25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Tikam Korban hingga Tewas di Medan Labuhan, Tiga Kawanan Geng Motor Ditangkap

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga dari sejumlah kawanan geng motor yang beraksi di kawasan Seimati, Medan Labuhan, beberapa waktu lalu, dibekuk petugas Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut bersama Satreskrim Polres Pelabuhan Belawan.

Ketiganya masing-masing Ayub Pulungan warga Jalan Jawa, Belawan, Azhari warga Jalan Bawal, Pajak Baru, Belawan, dan Abdul Salam warga Jalan Alu Alu, Belawan.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, ketiga pelaku kejahatan jalanan tersebut ditangkap dari lokasi dan waktu terpisah. “Dalam waktu kurang lebih lima sampai enam jam, kita mengamankan tiga pelaku,” kata Hadi saat dikonfirmasi, Kamis (21/4).

Hadi menyebutkan, dua dari tiga tersangka tersebut berperan sebagai otak pelaku yang menghabisi korban. “Dua tersangka adalah otak pelaku aksi kejahatan itu. Masih ada beberapa pelaku lagi yang saat ini sedang dilakukan pengejaran oleh tim,” ujarnya singkat.

Informasi diperoleh, aksi kawanan begal ini terjadi pada Rabu (20/4) tengah malam. Aksi mereka terekam CCTV dan beredar di media sosial. Adapun korbannya bernama Retno (30). Korban disebut-sebut tewas dengan luka tikaman di bagian dada.

Awalnya korban bersama istri dan dua anaknya tengah melintas dengan sepeda motor di lokasi kejadian. Korban lalu dicegat geng motor dan diserang hingga ditikam lalu ditinggalkan. Akibatnya. korban tersungkur dengan kondisi bersimbah darah. Sedangkan istri dan anak korban selamat. Warga dan pengendara yang mengetahui berusaha menolong korban.

Sementara itu, Erni (43), mertua korban menjelaskan, malam itu menantu bersama dengan dua anak dan istrinya meninggalkan rumah berpamitan untuk minum jamu. Namun, Eni terkejut mendapatkan kabar menantunya itu telah meninggal dunia di Rumah Sakit Delima. “Pukul setengah satu dapat kabar dari anak saya lewat telepon, dibilangnya Retno sudah meninggal karena dipukuli dan ditikam begal,” kata Erni kepada wartawan di rumah duka.

Diceritakan Erni, malam itu korban dalam perjalanan menuju pulang ke rumah. Tapi, di perjalanan tiba-tiba dicegat begal. Para pelaku sempat menendang sepeda motor korban hingga tersungkur ke aspal. Selanjutnya menyerang korban membabi buta dengan menggunakan senjata tajam. “Sangat kejam mereka. Keluarga berharap semua pelaku bisa ditangkap dan dihukum setimpal,” tukasnya.

Sementara, Maraknya kembali aksi tindak kejahatan seperti begal dan gank motor di Kota Medan, membuat sejumlah kalangan geram. Salah satunya Eka Putra Zakran (Epza) Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Advokat Sumatera Utara (PB PASU) terkait tewasnya salah seorang warga Simpang Kantor yang dibacok oleh kawanan gank motor, Kamis (21/4) dinihari.

Pengamat hukum kota Medan ini geram, gusar dan mengecam tindakan kekerasan serta penganiayaan yang menyebabkan nyawa warga melayang ditangan kawanan gank motor tersebut.

“Geram kali kita dibuat aksi-aksi kejahatan dan teror seperti yang dilakukan oleh para Begal dan kawanan gank Motor yang meresahkan masyarakat ini. Kenapa pula masalah begal dan gank motor ini kembali marak terjadi, rasa-rasanya kok ndak aman ya kamtibmas kita?,” ujarnya.

Ini diungkapkannya, merespon terjadinya peristiwa aksi kejahatan dari kawanan gank Motor di Simpang Kantor, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan yang menyebabkan tewasnya korban bernama Ratno (30) di depan anak istrinya. “Sadis dan biadab kali perbuatan mereka ini, di depan anak istrinya, korban dibacok. Hemat saya gak bisa ditolerir lah para kawanan gank motor ini,” katanya.

Dia menilai, aksi begal ataupun kawanan gank motor ini, menandakan keamanan dan ketertiban masyarakat (kantibmas) mulai tidak aman. “Gak bisa dibiarkan seperti ini, setiap waktu ada bahaya mengancam, gawat kalau begini, kalau kamtibmas tidak aman, masyarakat pun tidak akan tenang,” katanya. (ris/man/azw)

Harus dilakukan tindakan tegas, harus disikat gank motor ini. Pendeknya jangan dikasih ruanglah para gank motor ini beraktivitas,” imbuhnya.

Agar kejadian ini tidak terulang, dia berharap aparat kepolisian harus bertindak cepat dan ektra dalam melakukan pengawasan dan pengamanan kantibmas ditengah masyarakat. “Kita minta agar Kapolda turun tangan melakukan tindakan tegas terhadap kawanan gank motor ini. Jangan sampai masyarakat dibuat tambah resah, karena merasa tidak aman akibat maraknya aksi kawanan gank motor di Kota Medan dan Sumatera Utara ini,” tegasnya.

Mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Medan ini menambahkan, meminta Kapolda untuk menyikat habis begal dan kawanan gank motor tersebut. (man)

 

Foto: Ketua PB PASU Eka Putra Zakran (Epza). Ist

Attachments area

 

 

 

(ris/azw)

 

 

 

 

 

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga dari sejumlah kawanan geng motor yang beraksi di kawasan Seimati, Medan Labuhan, beberapa waktu lalu, dibekuk petugas Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut bersama Satreskrim Polres Pelabuhan Belawan.

Ketiganya masing-masing Ayub Pulungan warga Jalan Jawa, Belawan, Azhari warga Jalan Bawal, Pajak Baru, Belawan, dan Abdul Salam warga Jalan Alu Alu, Belawan.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, ketiga pelaku kejahatan jalanan tersebut ditangkap dari lokasi dan waktu terpisah. “Dalam waktu kurang lebih lima sampai enam jam, kita mengamankan tiga pelaku,” kata Hadi saat dikonfirmasi, Kamis (21/4).

Hadi menyebutkan, dua dari tiga tersangka tersebut berperan sebagai otak pelaku yang menghabisi korban. “Dua tersangka adalah otak pelaku aksi kejahatan itu. Masih ada beberapa pelaku lagi yang saat ini sedang dilakukan pengejaran oleh tim,” ujarnya singkat.

Informasi diperoleh, aksi kawanan begal ini terjadi pada Rabu (20/4) tengah malam. Aksi mereka terekam CCTV dan beredar di media sosial. Adapun korbannya bernama Retno (30). Korban disebut-sebut tewas dengan luka tikaman di bagian dada.

Awalnya korban bersama istri dan dua anaknya tengah melintas dengan sepeda motor di lokasi kejadian. Korban lalu dicegat geng motor dan diserang hingga ditikam lalu ditinggalkan. Akibatnya. korban tersungkur dengan kondisi bersimbah darah. Sedangkan istri dan anak korban selamat. Warga dan pengendara yang mengetahui berusaha menolong korban.

Sementara itu, Erni (43), mertua korban menjelaskan, malam itu menantu bersama dengan dua anak dan istrinya meninggalkan rumah berpamitan untuk minum jamu. Namun, Eni terkejut mendapatkan kabar menantunya itu telah meninggal dunia di Rumah Sakit Delima. “Pukul setengah satu dapat kabar dari anak saya lewat telepon, dibilangnya Retno sudah meninggal karena dipukuli dan ditikam begal,” kata Erni kepada wartawan di rumah duka.

Diceritakan Erni, malam itu korban dalam perjalanan menuju pulang ke rumah. Tapi, di perjalanan tiba-tiba dicegat begal. Para pelaku sempat menendang sepeda motor korban hingga tersungkur ke aspal. Selanjutnya menyerang korban membabi buta dengan menggunakan senjata tajam. “Sangat kejam mereka. Keluarga berharap semua pelaku bisa ditangkap dan dihukum setimpal,” tukasnya.

Sementara, Maraknya kembali aksi tindak kejahatan seperti begal dan gank motor di Kota Medan, membuat sejumlah kalangan geram. Salah satunya Eka Putra Zakran (Epza) Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Advokat Sumatera Utara (PB PASU) terkait tewasnya salah seorang warga Simpang Kantor yang dibacok oleh kawanan gank motor, Kamis (21/4) dinihari.

Pengamat hukum kota Medan ini geram, gusar dan mengecam tindakan kekerasan serta penganiayaan yang menyebabkan nyawa warga melayang ditangan kawanan gank motor tersebut.

“Geram kali kita dibuat aksi-aksi kejahatan dan teror seperti yang dilakukan oleh para Begal dan kawanan gank Motor yang meresahkan masyarakat ini. Kenapa pula masalah begal dan gank motor ini kembali marak terjadi, rasa-rasanya kok ndak aman ya kamtibmas kita?,” ujarnya.

Ini diungkapkannya, merespon terjadinya peristiwa aksi kejahatan dari kawanan gank Motor di Simpang Kantor, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan yang menyebabkan tewasnya korban bernama Ratno (30) di depan anak istrinya. “Sadis dan biadab kali perbuatan mereka ini, di depan anak istrinya, korban dibacok. Hemat saya gak bisa ditolerir lah para kawanan gank motor ini,” katanya.

Dia menilai, aksi begal ataupun kawanan gank motor ini, menandakan keamanan dan ketertiban masyarakat (kantibmas) mulai tidak aman. “Gak bisa dibiarkan seperti ini, setiap waktu ada bahaya mengancam, gawat kalau begini, kalau kamtibmas tidak aman, masyarakat pun tidak akan tenang,” katanya. (ris/man/azw)

Harus dilakukan tindakan tegas, harus disikat gank motor ini. Pendeknya jangan dikasih ruanglah para gank motor ini beraktivitas,” imbuhnya.

Agar kejadian ini tidak terulang, dia berharap aparat kepolisian harus bertindak cepat dan ektra dalam melakukan pengawasan dan pengamanan kantibmas ditengah masyarakat. “Kita minta agar Kapolda turun tangan melakukan tindakan tegas terhadap kawanan gank motor ini. Jangan sampai masyarakat dibuat tambah resah, karena merasa tidak aman akibat maraknya aksi kawanan gank motor di Kota Medan dan Sumatera Utara ini,” tegasnya.

Mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Medan ini menambahkan, meminta Kapolda untuk menyikat habis begal dan kawanan gank motor tersebut. (man)

 

Foto: Ketua PB PASU Eka Putra Zakran (Epza). Ist

Attachments area

 

 

 

(ris/azw)

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/