28.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Tak Tahan Dianiaya, IRT Adukan Suaminya

MENGADU:Rina yang didampingi keponakannya saat mengadu.

MEDAN,SUMUTPOS.CO-Sejak menikah, Rina (50) seakan tak pernah bahagia. Mulai dari suami pertama hingga suami kedua, tubuhnya selalu diterpa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tak tahan, wanita itu melaporkan suami keduanya ke polisi.

Dengan berlinang air mata, Rina menuturkan tiga tahun lalu menikah dengan suami keduanya bernama Ono (58). Awalnya Ono baik dan tidak seperti saat ini yang suka main pukul.

“Suamiku selalu mencari gara-gara. Kalau pulang kerja dari bangunan, ia memarahiku tanpa dasar. Badanku habis dipukulinya. Bahkan pisau pernah menempel di leherku, aku mau dihabisinya,” ujar wanita itu kepada wartawan.

Dari hasil pernikahan mereka, Rina tidak mendapatkan keturunan dari Ono. Rina merupakan istri ketiga Ono. Sebelumnya, pria itu sudah menikah dua kali. Istri pertama dicerai dan istri kedua meninggal dunia. Dari istri kedua, Ono dikaruniai 4 anak dan tinggal satu atap dengan Rina.

Meski begitu, dari suami pertama, Rina dikaruniai 3 anak. Lima tahun silam, suaminya mengidap penyakit dan meninggal dunia. Tiga tahun kemudian, wanita itu menikah dengan Ono. Dua tahun berjalan, sikap Ono sangat baik kepada Rina.

“Seharusnya Ono tidak kejam seperti itu samaku. Apa dia tidak tahu empat anaknya kurawat. Juga anak-anaknya kasar dan tidak sopan samaku. Aku benar-benar tak sanggup hidup bersama dengannya,” kesal R saat melaporkan Ono ke Polsek Percut Sei Tuan.

KDRT dipicu gara-gara anak. Anak keempat Ono cekcok dengan ketiga anak Rina. Namun Ono selalu membela anak-anaknya. “Kan biasa anak-anak ribut, apalagi mereka itu kan masih kecil. Jadi buat apa dicampuri,” tuturnya.

Rina yang diketahui tinggal di Jln Pasar VII Tembung ini meminta agar kasus KDRT menimpa dirinya diusut tuntas. Ia berharap Ono ditangkap dan dihukum sesuai perbuatannya. “Aku melaporkan Ono karena tak tahan terus dipukulinya,” terang wanita itu. (sor)

 

MENGADU:Rina yang didampingi keponakannya saat mengadu.

MEDAN,SUMUTPOS.CO-Sejak menikah, Rina (50) seakan tak pernah bahagia. Mulai dari suami pertama hingga suami kedua, tubuhnya selalu diterpa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tak tahan, wanita itu melaporkan suami keduanya ke polisi.

Dengan berlinang air mata, Rina menuturkan tiga tahun lalu menikah dengan suami keduanya bernama Ono (58). Awalnya Ono baik dan tidak seperti saat ini yang suka main pukul.

“Suamiku selalu mencari gara-gara. Kalau pulang kerja dari bangunan, ia memarahiku tanpa dasar. Badanku habis dipukulinya. Bahkan pisau pernah menempel di leherku, aku mau dihabisinya,” ujar wanita itu kepada wartawan.

Dari hasil pernikahan mereka, Rina tidak mendapatkan keturunan dari Ono. Rina merupakan istri ketiga Ono. Sebelumnya, pria itu sudah menikah dua kali. Istri pertama dicerai dan istri kedua meninggal dunia. Dari istri kedua, Ono dikaruniai 4 anak dan tinggal satu atap dengan Rina.

Meski begitu, dari suami pertama, Rina dikaruniai 3 anak. Lima tahun silam, suaminya mengidap penyakit dan meninggal dunia. Tiga tahun kemudian, wanita itu menikah dengan Ono. Dua tahun berjalan, sikap Ono sangat baik kepada Rina.

“Seharusnya Ono tidak kejam seperti itu samaku. Apa dia tidak tahu empat anaknya kurawat. Juga anak-anaknya kasar dan tidak sopan samaku. Aku benar-benar tak sanggup hidup bersama dengannya,” kesal R saat melaporkan Ono ke Polsek Percut Sei Tuan.

KDRT dipicu gara-gara anak. Anak keempat Ono cekcok dengan ketiga anak Rina. Namun Ono selalu membela anak-anaknya. “Kan biasa anak-anak ribut, apalagi mereka itu kan masih kecil. Jadi buat apa dicampuri,” tuturnya.

Rina yang diketahui tinggal di Jln Pasar VII Tembung ini meminta agar kasus KDRT menimpa dirinya diusut tuntas. Ia berharap Ono ditangkap dan dihukum sesuai perbuatannya. “Aku melaporkan Ono karena tak tahan terus dipukulinya,” terang wanita itu. (sor)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/