12.00 WIB.

DRS Pamuan Pane (58) tewas saat sedang mengajar. Warga Jalan Jangkar, Kelurahan Sei Putih, Kecamatan Medan Petisah itu sempat dilarikan ke RSU Delima.

Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Medan, Drs M Marbun mengatakan, saat kejadian dia sedang rapat di sekolah yang dipimpinnya.

“Saya dapat informasi, sebelum mengajar dia (lemas),” ujar Marbun.

Kemudian, korban pergi ke ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Ia lalu meminta salah seorang murid untuk mengkusuk badannya.

Saat itu lah, korban jatuh lemas dan langsung tidak bernafas. Guru dan murid kemudian panik memberitahukan kepadanya.

“Siang itu sempat dibawa ke rumah sakit, tapi nyawanya sudah tidak ada lagi. Selama ini, dia (korban) memang sudah mengeluh sakit karena tensinya naik,” jelas Marbun.

“Saya sempat meminta guru lain memanggil polisi dan petugas medis,” sambungnya.

Sebelum peristiwa itu terjadi, korban sempat mengeluh sakit dengan guru lain. Namun korban tetap memilih untuk mengajar.

“Jenazahnya sudah dibawa pulang ke rumah duka. Selama ini dia (korban) memang ada sakit jantung. Jadi, kematiannya tidak ada unsur lain dan murni memang sakit” kata Marbun.

Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, Iptu Bonar Pohan mengatakan, pihaknya sudah mengecek penyebab kematian korban.

“Dari keterangan medis dan keluarga, korban memang ada sakit jantung. Pihak keluarga sudah membuat pernyataan tidak keberatan untuk tidak divisum,” terangnya. (fac/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/