31.7 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Anak Korban: Biar Kupatahkan Kakinya

Foto: Vona/PM Kedua tersangka pembunuh janda Delitua, diamankan polisi.
Foto: Vona/PM
Kedua tersangka pembunuh janda Delitua, diamankan polisi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mendengar kabar pembunuh ibunya ketangkap, Aldino Prasutio (14) bersama adiknya, Agung (12) dan Salsabila (8), sengaja datang ke Polsek Delitua. Mereka sekedar ingin melihat siapa pembunuh ibu kandung mereka.

“Kami mau lihat siapa sebenarnya yang membunuh ibu. Makanya kami kemari. Apalagi pelakunya sudah ditangkap,” katanya sambil menangis di kantin Polsek Delitua, Senin (16/2).

“Saya memang mau lihat pelaku pembunuhan itu Pak, biar saya kenal dia. Karena ibu saya meninggal dia bikin. Kalau bisa biar saya tunjang aja dia, apa dikasih Pak ya? Tega kali dia bunuh ibu saya,” isaknya lagi.

Aldino mengaku, mereka bahkan harus tinggal bersama neneknya di Marindal. “Hukum mati saja dia Pak, jangan biarkan lagi dia hidup. Ibu saya sudah dia bunuh dia dengan sadis. Kalau bapak kasih, biar kupatahkan kakinya sekarang,” tambahnya, terus menangis didampingi adiknya-adiknya yang masih kecil.

“Tadi pulang sekolah saya kemari. Memang malam itu saya tidak tahu ibu saya dibunuh. Saya mendengar adik saya menangis membangunkan saya sambil menggedor pintu kamar,” kenangnya.

Begitu membuka pintu, Aldino mengaku melihat Salsabila menangis. “Ibu sudah berdarah-darah. Begitu saya lihat ibu sudah telungkup di ruang tamu. Kami minta tolong ke tetangga. Ibu dibawa naik becak ke (RSU) Sembiring Delitua. Pas dibawa ke rumah sakit, napas ibu masih ada,” tambahnya lagi.(von/trg)

Foto: Vona/PM Kedua tersangka pembunuh janda Delitua, diamankan polisi.
Foto: Vona/PM
Kedua tersangka pembunuh janda Delitua, diamankan polisi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mendengar kabar pembunuh ibunya ketangkap, Aldino Prasutio (14) bersama adiknya, Agung (12) dan Salsabila (8), sengaja datang ke Polsek Delitua. Mereka sekedar ingin melihat siapa pembunuh ibu kandung mereka.

“Kami mau lihat siapa sebenarnya yang membunuh ibu. Makanya kami kemari. Apalagi pelakunya sudah ditangkap,” katanya sambil menangis di kantin Polsek Delitua, Senin (16/2).

“Saya memang mau lihat pelaku pembunuhan itu Pak, biar saya kenal dia. Karena ibu saya meninggal dia bikin. Kalau bisa biar saya tunjang aja dia, apa dikasih Pak ya? Tega kali dia bunuh ibu saya,” isaknya lagi.

Aldino mengaku, mereka bahkan harus tinggal bersama neneknya di Marindal. “Hukum mati saja dia Pak, jangan biarkan lagi dia hidup. Ibu saya sudah dia bunuh dia dengan sadis. Kalau bapak kasih, biar kupatahkan kakinya sekarang,” tambahnya, terus menangis didampingi adiknya-adiknya yang masih kecil.

“Tadi pulang sekolah saya kemari. Memang malam itu saya tidak tahu ibu saya dibunuh. Saya mendengar adik saya menangis membangunkan saya sambil menggedor pintu kamar,” kenangnya.

Begitu membuka pintu, Aldino mengaku melihat Salsabila menangis. “Ibu sudah berdarah-darah. Begitu saya lihat ibu sudah telungkup di ruang tamu. Kami minta tolong ke tetangga. Ibu dibawa naik becak ke (RSU) Sembiring Delitua. Pas dibawa ke rumah sakit, napas ibu masih ada,” tambahnya lagi.(von/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/