25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Anak Korban: Pak Polisi Tangkap Saja Bapakku!

Foto: Raja/PM Ppemakaman Dariani, istri yang tewas ditikam suami, Minggu (22/2/2015).
Foto: Raja/PM
Ppemakaman Dariani, istri yang tewas ditikam suami, Minggu (22/2/2015).

LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Seminggu menjalani perawatan intensif di rumah sakit Ameta Sejahtera, Dariani (58) warga Jalan Pajak Pekong, Medan Labuhan menghembuskan nafas terakhir, Minggu (22/2) pukul 05.00 wib. Luka hunusan besi ukuran 20 cm yang ditancapkan Faisal (62), mantan suami di bagian punggung membuat korban tak mampu bertahan.

Selama dirawat di rumah sakit sejak Minggu (15/2) sore, korban terus mengalami pendarahan. Akibatnya kondisi kesehatan Dariani terus menurun. Hal itu pula membuat ibu empat anak ini tak mampu bertahan.

Dengan kepergian Dariani, anak-anak korban semakin tak bisa memaafkan tindakan kejam ayah mereka yang tega menikam ibu mereka dengan besi. Salah satunya, Eva (27) anak bungsu korban yang kini menaruh dendam pada bapaknya. Karena itu pula, ia berharap kepada pihak kepolisian segera menangkap Faisal.

“Walaupun dia bapakku, saya mewakili pihak keluarga berharap polisi untuk segera menangkapnya. Pak polisi tangkap bapakku,” ucap Eva yang diselimuti kesedihan.

Eva memperkirakan bapaknya itu kabur ke wilayah Binjai. Pasalnya Faisal memiliki tempat tinggal di Binjai dan kabar terakhir yang diterimanya juga berada di kota rambutan tersebut.

“Sampai sekarang tidak tau dimana kabar bapaknya. Terakhir kali kami dapat kabar kalau bapak tinggal di rumah kawannya di kawasan Binjai,” ucapnya.

Pihak keluarga sendiri menaruh kecewa dengan kinerja polisi yang terkesan lambat. Sejak kejadian pertama, Minggu (15/2), pihak keluarga sudah membuat laporan. Namun seminggu berlalu, pihak kepolisian belum juga mengamankan pelaku sampai akhirnya korban meninggal dunia. Karena itu pihak keluarga berharap agar polisi bekerja dan menangkap bapaknya.

Menanggapi hal tersebut Kanit Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (UPPA) Polres Pelabuhan Belawan, Ipda Mardiana mengatakan kalau laporan korban masih diproses. “Sedang kita proses, dan sekarang kita sedang melakukan penyelidikan serta mencari tau dimana keberadaan pelaku,” ungkapnya.

Sekedar mengingatkan, kasus penikaman itu terjadi saat Dariani tengah beres-beres di rumah barunya, Jalan Raya Hamparan Perak, Kampung Gas. Di sela-sela kesibukan memindahkan perabot yang dibawa dari rumah lamanya di Jalan Yos Sudarso, Pajak Pekong, Medan Labuhan itu, Dariani dikegatkan oleh kehadiran Faisal dan temannya Idris. Meski telah lama berpisah, tapi Dariani yang sehari-hari jualan di Pajak Pekong itu tak menyambut Faisal dengan baik. Dan dengan halus pula ibu tiga anak ini menyuruh suaminya pergi dari rumah yang ia bangun dari uang tabungannya itu.

Foto: Raja/PM Ppemakaman Dariani, istri yang tewas ditikam suami, Minggu (22/2/2015).
Foto: Raja/PM
Ppemakaman Dariani, istri yang tewas ditikam suami, Minggu (22/2/2015).

LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Seminggu menjalani perawatan intensif di rumah sakit Ameta Sejahtera, Dariani (58) warga Jalan Pajak Pekong, Medan Labuhan menghembuskan nafas terakhir, Minggu (22/2) pukul 05.00 wib. Luka hunusan besi ukuran 20 cm yang ditancapkan Faisal (62), mantan suami di bagian punggung membuat korban tak mampu bertahan.

Selama dirawat di rumah sakit sejak Minggu (15/2) sore, korban terus mengalami pendarahan. Akibatnya kondisi kesehatan Dariani terus menurun. Hal itu pula membuat ibu empat anak ini tak mampu bertahan.

Dengan kepergian Dariani, anak-anak korban semakin tak bisa memaafkan tindakan kejam ayah mereka yang tega menikam ibu mereka dengan besi. Salah satunya, Eva (27) anak bungsu korban yang kini menaruh dendam pada bapaknya. Karena itu pula, ia berharap kepada pihak kepolisian segera menangkap Faisal.

“Walaupun dia bapakku, saya mewakili pihak keluarga berharap polisi untuk segera menangkapnya. Pak polisi tangkap bapakku,” ucap Eva yang diselimuti kesedihan.

Eva memperkirakan bapaknya itu kabur ke wilayah Binjai. Pasalnya Faisal memiliki tempat tinggal di Binjai dan kabar terakhir yang diterimanya juga berada di kota rambutan tersebut.

“Sampai sekarang tidak tau dimana kabar bapaknya. Terakhir kali kami dapat kabar kalau bapak tinggal di rumah kawannya di kawasan Binjai,” ucapnya.

Pihak keluarga sendiri menaruh kecewa dengan kinerja polisi yang terkesan lambat. Sejak kejadian pertama, Minggu (15/2), pihak keluarga sudah membuat laporan. Namun seminggu berlalu, pihak kepolisian belum juga mengamankan pelaku sampai akhirnya korban meninggal dunia. Karena itu pihak keluarga berharap agar polisi bekerja dan menangkap bapaknya.

Menanggapi hal tersebut Kanit Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (UPPA) Polres Pelabuhan Belawan, Ipda Mardiana mengatakan kalau laporan korban masih diproses. “Sedang kita proses, dan sekarang kita sedang melakukan penyelidikan serta mencari tau dimana keberadaan pelaku,” ungkapnya.

Sekedar mengingatkan, kasus penikaman itu terjadi saat Dariani tengah beres-beres di rumah barunya, Jalan Raya Hamparan Perak, Kampung Gas. Di sela-sela kesibukan memindahkan perabot yang dibawa dari rumah lamanya di Jalan Yos Sudarso, Pajak Pekong, Medan Labuhan itu, Dariani dikegatkan oleh kehadiran Faisal dan temannya Idris. Meski telah lama berpisah, tapi Dariani yang sehari-hari jualan di Pajak Pekong itu tak menyambut Faisal dengan baik. Dan dengan halus pula ibu tiga anak ini menyuruh suaminya pergi dari rumah yang ia bangun dari uang tabungannya itu.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/