26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Ditikam, Cowok Ini Tewas di Pangkuan Ceweknya

Foto: Robert/PM Aldo, rekan Alvian yang juga ditikam, masih dalam perawatan di rumah sakit.
Foto: Robert/PM
Aldo, rekan Alvian yang juga ditikam, masih dalam perawatan di rumah sakit.

Tak sabar dan semakin panik, Icha coba menghentikan pengendara yang melintas. Namun karena suasana di sana ribut dan hari juga makin larut, membuat pengendara lain takut. Hingga akhirnya, seorang supir taxi Blue Bird berhenti dan melarikan Vian ke RSUP H. Adam Malik.

“Aku bingung kali Bang. Gak tahu mau kubawa kemana. Untung datang supir taksi itu, dilarikannya ke Adam Malik. Si Vian kupangku di dalam taksi itu,” ujar icha. Kepanikan Icha makin bertambah di dalam taksi, setelah Vian terlihat sesekali bernafas sambil menyebut ‘Ma..ma..ma..ma’.

Tak ingin terjadi sesuatu hal kepada Vian, membuat Icha tetap mengajaknya berbicara. Namun usaha tersebut sia-sia, saat melewati perumahan Royal Sumatera, Vian tewas di pangkuan Icha. Namun tetap dibawa ke RS Adam Malik.

“Aku pun di situ belum tau persis dimana luka tikamannya itu Bang. Sampai menjulur keluar lidahnya bang karena menahan rasa sakit itu. Kuperiksa hidungnya, detak jantungnya, dan juga denyut nadinya bang. Aku pada saat itu berharap agar dia masih hidup Bang,” beber Icha.

Tak lama, setibanya di rumah sakit, Vian langsung diturunkan dari dalam taxi ke ruang IGD. Dengan segala upaya dilakukan oleh dokter untuk memompa jantung Vian. Tapi tetap tak tertolong.

Mengetahui ada korban penikaman tewas, Robert Sitepu selaku petugas security rumah sakit mencoba untuk membantu Icha beserta temannya untuk menghubungi polisi. Tak lama, tim dari Polsek Sunggal tiba menyelidiki dan meminta keterangan sejumlah saksi, yakni teman-teman Vian.

Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu Adhi Putranto Utomo, mengaku telah memeriksa 2 orang saksi atas insiden tersebut. “Memang sampai sekarang keluarga korban belum membuat laporan, lantaran masih dalam suasana berkabung. Nanti akan kami arahkan untuk membuat laporan resmi atas peristiwa tersebut. Kami telah memeriksa dua orang saksi dan selanjutnya setelah membuat laporan resmi, kami akan memproses laporan korban,” tutur Adhi.

Namun data berbeda diterima dari Kabid Humas Poldasu, Kombes Helfi Assegaf. Dibebernya, peristiwa tersebut bermula ketika sekelompok pemuda melakukan konvoi di Jalan Jamin Ginting menuju Jalan Ngumban Surbakti. Di tempat yang sama juga ada konvoi sekelompok pemuda.

Tiba-tiba salah satu kelompok melempar batu ke arah kelompok lainnya. Karena kalah jumlah, kelompok yang melakukan penikaman kepada kedua korban kabur. Beberapa jam kemudian, kelompok tersebut datang kembali dengan membawa senjata tajam.

Melihat ada Yamaha RX King parkir di sekitaran Jalan Ngumban Surbakti, kemudian para pelaku melakukan penikaman terhadap keduanya. Pada saat itu, kedua korban berada di dekat Yamaha RX King. Para pelaku langsung menyerang korban karena pada saat mereka dilempari, mereka melihat pelaku memakai Yamaha RX King. “Para pelaku salah sasaran. Kedua korban hanya nongkrong-nongkrong saja,” terangnya, Minggu (26/4) sore. “Masih didalami, para pelaku dalam pengejaran,” tambahnya.(mag2/gib/trg)

Foto: Robert/PM Aldo, rekan Alvian yang juga ditikam, masih dalam perawatan di rumah sakit.
Foto: Robert/PM
Aldo, rekan Alvian yang juga ditikam, masih dalam perawatan di rumah sakit.

Tak sabar dan semakin panik, Icha coba menghentikan pengendara yang melintas. Namun karena suasana di sana ribut dan hari juga makin larut, membuat pengendara lain takut. Hingga akhirnya, seorang supir taxi Blue Bird berhenti dan melarikan Vian ke RSUP H. Adam Malik.

“Aku bingung kali Bang. Gak tahu mau kubawa kemana. Untung datang supir taksi itu, dilarikannya ke Adam Malik. Si Vian kupangku di dalam taksi itu,” ujar icha. Kepanikan Icha makin bertambah di dalam taksi, setelah Vian terlihat sesekali bernafas sambil menyebut ‘Ma..ma..ma..ma’.

Tak ingin terjadi sesuatu hal kepada Vian, membuat Icha tetap mengajaknya berbicara. Namun usaha tersebut sia-sia, saat melewati perumahan Royal Sumatera, Vian tewas di pangkuan Icha. Namun tetap dibawa ke RS Adam Malik.

“Aku pun di situ belum tau persis dimana luka tikamannya itu Bang. Sampai menjulur keluar lidahnya bang karena menahan rasa sakit itu. Kuperiksa hidungnya, detak jantungnya, dan juga denyut nadinya bang. Aku pada saat itu berharap agar dia masih hidup Bang,” beber Icha.

Tak lama, setibanya di rumah sakit, Vian langsung diturunkan dari dalam taxi ke ruang IGD. Dengan segala upaya dilakukan oleh dokter untuk memompa jantung Vian. Tapi tetap tak tertolong.

Mengetahui ada korban penikaman tewas, Robert Sitepu selaku petugas security rumah sakit mencoba untuk membantu Icha beserta temannya untuk menghubungi polisi. Tak lama, tim dari Polsek Sunggal tiba menyelidiki dan meminta keterangan sejumlah saksi, yakni teman-teman Vian.

Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu Adhi Putranto Utomo, mengaku telah memeriksa 2 orang saksi atas insiden tersebut. “Memang sampai sekarang keluarga korban belum membuat laporan, lantaran masih dalam suasana berkabung. Nanti akan kami arahkan untuk membuat laporan resmi atas peristiwa tersebut. Kami telah memeriksa dua orang saksi dan selanjutnya setelah membuat laporan resmi, kami akan memproses laporan korban,” tutur Adhi.

Namun data berbeda diterima dari Kabid Humas Poldasu, Kombes Helfi Assegaf. Dibebernya, peristiwa tersebut bermula ketika sekelompok pemuda melakukan konvoi di Jalan Jamin Ginting menuju Jalan Ngumban Surbakti. Di tempat yang sama juga ada konvoi sekelompok pemuda.

Tiba-tiba salah satu kelompok melempar batu ke arah kelompok lainnya. Karena kalah jumlah, kelompok yang melakukan penikaman kepada kedua korban kabur. Beberapa jam kemudian, kelompok tersebut datang kembali dengan membawa senjata tajam.

Melihat ada Yamaha RX King parkir di sekitaran Jalan Ngumban Surbakti, kemudian para pelaku melakukan penikaman terhadap keduanya. Pada saat itu, kedua korban berada di dekat Yamaha RX King. Para pelaku langsung menyerang korban karena pada saat mereka dilempari, mereka melihat pelaku memakai Yamaha RX King. “Para pelaku salah sasaran. Kedua korban hanya nongkrong-nongkrong saja,” terangnya, Minggu (26/4) sore. “Masih didalami, para pelaku dalam pengejaran,” tambahnya.(mag2/gib/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/