33 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Didesak Cari Kerja, Lajang Pengangguran Gantung Diri

Gantung diri-Ilustrasi

LABUHAN, SUMUTPOS.CO Avridoni Sinaga (29) ditemukan tergantung di kamar rumahnya Jalan Tangguk Damai 7, Blok I, Griya Martubung, Medan Labuhan, Kamis (8/6) sekira pukul 11.30 wib.

Dugaan sementara, pria lajang ini nekat mengakhiri hidup karena tekanan keluarga, terkait status pengangguran yang disandangnya. Dimana, di terus didesak agar segera mencari kerjaan.

Aksi nekat korban dilakoni saat rumah dalam keadaan sepi. Pagi jelang siang itu, ayahnya, B Sinaga sedang pergi ke ladang. Dia gantung diri dengan menggunakan tali nilon.

Tewasnya sulung dari tiga bersaudara ini pertama kali diketahui ayahnya, yang pulang untuk makan siang. Mendapati putranya tewas tergantung, B Sinaga spontan berteriak histeris hingga mengundang perhatian warga sekitar.

Tak lama, personel Polsek Medan Labuhan tiba dan melakukan olah TKP. Namun ketika jenazah hendak dibawa ke rumah sakit, B Sinaga melarang dan mengaku iklas dengan kejadian tersebut.

“Anak saya selama ini memang tidak punya kerja, jadi dia stres. Jadi tidak perlu bawa ke rumah sakit,” kata B Sinaga kepada polisi.

Pun begitu, petugas tetap melakukan pemeriksaan terhadap fisik korban. Karena tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan, petugas akhirnya menyetujui permintaan B Sinaga, dengan menyuruhnya menandatangani surat pernyataan tidak keberatan atas kematian putranya.

Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, AKP Ponijo menyebutkan, hasil pemeriksaan petugas korban dinyatakan tewas akibat murni bunuhdiri. Selain itu, pihak keluarga juga tidak keberatan jika tidak dilakukan visum ke rumah sakit.

“Orangtua korban sudah buat pernyataan tidak keberatan, jadi barang bukti tali dan hasil di tubuh korban tidak ada tanda kekerasan. Jadi korban murni bunuh diri,” katanya. (wal/ras)

Gantung diri-Ilustrasi

LABUHAN, SUMUTPOS.CO Avridoni Sinaga (29) ditemukan tergantung di kamar rumahnya Jalan Tangguk Damai 7, Blok I, Griya Martubung, Medan Labuhan, Kamis (8/6) sekira pukul 11.30 wib.

Dugaan sementara, pria lajang ini nekat mengakhiri hidup karena tekanan keluarga, terkait status pengangguran yang disandangnya. Dimana, di terus didesak agar segera mencari kerjaan.

Aksi nekat korban dilakoni saat rumah dalam keadaan sepi. Pagi jelang siang itu, ayahnya, B Sinaga sedang pergi ke ladang. Dia gantung diri dengan menggunakan tali nilon.

Tewasnya sulung dari tiga bersaudara ini pertama kali diketahui ayahnya, yang pulang untuk makan siang. Mendapati putranya tewas tergantung, B Sinaga spontan berteriak histeris hingga mengundang perhatian warga sekitar.

Tak lama, personel Polsek Medan Labuhan tiba dan melakukan olah TKP. Namun ketika jenazah hendak dibawa ke rumah sakit, B Sinaga melarang dan mengaku iklas dengan kejadian tersebut.

“Anak saya selama ini memang tidak punya kerja, jadi dia stres. Jadi tidak perlu bawa ke rumah sakit,” kata B Sinaga kepada polisi.

Pun begitu, petugas tetap melakukan pemeriksaan terhadap fisik korban. Karena tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan, petugas akhirnya menyetujui permintaan B Sinaga, dengan menyuruhnya menandatangani surat pernyataan tidak keberatan atas kematian putranya.

Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, AKP Ponijo menyebutkan, hasil pemeriksaan petugas korban dinyatakan tewas akibat murni bunuhdiri. Selain itu, pihak keluarga juga tidak keberatan jika tidak dilakukan visum ke rumah sakit.

“Orangtua korban sudah buat pernyataan tidak keberatan, jadi barang bukti tali dan hasil di tubuh korban tidak ada tanda kekerasan. Jadi korban murni bunuh diri,” katanya. (wal/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/