30.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Pelaku Masih Dibawa Pengembangan

Foto: Tuntun/PM Pelaku perampokan yang diamankan warga.
Foto: Tuntun/PM
Muslim, pelaku perampokan yang diamankan warga.

SUMUTPOS.CO – Pelaku yang diamankan ialah Muslim (30) warga Sampali, Kec. Percut Sei Tuan. Setelah beberapa jam diinterogasi di dalam ruang 7.0 Polsek Medan Baru, langsung dibawa para pihak kepolisian denggan menggunakan mobil.

“Masih dilakukan pengembangan untuk mencari kawannya yang lain. Tunggulah sebentar lagi yah. Nanti kisa kasi tahu perkembangannya,” ujar Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Alexander Piliang.

Disinggung soal kepemilikan HT dan juga borgol pelaku, Alex mengatakan belum mengetahui secara pasti, lantaran ia masih ngepam mengawal kedatangan Presiden RI Susilo Bambang Yudhosono.

“Masih ngepam pengawalan SBY. Koordinasi sama Panit saja yah karena mereka yang menginterogasi sekarang,” tambahnya lagi.

Saat dihubungi, Panit mengatakan masih dalam perjalanan, “Lagi pengembangan kami, lagi di jalan, bentar lagi aja yah,” ujarnya saat dihubungi via telpon, Selasa (15/7) sore.

Apakah kawanan perampok ini merupakan pelaku di rumah Adi Darwan, Jalan Sekip Dalam No. 77 LL Lingkungan II, Kelurahan Sei Putih Timur I, Kecamatan Medan Petisah, Minggu (1/6) lalu, Iptu Alexander Piliang belum bisa memastikan. “Masih kita dalami. Kita belum bisa mengarah ke sana,” tandasnya yang mengaku sedang sibuk pengamanan Presiden di Lapangan Benteng Medan.

Berdasarkan data, sebelumnya 4 kasus perampokan yang menggunakan senpi telah terjadi dalam beberapa waktu ini. Namun, hingga kini tak satu pun pelakunya tertangkap.

Kasus pertama yaitu rumah milik Johanes di Komplek Cemara Asri No. 138 Jalan Sena/ Jalan Rengas, pada Jumat, 9 Mei lalu sekira pukul 07.00. Dalam kasus di wilayah hukum Polsek Percut ini, pelaku langsung masuk ke dalam rumah dan menodongkan senjata api. Akibat perampokan ini, korban mengalami kerugian uang dolar USA, perhiasan dan handphone senilai Rp 200 juta.

Kasus kedua yakni rumah Adi Darwan di Jalan Sekip Dalam No. 77 LL Lingkungan II, Kelurahan Sei Putih Timur I, Kecamatan Medan Petisah, Minggu, 1 Juni sekitar pukul 10.00. Saat itu, istri korban baru pulang dari pasar dan tiba di rumahnya. Ketika membuka pintu istri korban langsung dibekap mulutnya dan dibawa ke dalam rumah.

Ketiga kasus perampokan yang menyebabkan Misran (50), korbannya tewas di Jalan Besar Deli Tua, Medan pada 1 Juli 2014. Saat itu, korban bersama Sarniem br Purba (50) sedang membawa uang menuju bank. Tiba-tiba di tengah jalan, mobil yang dikendarai keduanya ditembaki 5 pelaku.

Akhirnya, Misran tewas setelah 12 hari dirawat di RS Elisabeth Medan. Misran tewas akibat ginjal pecah dihantam peluru. Dari ketiga kasus tersebut, hingga saat ini belum satu kasus pun yang terungkap.(tun/bd)

Foto: Tuntun/PM Pelaku perampokan yang diamankan warga.
Foto: Tuntun/PM
Muslim, pelaku perampokan yang diamankan warga.

SUMUTPOS.CO – Pelaku yang diamankan ialah Muslim (30) warga Sampali, Kec. Percut Sei Tuan. Setelah beberapa jam diinterogasi di dalam ruang 7.0 Polsek Medan Baru, langsung dibawa para pihak kepolisian denggan menggunakan mobil.

“Masih dilakukan pengembangan untuk mencari kawannya yang lain. Tunggulah sebentar lagi yah. Nanti kisa kasi tahu perkembangannya,” ujar Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Alexander Piliang.

Disinggung soal kepemilikan HT dan juga borgol pelaku, Alex mengatakan belum mengetahui secara pasti, lantaran ia masih ngepam mengawal kedatangan Presiden RI Susilo Bambang Yudhosono.

“Masih ngepam pengawalan SBY. Koordinasi sama Panit saja yah karena mereka yang menginterogasi sekarang,” tambahnya lagi.

Saat dihubungi, Panit mengatakan masih dalam perjalanan, “Lagi pengembangan kami, lagi di jalan, bentar lagi aja yah,” ujarnya saat dihubungi via telpon, Selasa (15/7) sore.

Apakah kawanan perampok ini merupakan pelaku di rumah Adi Darwan, Jalan Sekip Dalam No. 77 LL Lingkungan II, Kelurahan Sei Putih Timur I, Kecamatan Medan Petisah, Minggu (1/6) lalu, Iptu Alexander Piliang belum bisa memastikan. “Masih kita dalami. Kita belum bisa mengarah ke sana,” tandasnya yang mengaku sedang sibuk pengamanan Presiden di Lapangan Benteng Medan.

Berdasarkan data, sebelumnya 4 kasus perampokan yang menggunakan senpi telah terjadi dalam beberapa waktu ini. Namun, hingga kini tak satu pun pelakunya tertangkap.

Kasus pertama yaitu rumah milik Johanes di Komplek Cemara Asri No. 138 Jalan Sena/ Jalan Rengas, pada Jumat, 9 Mei lalu sekira pukul 07.00. Dalam kasus di wilayah hukum Polsek Percut ini, pelaku langsung masuk ke dalam rumah dan menodongkan senjata api. Akibat perampokan ini, korban mengalami kerugian uang dolar USA, perhiasan dan handphone senilai Rp 200 juta.

Kasus kedua yakni rumah Adi Darwan di Jalan Sekip Dalam No. 77 LL Lingkungan II, Kelurahan Sei Putih Timur I, Kecamatan Medan Petisah, Minggu, 1 Juni sekitar pukul 10.00. Saat itu, istri korban baru pulang dari pasar dan tiba di rumahnya. Ketika membuka pintu istri korban langsung dibekap mulutnya dan dibawa ke dalam rumah.

Ketiga kasus perampokan yang menyebabkan Misran (50), korbannya tewas di Jalan Besar Deli Tua, Medan pada 1 Juli 2014. Saat itu, korban bersama Sarniem br Purba (50) sedang membawa uang menuju bank. Tiba-tiba di tengah jalan, mobil yang dikendarai keduanya ditembaki 5 pelaku.

Akhirnya, Misran tewas setelah 12 hari dirawat di RS Elisabeth Medan. Misran tewas akibat ginjal pecah dihantam peluru. Dari ketiga kasus tersebut, hingga saat ini belum satu kasus pun yang terungkap.(tun/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/