Terkait kematian Elpiana, pihaknya juga mengaku heran dan terkejut. Sebab Elv termasuk mahasiswi yang cerdas. “Apalagi dari yang pemberitaan di media massa yang kami baca, kematian dia karena hubungan asmara. Ini juga yang masih kami telusuri, kira-kira apa latar belakang sampai dia berbuat seperti itu (bunuh diri). Apakah memang persoalan personal, keluarga atau ada kaitannya dengan urusan kuliah. Karena si anak ini tergolong pintar,” ungkapnya.
Pun demikian, pihaknya menyarankan agar seluruh mahasiswa USU jangan gampang patah semangat. Apalagi jika ditelisik dari motif sementara Elpi bunuh diri lantaran persoalan asmara, menurut Bongsu hal itu sangatlah memilukan. Untuk itu diakuinya, perlu adanya evaluasi dari aspek pembentukkan mental mahasiswa.
Baik dari segi pendidikan dilingkup universitas, pendidikan dari keluarga sampai lingkungan tempat tinggal si mahasiswa. Termasuk pembinaan dari dosen terhadap mahasiswanya.
“Seperti didikan pada saat pembekalan mahasiswa baru. Saya pikir perlu ada perubahan sistem. Salah satunya dengan menyiapkan jiwa-jiwa petarung dan bermental baja. Ke depan saya coba membawa isu-isu ini ke forum-forum resmi dilingkup kampus. Kalau saat ini cukup sulit, dengan kondisi USU yang masih labil. Walaupun ditempat lain mungkin ada peristiwa serupa namun tidak terungkap,” terang Bongsu.
Tak hanya menuntut perubahan terhadap mahasiswanya, Bongsu mengakui di tatanan rektorat sampai staf dilingkup USU juga harus melakukan hal serupa. Cuma lagi-lagi Bongsu mengatakan kondisi USU yang belum stabil saat ini, menjadi batu sandungan guna melakukan perbaikan dimaksud. “Namun begitu, saya selalu bilang agar kita semua bisa meletakkan sesuatu secara proporsional. Intinya, meski secara institusi dianggap tidak baik, kita tetap bekerja dengan baik, termasuk apapun kondisinya,” katanya.(mri/smg/trg)
Pacar Tak Datang, Minta Cepat Mati Pas Tiup Lilin Ultah
Terkait kematian Elpiana, pihaknya juga mengaku heran dan terkejut. Sebab Elv termasuk mahasiswi yang cerdas. “Apalagi dari yang pemberitaan di media massa yang kami baca, kematian dia karena hubungan asmara. Ini juga yang masih kami telusuri, kira-kira apa latar belakang sampai dia berbuat seperti itu (bunuh diri). Apakah memang persoalan personal, keluarga atau ada kaitannya dengan urusan kuliah. Karena si anak ini tergolong pintar,” ungkapnya.
Pun demikian, pihaknya menyarankan agar seluruh mahasiswa USU jangan gampang patah semangat. Apalagi jika ditelisik dari motif sementara Elpi bunuh diri lantaran persoalan asmara, menurut Bongsu hal itu sangatlah memilukan. Untuk itu diakuinya, perlu adanya evaluasi dari aspek pembentukkan mental mahasiswa.
Baik dari segi pendidikan dilingkup universitas, pendidikan dari keluarga sampai lingkungan tempat tinggal si mahasiswa. Termasuk pembinaan dari dosen terhadap mahasiswanya.
“Seperti didikan pada saat pembekalan mahasiswa baru. Saya pikir perlu ada perubahan sistem. Salah satunya dengan menyiapkan jiwa-jiwa petarung dan bermental baja. Ke depan saya coba membawa isu-isu ini ke forum-forum resmi dilingkup kampus. Kalau saat ini cukup sulit, dengan kondisi USU yang masih labil. Walaupun ditempat lain mungkin ada peristiwa serupa namun tidak terungkap,” terang Bongsu.
Tak hanya menuntut perubahan terhadap mahasiswanya, Bongsu mengakui di tatanan rektorat sampai staf dilingkup USU juga harus melakukan hal serupa. Cuma lagi-lagi Bongsu mengatakan kondisi USU yang belum stabil saat ini, menjadi batu sandungan guna melakukan perbaikan dimaksud. “Namun begitu, saya selalu bilang agar kita semua bisa meletakkan sesuatu secara proporsional. Intinya, meski secara institusi dianggap tidak baik, kita tetap bekerja dengan baik, termasuk apapun kondisinya,” katanya.(mri/smg/trg)