25.1 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Penjaga Malam Pasar Induk Dibunuh Teman

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kamis (19/2) sekitar pukul 04.30, Tona Sitepu (42) asyik minum tuak bersama temannya. Belakangan, pria yang selama ini menetap di Pokok Mangga Tuntungan itu, ribut dengan pelaku.

Tersinggung, pelaku kemudian keluar dari tempat minum tuak itu. Tidak berapa lama, pelaku datang lagi membawa dua pisau. Satu pisau dipegangnya dan satu lagi disembunyikan di pinggang belakang.

Melihat pelaku datang bawa pisau, Tona tersinggung dan marah. Teman-teman korban juga ikut marah. Korban membentak pelaku dan menyuruhnya meletakkan pisau yang ada di tangannya. Begitu meletakkan pisau itu, korban mendekati dan menampar wajah pelaku serta memukulnya.

Kesal, pelaku lalu mengambil pisau di pinggangnya lalu menikamkannya ke perut kanan Tona. Melihat itu lalu teman-teman korban berusaha menyerang pelaku yang langsung melarikan diri. Dalam kondisi luka parah lalu korban minta tolong sehingga teman temannya tidak jadi mengejar pelaku.

Korban dilarikan ke RSUP H Adam Malik Medan. Namun takdir berkata lain, sekira pukul 11.00, usai 7 jam jalani operasi, Tona tewas. Jasadnya lalu dibawa ke Desa Guru Kinayan, Karo. Salah seorang rekan korban yang tidak mau namanya dimuat dikoran ini mengatakan selama ini korban dan tersangka berteman baik.

“Saat sebelum kejadian mereka juga bareng minum tuak, namun entah bagaimana, orang itu bertengkar,” jelasnya, minta namanya dirahasiakan. Kanit Reskrim AKP Martualesi Sitepu SH MH mengaku pihaknya juga baru dapat laporan kemarin (20/2) malam. “Belum ada yang melapor keluarganya, tapi tetap kita selidiki. Identitas pelaku sudah kita ketahui dan masih dalam pengejaran,” ujarnya saat dihubungi kemarin malam.(tim)

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kamis (19/2) sekitar pukul 04.30, Tona Sitepu (42) asyik minum tuak bersama temannya. Belakangan, pria yang selama ini menetap di Pokok Mangga Tuntungan itu, ribut dengan pelaku.

Tersinggung, pelaku kemudian keluar dari tempat minum tuak itu. Tidak berapa lama, pelaku datang lagi membawa dua pisau. Satu pisau dipegangnya dan satu lagi disembunyikan di pinggang belakang.

Melihat pelaku datang bawa pisau, Tona tersinggung dan marah. Teman-teman korban juga ikut marah. Korban membentak pelaku dan menyuruhnya meletakkan pisau yang ada di tangannya. Begitu meletakkan pisau itu, korban mendekati dan menampar wajah pelaku serta memukulnya.

Kesal, pelaku lalu mengambil pisau di pinggangnya lalu menikamkannya ke perut kanan Tona. Melihat itu lalu teman-teman korban berusaha menyerang pelaku yang langsung melarikan diri. Dalam kondisi luka parah lalu korban minta tolong sehingga teman temannya tidak jadi mengejar pelaku.

Korban dilarikan ke RSUP H Adam Malik Medan. Namun takdir berkata lain, sekira pukul 11.00, usai 7 jam jalani operasi, Tona tewas. Jasadnya lalu dibawa ke Desa Guru Kinayan, Karo. Salah seorang rekan korban yang tidak mau namanya dimuat dikoran ini mengatakan selama ini korban dan tersangka berteman baik.

“Saat sebelum kejadian mereka juga bareng minum tuak, namun entah bagaimana, orang itu bertengkar,” jelasnya, minta namanya dirahasiakan. Kanit Reskrim AKP Martualesi Sitepu SH MH mengaku pihaknya juga baru dapat laporan kemarin (20/2) malam. “Belum ada yang melapor keluarganya, tapi tetap kita selidiki. Identitas pelaku sudah kita ketahui dan masih dalam pengejaran,” ujarnya saat dihubungi kemarin malam.(tim)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/