30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Intel Kodim Gagalkan Pesta Sabu

“Diduga STNK ini palsu,” jelasnya.

Delapan orang hasil pengungkapan prajurit Intel Kodim Langkat kali ini tidak diserahkan ke BNNK Binjai.

“Karena BNN ada transisi pergantian pimpinan. Tidak (dugaan tangkap lepas). Kedua, ada kaitan sindikat pencurian ranmor makanya diserahkan ke Polres Binjai,” pungkas Defrinal.

Kepada prajurit Kodim Langkat, Sahrial berbelit ketika dimintai keterangan. Sesekali dia mengaku sebagai pengedar. Sesekali dia mengaku, hanya sebagai kurir.

Namun, Sahrial mengaku sudah setahun kumpul kebo bersama Sari. “Sudah setahun kenal. Saya sudah punya istri,” kata Sahrial.

“Istri saya di Asrama PM Km 16, Sunggal,” sambungnya.

Tapi sayang, Sari tidak mau menjadi istri Sahrial.

“Enggak mau nikah, cuma mau jadi simpanan saja,” aku wanita penghibur asal Pekanbaru itu.

Dengan mata berlinang air mata dan sesekali terisak-isak karena tak menyangka dapat terciduk Prajurit Intel Kodim Langkat, Sari mengaku sekali menemani pria hidung belang joget mendapat bayaran Rp200 ribu. Dia mengaku, bersama Sahrial kerap menikmati sabu di kamar kos-kosannya.

“Saya 14 tahun di Binjai ini. Cuma dia (Sahrial) yang aku punya,” tandas Sari. (ted/ala)

 

 

“Diduga STNK ini palsu,” jelasnya.

Delapan orang hasil pengungkapan prajurit Intel Kodim Langkat kali ini tidak diserahkan ke BNNK Binjai.

“Karena BNN ada transisi pergantian pimpinan. Tidak (dugaan tangkap lepas). Kedua, ada kaitan sindikat pencurian ranmor makanya diserahkan ke Polres Binjai,” pungkas Defrinal.

Kepada prajurit Kodim Langkat, Sahrial berbelit ketika dimintai keterangan. Sesekali dia mengaku sebagai pengedar. Sesekali dia mengaku, hanya sebagai kurir.

Namun, Sahrial mengaku sudah setahun kumpul kebo bersama Sari. “Sudah setahun kenal. Saya sudah punya istri,” kata Sahrial.

“Istri saya di Asrama PM Km 16, Sunggal,” sambungnya.

Tapi sayang, Sari tidak mau menjadi istri Sahrial.

“Enggak mau nikah, cuma mau jadi simpanan saja,” aku wanita penghibur asal Pekanbaru itu.

Dengan mata berlinang air mata dan sesekali terisak-isak karena tak menyangka dapat terciduk Prajurit Intel Kodim Langkat, Sari mengaku sekali menemani pria hidung belang joget mendapat bayaran Rp200 ribu. Dia mengaku, bersama Sahrial kerap menikmati sabu di kamar kos-kosannya.

“Saya 14 tahun di Binjai ini. Cuma dia (Sahrial) yang aku punya,” tandas Sari. (ted/ala)

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/