26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Molly Siap Melahirkan di Penjara

Foto: Amri/PM Molly baju biru (tengah) saat di Polsek Percut.
Foto: Amri/PM
Molly baju biru (tengah) saat di Polsek Percut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ada cerita miris di balik penangkapan 4 perampok sadis yang ditembak petugas Polsek Percut Sei Tuan, Minggu (20/7) sekira pukul 16.00 WIB. Ternyata salah seorang pelaku bernama Fauzi (21) turut menyeret kekasihnya yang tengah hamil 3 bulan ke penjara.

Adalah Molly boru Siregar (17), nama wanita yang turut diamankan saat asik nyabu dengan Fauzi. Saat dibekuk, Molly sempat menangis dan histeris menyaksikan kaki pacarnya ditembak polisi berusaha melawan petugas.

Info dihimpun, dalam penyergapan itu, polisi juga turut menangkap Cindi (20) karena ikut pesta sabu dengan Molly dan tiga orang pelaku perampokan. Saat ditemui, Molly mengaku tak masalah ikut ditahan asal bisa bersama sang pacar.”Nggak apa-apalah bang kalau aku harus masuk penjara. Yang penting bisa dekat dengan Fauzi,” ujar Molly.

Perempuan tamatan SMP ini juga tak ambil pusing dengan kandungannya yang telah berusia 3 bulan. “Kami pacaran udah 2 tahun dan sekarang aku hamil 3 bulan anak si Fauzi,” ujar Molly yang mengaku sudah sangat mengenal Fauzi.

Ironisnya, selama ini Molly mengaku mendukung pekerjaan Fauzi sebagai perampok dan spesialis pencurian sepeda motor. “Kalau pekerjaan Fauzi sebenarnya saya gak tau. Tapi kalau dia merampok dan mencuri motor, aku tau dan Fauzi yang biayai kos dan makan aku selama ini,” celoteh Molly.

Molly juga mengaku pernah diajak Fauzi merampok seorang ibu-ibu di Jl. Letda Sudjono Medan. Ketika itu, mereka berhasil membawa kabur tas korban berisi uang Rp2 juta. Uang hasil kejahatan itu mereka gunakan untuk belanja dan nyabu.

“Aku pernah diajak merampok dan rasanya deg-degan, tapi kami berhasil menjambret dan uangnya buat belanja dan nyabu,” kenang Molly.

Molly mengaku sudah tak peduli kalaupun orangtuanya mengetahui dirinya tengah berada di dalam penjara. “Kalau bisa aku ingin melahirkan di sel, biar pacarku bisa liat anaknya lahir,” celoteh Molly.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronal Sipayung mengaku Molly diamankan saat asik nyabu dengan 3 pelaku perampokan sadis. “Kita amankan yang wanita ini karena ikut pesta narkoba saat kita gerebek di markas mereka,” ujar Ronal.

 

KABUR DARI RUMAH

Meski terancam lama mendekam di penjara, tapi Molly mengaku tak menyesal asal bisa dekat dengan Fauzi. Molly menggangap Fauzi adalah ‘segalanya’ dalam dihidupnya. Apalagi, selama ini Molly tak pernah mendapat kasih sayang dari kedua orangtuanya.

“Sejak kecil, ayah dan ibu suka memukuli dan memakiku. Itu yang membuatku tak betah tinggal bersama mereka di Sibolga. Makanya aku kabur ke Medan. Waktu itu umurku masih 14 tahun,” kenang Molly. Semula ia tinggal bersama saudaranya di Jl. Pasar 7 Tembung. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehari-hari Molly bekerja sebagai pegawai di laundry.

Singkat cerita, dua tahun berada di Medan membuat Molly banyak teman dan akhirnya ia berpacaran dengan Fauzi. Sejak dekat dengan Fauzi itulah, Molly berubah jadi anak yang badung. Ia kerap bolos kerja dan melawan saudara yang ditumpanginya ketika itu. Tak pelak, karena tak betah, Molly kembali kabur dan memilih kos di Jl. SM Raja Medan. Sejak saat itulah, mereka kerap tidur bareng hingga Molly hamil 3 bulan. “Rumahku di Sibolga dan aku kabur dari rumah karena mamak dan bapakku tak sayang sama aku,” ungkap Molly. Kini molly hanya bisa pasrah dan menanti kelahiran buah cintanya dengan Fauzi di penjara.

Sekedar mengingatkan, empat tersangka perampok sadis ditembak petugas Reskrim Polsek Percut Seituan di dua tempat berbeda, Minggu (20/7) sekira pukul 16.00 WIB. Tersangka yang ditembak yakni Rudi (20) warga Jl. Pasar 7 Tembung, Fauzi (21) dan Tomi (24), warga Jl. Denai, Hendra (23) warga Jl. Letda Sujono Pasar 3.

Foto: Amri/PM Keempat perampok saat diamankan di Polsek Percut Seituan.
Foto: Amri/PM
Keempat perampok saat diamankan di Polsek Percut Seituan.

Sebelumnya, 12 Juli lalu ke empat kawanan rampok beraksi di Jl. Letda Sujono di bawah Jl. Tol Haji Anif. Mereka merampok tas milik Supriadi (54), warga Jl. Pasar 11 Tembung, saat melintas usai pulang belanja dari pajak Jl. Bintang, berboncengan dengan istrinya Yani (52).

Supriadi mengendarai sepeda motor Honda Supra X dipepet oleh 2 pelaku Rudi dan Tomi. Selanjut nya kedua pelaku menendang sepeda motor korban dan membawa lari tas korban. Korban terjatuh dan kepalanya menghantam aspal jalan dan menyebabkan Supriadi tak sadarkan diri dan masih menjalani perawatan di RSUP H Adam Malik. Para pelaku berhasil membawa tas milik istrinya berisi uang Rp500 ribu dan HP. Keluarga korban selanjutnya melaporkan kejadian itu ke Polsek Percut Seituan. Beruntung Yani masih mengingat wajah para pelaku.

Minggu (20/7), Yani melintas di Pasar 7 Tembung tak sengaja melihat salah seorang pelaku bernama Rudi sedang asik minum es buah. Begitu melihat pelaku Yani langsung menghubungi petugas dan pelaku pun langsung dibekuk. Selanjutnya polisi melakukan pengembangan untuk menangkap pelaku yang lainnya dan akhirnya komplotan ini dibekuk dan ditembak karena melawan. Saat berada di Polsek Percut Seituan ke empat pelaku mengaku, sudah ber kali-kali melakukan perampokan di Jl. Letda Sujono, tepatnya di dekat jalan tol. (mri/deo)

Foto: Amri/PM Molly baju biru (tengah) saat di Polsek Percut.
Foto: Amri/PM
Molly baju biru (tengah) saat di Polsek Percut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ada cerita miris di balik penangkapan 4 perampok sadis yang ditembak petugas Polsek Percut Sei Tuan, Minggu (20/7) sekira pukul 16.00 WIB. Ternyata salah seorang pelaku bernama Fauzi (21) turut menyeret kekasihnya yang tengah hamil 3 bulan ke penjara.

Adalah Molly boru Siregar (17), nama wanita yang turut diamankan saat asik nyabu dengan Fauzi. Saat dibekuk, Molly sempat menangis dan histeris menyaksikan kaki pacarnya ditembak polisi berusaha melawan petugas.

Info dihimpun, dalam penyergapan itu, polisi juga turut menangkap Cindi (20) karena ikut pesta sabu dengan Molly dan tiga orang pelaku perampokan. Saat ditemui, Molly mengaku tak masalah ikut ditahan asal bisa bersama sang pacar.”Nggak apa-apalah bang kalau aku harus masuk penjara. Yang penting bisa dekat dengan Fauzi,” ujar Molly.

Perempuan tamatan SMP ini juga tak ambil pusing dengan kandungannya yang telah berusia 3 bulan. “Kami pacaran udah 2 tahun dan sekarang aku hamil 3 bulan anak si Fauzi,” ujar Molly yang mengaku sudah sangat mengenal Fauzi.

Ironisnya, selama ini Molly mengaku mendukung pekerjaan Fauzi sebagai perampok dan spesialis pencurian sepeda motor. “Kalau pekerjaan Fauzi sebenarnya saya gak tau. Tapi kalau dia merampok dan mencuri motor, aku tau dan Fauzi yang biayai kos dan makan aku selama ini,” celoteh Molly.

Molly juga mengaku pernah diajak Fauzi merampok seorang ibu-ibu di Jl. Letda Sudjono Medan. Ketika itu, mereka berhasil membawa kabur tas korban berisi uang Rp2 juta. Uang hasil kejahatan itu mereka gunakan untuk belanja dan nyabu.

“Aku pernah diajak merampok dan rasanya deg-degan, tapi kami berhasil menjambret dan uangnya buat belanja dan nyabu,” kenang Molly.

Molly mengaku sudah tak peduli kalaupun orangtuanya mengetahui dirinya tengah berada di dalam penjara. “Kalau bisa aku ingin melahirkan di sel, biar pacarku bisa liat anaknya lahir,” celoteh Molly.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronal Sipayung mengaku Molly diamankan saat asik nyabu dengan 3 pelaku perampokan sadis. “Kita amankan yang wanita ini karena ikut pesta narkoba saat kita gerebek di markas mereka,” ujar Ronal.

 

KABUR DARI RUMAH

Meski terancam lama mendekam di penjara, tapi Molly mengaku tak menyesal asal bisa dekat dengan Fauzi. Molly menggangap Fauzi adalah ‘segalanya’ dalam dihidupnya. Apalagi, selama ini Molly tak pernah mendapat kasih sayang dari kedua orangtuanya.

“Sejak kecil, ayah dan ibu suka memukuli dan memakiku. Itu yang membuatku tak betah tinggal bersama mereka di Sibolga. Makanya aku kabur ke Medan. Waktu itu umurku masih 14 tahun,” kenang Molly. Semula ia tinggal bersama saudaranya di Jl. Pasar 7 Tembung. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehari-hari Molly bekerja sebagai pegawai di laundry.

Singkat cerita, dua tahun berada di Medan membuat Molly banyak teman dan akhirnya ia berpacaran dengan Fauzi. Sejak dekat dengan Fauzi itulah, Molly berubah jadi anak yang badung. Ia kerap bolos kerja dan melawan saudara yang ditumpanginya ketika itu. Tak pelak, karena tak betah, Molly kembali kabur dan memilih kos di Jl. SM Raja Medan. Sejak saat itulah, mereka kerap tidur bareng hingga Molly hamil 3 bulan. “Rumahku di Sibolga dan aku kabur dari rumah karena mamak dan bapakku tak sayang sama aku,” ungkap Molly. Kini molly hanya bisa pasrah dan menanti kelahiran buah cintanya dengan Fauzi di penjara.

Sekedar mengingatkan, empat tersangka perampok sadis ditembak petugas Reskrim Polsek Percut Seituan di dua tempat berbeda, Minggu (20/7) sekira pukul 16.00 WIB. Tersangka yang ditembak yakni Rudi (20) warga Jl. Pasar 7 Tembung, Fauzi (21) dan Tomi (24), warga Jl. Denai, Hendra (23) warga Jl. Letda Sujono Pasar 3.

Foto: Amri/PM Keempat perampok saat diamankan di Polsek Percut Seituan.
Foto: Amri/PM
Keempat perampok saat diamankan di Polsek Percut Seituan.

Sebelumnya, 12 Juli lalu ke empat kawanan rampok beraksi di Jl. Letda Sujono di bawah Jl. Tol Haji Anif. Mereka merampok tas milik Supriadi (54), warga Jl. Pasar 11 Tembung, saat melintas usai pulang belanja dari pajak Jl. Bintang, berboncengan dengan istrinya Yani (52).

Supriadi mengendarai sepeda motor Honda Supra X dipepet oleh 2 pelaku Rudi dan Tomi. Selanjut nya kedua pelaku menendang sepeda motor korban dan membawa lari tas korban. Korban terjatuh dan kepalanya menghantam aspal jalan dan menyebabkan Supriadi tak sadarkan diri dan masih menjalani perawatan di RSUP H Adam Malik. Para pelaku berhasil membawa tas milik istrinya berisi uang Rp500 ribu dan HP. Keluarga korban selanjutnya melaporkan kejadian itu ke Polsek Percut Seituan. Beruntung Yani masih mengingat wajah para pelaku.

Minggu (20/7), Yani melintas di Pasar 7 Tembung tak sengaja melihat salah seorang pelaku bernama Rudi sedang asik minum es buah. Begitu melihat pelaku Yani langsung menghubungi petugas dan pelaku pun langsung dibekuk. Selanjutnya polisi melakukan pengembangan untuk menangkap pelaku yang lainnya dan akhirnya komplotan ini dibekuk dan ditembak karena melawan. Saat berada di Polsek Percut Seituan ke empat pelaku mengaku, sudah ber kali-kali melakukan perampokan di Jl. Letda Sujono, tepatnya di dekat jalan tol. (mri/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/