TANJUNGMORAWA, SUMUTPOS.CO – Polisi meyakini Ramadhan (41) yang tewas tanpa busana di kontrakannya, dibunuh oleh teman kencannya. Hal ini diperkuat oleh hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), luka di tubuh korban dan barang berharga milik waria yang bekerja sebagai biduan kibot itu tidak hilang.
”Melihat kondisi jenazah yang penuh luka tusukan, mungkin pelaku yang diduga teman kencan korban sakit hati atau dendam. Ini diperkuat lagi dengan tak ada barang berharga milik korban yang hilang,” kata Kasat Reskrim Polres Deliserdang, AKP Wisnu Nugroho saat dihubungi, Senin (25/5).
Sejauh ini lanjut Wisnu, pihaknya masih memburu pelaku dan telah memeriksa 5 orang saksi. Selain itu, polisi juga tengah mengecek panggilan dan SMS masuk dan keluar di handphone korban pemilik banyak nama panggilan, yakni Madan alias Dani Kibot alias Bella alias Wak Bencong itu.
Hal senada juga dikatakan Kanit Reskrim Polsek Tanjung Morawa, Ipda ALP Tambunan. Dijelaskan ALP, dari pemeriksaan jenazah, Ramadhan mengalami luka tusukan benda tajam di paha, dada dan kepala. Dirinya juga menegaskan tak ada barang berharga milik Bella yang hilang termasuk handphone. ”HP korban diamankan dan diserahkan ke Polres Deliserdang untuk penyelidikan. Kita terkendala karena tidak ada saksi yang melihat kejadian itu. Meski begitu, kita akan tetap berusaha mengungkap kasus ini,” tandasnya.
Korban yang sehari-hari disapa Bella itu ditemukan tewas di dapur rumah kontrakannya Gang Wakaf Dusun III, Desa Tanjung Morawa B, Kecamatan Tanjung Morawa pada Minggu (24/5) sekira pukul 20.30 WIB. Kondisinya mengenaskan, yakni telanjang dan berlumuran darah.
Amatan di lokasi kejadian Senin pagi, kontrakan korban sudah tepasang police line (garis polisi). Sedang pintu dan jendela rumah semi permanen itu tertutup rapat. Seorang petugas Polsek Tanjung Morawa berpakaian preman terlihat mengamati sekitar lokasi.
Dari pagar beton setinggi 1 meter yang mengelilingi rumah korban ditemukan bercak darah serta tangga yang terbuat dari kayu broti. Tangga itu diduga digunakan untuk mempermudah jalan masuk tamu-tamu atau teman kencan korban ke rumah tanpa diketahui warga sekitar maupun pemilik kontrakan. Hal ini dikuatkan lagi karena di belakang rumah korban adalah lokasi pemakaman yang tembus ke Gang Wakaf yang malam hari keadaannya sangat gelap.