25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Balas Lempar Adonan, Karyawan Pabrik Roti Ditikam

Foto: Rizky/PM Emat Tua Napitu, karyawan pabrik roti dikeroyok dan ditikam.
Foto: Rizky/PM
Emat Tua Napitu, karyawan pabrik roti dikeroyok dan ditikam.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Emat Tua Napitu (21) nyaris tewas dikeroyok puluhan pemuda usai pulang bekerja. Bahkan, perantau asal Siantar ini harus dirawat intensif karena perutnya ditikam, Kamis (17/9) sore.

Kejadian yang menimpa Emat, awalnya hanya permasalahaan sepele saat ia bekerja di pabrik roti, Amplas. Sebelumnya, Emat tengah beristirahat untuk melepas kepenatannya.

Tak lama berselang, pelaku yang juga teman sekerjanya tiba-tiba mendatanginya, dengan adonan bahan membuat roti di tangan. Selanjutnya, adonan itupun dilempar kepadanya. Meski demikian, Emat tak membalas ulah temannya itu.

Namun lain halnya pelaku, kembali melempar adonan tersebut kepada Emat. Merasa dilecehkan, Emat pun pun membalas ulah temannya itu dengan melempar kembali. “Aku lempar lagi hingga kena dia,” ujar Emat saat ditemui di IGD RSU Pirngadi Medan.

“Pas kami berkelahi, rupanya kawan-kawannya ramai di lokasi bang. Kurasa untuk 25 orang ada. Terus aku dikeroyok sama kawan-kawannya itu,” ungkap Emat, sembari menahan sakit luka tikaman di perutnya.

Melihat korban tak berdaya, seorang teman pelaku pun menghujamkan pisau ke perut kanannya. Seketika, darah segar pun muncrat. Melihat itu, para pelaku pun melarikan diri.

Oleh warga, Eman pun diboyongke klinik Rhidos, Jalan Menteng. Karena lukanya cukup serius, Emat pun dilarikan ke RSU Pirngadi Medan. Kapolsek Patumbak, AKP Wilson Pasaribu, saat dihubungi soal aksi penikaman yang dialami korban, mengatakan masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. (riz/han)

Foto: Rizky/PM Emat Tua Napitu, karyawan pabrik roti dikeroyok dan ditikam.
Foto: Rizky/PM
Emat Tua Napitu, karyawan pabrik roti dikeroyok dan ditikam.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Emat Tua Napitu (21) nyaris tewas dikeroyok puluhan pemuda usai pulang bekerja. Bahkan, perantau asal Siantar ini harus dirawat intensif karena perutnya ditikam, Kamis (17/9) sore.

Kejadian yang menimpa Emat, awalnya hanya permasalahaan sepele saat ia bekerja di pabrik roti, Amplas. Sebelumnya, Emat tengah beristirahat untuk melepas kepenatannya.

Tak lama berselang, pelaku yang juga teman sekerjanya tiba-tiba mendatanginya, dengan adonan bahan membuat roti di tangan. Selanjutnya, adonan itupun dilempar kepadanya. Meski demikian, Emat tak membalas ulah temannya itu.

Namun lain halnya pelaku, kembali melempar adonan tersebut kepada Emat. Merasa dilecehkan, Emat pun pun membalas ulah temannya itu dengan melempar kembali. “Aku lempar lagi hingga kena dia,” ujar Emat saat ditemui di IGD RSU Pirngadi Medan.

“Pas kami berkelahi, rupanya kawan-kawannya ramai di lokasi bang. Kurasa untuk 25 orang ada. Terus aku dikeroyok sama kawan-kawannya itu,” ungkap Emat, sembari menahan sakit luka tikaman di perutnya.

Melihat korban tak berdaya, seorang teman pelaku pun menghujamkan pisau ke perut kanannya. Seketika, darah segar pun muncrat. Melihat itu, para pelaku pun melarikan diri.

Oleh warga, Eman pun diboyongke klinik Rhidos, Jalan Menteng. Karena lukanya cukup serius, Emat pun dilarikan ke RSU Pirngadi Medan. Kapolsek Patumbak, AKP Wilson Pasaribu, saat dihubungi soal aksi penikaman yang dialami korban, mengatakan masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. (riz/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/