BERASTAGI, SUMUTPOS.CO – Efrilianita (22) nekad gantung diri. Kuat dugaan, kisah cinta gadis asal Desa Kuala, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang tidak direstui orang tua.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Jamin Ginting, Dusun VI Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Senin (23/4) sekira pukul 10.00 WIB. Tepatnya di Optik Brian milik Masa br Tarigan (65).
Jenazah korban ditemukan di kosen pintu belakang Optik Brian, tempatnya bekerja. Korban tergantung menggunakan kain panjang (untuk gendong bayi).
Info yang dihimpun dari kepolisian, aksi bunuh diri ini dilakukan korban saat jam kerja. Bermula saat Emil Ginting manggil-manggil korban karena saat itu ada pasien yang ingin memasang kacamata.
Karena tak ada jawaban, Emil pun mencari teman sekerjanya itu ke dapur. Saat itulah, Emil terkejut melihat korban telah tergantung di kosen pintu.
Kejadian itu lantas dilaporkan Emil ke perangkat Desa Sempa Jaya yang selanjutnya diteruskan ke Polsek Berastagi. Tak lama berselang, polisi turun ke lokasi dan mengevakuasi jenazah korban ke RSU Kabanjahe untuk divisum.
Dr Johanes Sitepu yang melakukan pemeriksaan mengaku tak menemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. Karena itu, dia menduga kuat korban murni tewas karena bunuh diri.
Pihak orangtua korban yang tiba di rumah sakit juga menolak jenazah diotopsi setelah membuat surat pernyataan.
“Hasil penyelidikan sementara motif kasus ini diduga akibat hubungan korban dengan pacarnya tidak direstui oleh orangtua sang pacar,” kata Kanit Reskrim Polsek Berastagi, Iptu J Munthe. (deo/ala)
BERASTAGI, SUMUTPOS.CO – Efrilianita (22) nekad gantung diri. Kuat dugaan, kisah cinta gadis asal Desa Kuala, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang tidak direstui orang tua.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Jamin Ginting, Dusun VI Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Senin (23/4) sekira pukul 10.00 WIB. Tepatnya di Optik Brian milik Masa br Tarigan (65).
Jenazah korban ditemukan di kosen pintu belakang Optik Brian, tempatnya bekerja. Korban tergantung menggunakan kain panjang (untuk gendong bayi).
Info yang dihimpun dari kepolisian, aksi bunuh diri ini dilakukan korban saat jam kerja. Bermula saat Emil Ginting manggil-manggil korban karena saat itu ada pasien yang ingin memasang kacamata.
Karena tak ada jawaban, Emil pun mencari teman sekerjanya itu ke dapur. Saat itulah, Emil terkejut melihat korban telah tergantung di kosen pintu.
Kejadian itu lantas dilaporkan Emil ke perangkat Desa Sempa Jaya yang selanjutnya diteruskan ke Polsek Berastagi. Tak lama berselang, polisi turun ke lokasi dan mengevakuasi jenazah korban ke RSU Kabanjahe untuk divisum.
Dr Johanes Sitepu yang melakukan pemeriksaan mengaku tak menemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. Karena itu, dia menduga kuat korban murni tewas karena bunuh diri.
Pihak orangtua korban yang tiba di rumah sakit juga menolak jenazah diotopsi setelah membuat surat pernyataan.
“Hasil penyelidikan sementara motif kasus ini diduga akibat hubungan korban dengan pacarnya tidak direstui oleh orangtua sang pacar,” kata Kanit Reskrim Polsek Berastagi, Iptu J Munthe. (deo/ala)