26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Edan! Pasutri Jual Anak Sendiri

Perkosaan

SUMUTPOS.CO – Edan! Hanya demi segepok rupiah, pasangan suami istri tega menjual anak sendiri pada pria hidung belang. Ironisnya, karena menolak dijadikan pelacur, korban sebut saja bernama Mawar (11) itu akhirnya ditinggal begitu saja di Bandara Kuala Namu. Tak tau harus pergi kemana lagi, bocah malang asal Jakarta Timur itu sempat seharian terlunta-lunta. Bahkan, sebelum ditolong dan diserahkan ke kantor polisi, korban juga nyaris diperkosa seorang sopir angkot.

Saat ditemui POSMETRO MEDAN (grup JPNN) di Polsek Patumbak, Mawar yang ngaku tinggal di Jl. Ciputat, Gang Becek,Perumahan Petak, Jakarta Timur itu terlihat masih trauma. Didampingi pihak Pusat Kajian Perlindungan Anak (PKPA), dengan linang air mata bocah berambut sebahu itu kembali menuturkan kisah pilunya. Diceritakan Mawar, pada Sabtu (16/11) lalu, ia mendadak diajak orangtuanya Jampang Ginting (40) dan Kasiana (38) pergi ke Medan. Setelah menempuh perjalanan sekitar dua jam, ketiganya pun tiba di Badara Kualanamu. Oleh orangtuanya, korban lantas dibawa ke salah satu hotel yang tak ia ketahui namanya di kawasan Pancurbatu. Setiba di penginapan kelas melati tersebut, korban langsung disuruh orangtuanya masuk ke sebuah kamar.

Di sana telah menunggu seorang pria paruh baya berkulit hitam. Seperti telah direncanakan, korban lantas disuruh orangtuanya melayani nafsu pria hidung belang tersebut. Sadar mau dijual, korban yang ketakutan sontak histeris. Tangisan korban membuat orangtuanya kalang kabut. Karena takut aksi mereka diketahui pemilik hotel, Mawar yang terus menangis itu akhirnya dibawa ke kamar sebelah yang sebelumnya telah dibooking orangtuanya. “Aku mau dijual ayah dan ibu tiriku sama pria hitam itu. Karena takut, aku nanggis bang. Karena aku menjerit, ayah akhirnya membawaku ke kamar mereka,” kenang Mawar. Di kamar itu, Mawar sempat dibujuk sama ayah dan ibu tirinya. Tapi Mawar tetap menolak, hingga Mawar akhirnya disuruh tidur di lantai kamar. Singkat cerita, tepatnya Minggu (17/11) pagi, Mawar lantas disuruh ibunya mandi.

“Kepalaku ditendang ibu, aku disuruh mandi. Mereka masih marah karena aku menolak melayani pria itu,” kenang Mawar. Siangnya, Mawar kembali dibawa orangtuanya ke Bandara Kuala Namu. Setiba di depan bandara, dengan dalih membeli nasi goreng, Mawar disuruh menunggu di depan pintu masuk. Karena takut, Mawar pun mengikuti orangtuanya dari belakang. Kasal melihat Mawar, Kasiana yang marah lantas manarik dan mengoyak-ngoyak tiket Mawar untuk pulang ke Jakarta. “Nggak lama aku ikuti mereka dari belakang, ruapanya ibu tiriku emosi. Dia menarik aku, dan langsung merobek tiketku untuk pulang,” ucapnya. Tak lama berselang, Kasiana lantas membawa korban ke lokasi parkir. Di sana, dua pria telah menuggu di sebuah mobil Avanza. Melihat itu, Mawar yang sadar hendak dijual kembali memilih melarikan diri. “Aku lari ke jalan. Mereka tak mengejar,” lirih Mawar. Melihat korban kebingungan di pinggir jalan, dengan dalih menolong, seorang pria berambut cepak lantas menghampiri dan mengajaknya naik ke mobil. “Pada bapak itu aku cerita mau dijual sama ayah dan ibuku. Tapi bapak itu (pengemudi angkot-red) itu bukannya nolong. Aku malah dibawanya ke sebuah rumah kosong yang tak tau aku dimana lokasinya. Di sanalah aku mau diperkosanya,” ujar Mawar dengan mata berkaca-kaca.

Beruntung, Mawar berhasil kabur ke jalan raya dan minta tolong pada warga. Tak mau cari penyakit, sopir angkot pun memilih kabur. Tak tau harus ke mana lagi, Mawar akhirnya memilih berjalan mengikuti jalan raya. Setelah hari berjalan, sekira pukul 00.00 WIB, Mawar yang kecapekan memilih istirahat di depan sebuah toko di  Jl. Garu 7, Lingkungan 8, Kel. Harjosari 1, Kec. Medan Amplas. Karena kebingungan, Mawar hanya bisa menangis. Beruntung saat itu pasangan suami istri melintas di depan toko. Karena kasihan, pasutri yang belakangan diketahui bernama Andi (32) dan Murniati (32) itu lantas membawa korban ke rumah mereka yang tak jauh dari lokasi. Setelah diberi makan dan ditanyai, pasutri itu lantas membawa Mawar ke rumah Kepling, Bambang Herianto. Oleh Bambang, korban pun dibawa ke Polsek Patumbak. “Setelah aku jalan dan capek, aku istirahat. Pas aku nangislah aku didatangi ibu-ibu dan membawaku ke rumahnya,” kenang korban. Setelah sehari berada di kantor polisi, Selasa (12/11) siang Mawar lantas dibawa petugas ke kantor Pusat Kajian Perlindungan Anak (PKPA). “Kita akan bawa dan rawat dia bang. Untuk kasus ini kita masih mintai keterangan korban,” kata salah seorang perwakilah pihak PKPA. (cr-1/deo)

Perkosaan

SUMUTPOS.CO – Edan! Hanya demi segepok rupiah, pasangan suami istri tega menjual anak sendiri pada pria hidung belang. Ironisnya, karena menolak dijadikan pelacur, korban sebut saja bernama Mawar (11) itu akhirnya ditinggal begitu saja di Bandara Kuala Namu. Tak tau harus pergi kemana lagi, bocah malang asal Jakarta Timur itu sempat seharian terlunta-lunta. Bahkan, sebelum ditolong dan diserahkan ke kantor polisi, korban juga nyaris diperkosa seorang sopir angkot.

Saat ditemui POSMETRO MEDAN (grup JPNN) di Polsek Patumbak, Mawar yang ngaku tinggal di Jl. Ciputat, Gang Becek,Perumahan Petak, Jakarta Timur itu terlihat masih trauma. Didampingi pihak Pusat Kajian Perlindungan Anak (PKPA), dengan linang air mata bocah berambut sebahu itu kembali menuturkan kisah pilunya. Diceritakan Mawar, pada Sabtu (16/11) lalu, ia mendadak diajak orangtuanya Jampang Ginting (40) dan Kasiana (38) pergi ke Medan. Setelah menempuh perjalanan sekitar dua jam, ketiganya pun tiba di Badara Kualanamu. Oleh orangtuanya, korban lantas dibawa ke salah satu hotel yang tak ia ketahui namanya di kawasan Pancurbatu. Setiba di penginapan kelas melati tersebut, korban langsung disuruh orangtuanya masuk ke sebuah kamar.

Di sana telah menunggu seorang pria paruh baya berkulit hitam. Seperti telah direncanakan, korban lantas disuruh orangtuanya melayani nafsu pria hidung belang tersebut. Sadar mau dijual, korban yang ketakutan sontak histeris. Tangisan korban membuat orangtuanya kalang kabut. Karena takut aksi mereka diketahui pemilik hotel, Mawar yang terus menangis itu akhirnya dibawa ke kamar sebelah yang sebelumnya telah dibooking orangtuanya. “Aku mau dijual ayah dan ibu tiriku sama pria hitam itu. Karena takut, aku nanggis bang. Karena aku menjerit, ayah akhirnya membawaku ke kamar mereka,” kenang Mawar. Di kamar itu, Mawar sempat dibujuk sama ayah dan ibu tirinya. Tapi Mawar tetap menolak, hingga Mawar akhirnya disuruh tidur di lantai kamar. Singkat cerita, tepatnya Minggu (17/11) pagi, Mawar lantas disuruh ibunya mandi.

“Kepalaku ditendang ibu, aku disuruh mandi. Mereka masih marah karena aku menolak melayani pria itu,” kenang Mawar. Siangnya, Mawar kembali dibawa orangtuanya ke Bandara Kuala Namu. Setiba di depan bandara, dengan dalih membeli nasi goreng, Mawar disuruh menunggu di depan pintu masuk. Karena takut, Mawar pun mengikuti orangtuanya dari belakang. Kasal melihat Mawar, Kasiana yang marah lantas manarik dan mengoyak-ngoyak tiket Mawar untuk pulang ke Jakarta. “Nggak lama aku ikuti mereka dari belakang, ruapanya ibu tiriku emosi. Dia menarik aku, dan langsung merobek tiketku untuk pulang,” ucapnya. Tak lama berselang, Kasiana lantas membawa korban ke lokasi parkir. Di sana, dua pria telah menuggu di sebuah mobil Avanza. Melihat itu, Mawar yang sadar hendak dijual kembali memilih melarikan diri. “Aku lari ke jalan. Mereka tak mengejar,” lirih Mawar. Melihat korban kebingungan di pinggir jalan, dengan dalih menolong, seorang pria berambut cepak lantas menghampiri dan mengajaknya naik ke mobil. “Pada bapak itu aku cerita mau dijual sama ayah dan ibuku. Tapi bapak itu (pengemudi angkot-red) itu bukannya nolong. Aku malah dibawanya ke sebuah rumah kosong yang tak tau aku dimana lokasinya. Di sanalah aku mau diperkosanya,” ujar Mawar dengan mata berkaca-kaca.

Beruntung, Mawar berhasil kabur ke jalan raya dan minta tolong pada warga. Tak mau cari penyakit, sopir angkot pun memilih kabur. Tak tau harus ke mana lagi, Mawar akhirnya memilih berjalan mengikuti jalan raya. Setelah hari berjalan, sekira pukul 00.00 WIB, Mawar yang kecapekan memilih istirahat di depan sebuah toko di  Jl. Garu 7, Lingkungan 8, Kel. Harjosari 1, Kec. Medan Amplas. Karena kebingungan, Mawar hanya bisa menangis. Beruntung saat itu pasangan suami istri melintas di depan toko. Karena kasihan, pasutri yang belakangan diketahui bernama Andi (32) dan Murniati (32) itu lantas membawa korban ke rumah mereka yang tak jauh dari lokasi. Setelah diberi makan dan ditanyai, pasutri itu lantas membawa Mawar ke rumah Kepling, Bambang Herianto. Oleh Bambang, korban pun dibawa ke Polsek Patumbak. “Setelah aku jalan dan capek, aku istirahat. Pas aku nangislah aku didatangi ibu-ibu dan membawaku ke rumahnya,” kenang korban. Setelah sehari berada di kantor polisi, Selasa (12/11) siang Mawar lantas dibawa petugas ke kantor Pusat Kajian Perlindungan Anak (PKPA). “Kita akan bawa dan rawat dia bang. Untuk kasus ini kita masih mintai keterangan korban,” kata salah seorang perwakilah pihak PKPA. (cr-1/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/