25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Disuruh Polisi Beli Kambing, Udin Sekarat Dipukuli

Keroyok-Ilustrasi
Ilustrasi

PERCUT, SUMUTPOS.CO  – Lantaran diteriaki dan dituduh mencuri sepeda motor, Jaliluddin alias Udin warga Jalan Gaharu, Kecamatan Medan Timur, nyaris tewas dihajar massa. Padahal, dia berada di lokasi karena disuruh seorang juru periksa (juper) Polsek Percut Sietuan untuk membeli kambing.

 Ratusan massa yang telah berkumpul ingin menghakimi Udin yang sudah diamankan di rumah salah sorang warga di Desa Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan, Sabtu (26/11) pukul 23.00 WIB.

Aksi amuk massa itu berawal saat warga curiga dengan keberadaan Udin yang berdiri di depan rumah warga seorang diri. Warga yang tak mengenali korban sempat menanyai korban. Namun entah bagaimana, warga lainnya langsung memukulinya hingga bonyok.

“Tadi katanya dia (Udin) mau maling, jadi ditangkap warga sini. Tapi dia waktu ditanyai gak ngaku, makanya dipukuli. Soalnya warga curiga sama dia,” ujar Rido, salah seorang warga.

Warga pun semakin emosi, lantaran beberapa orang di antaranya sempat meneriaki ‘bakar… bakarrr’ dan hendak memukuli Udin sampai mati.

Beruntung, salah seorang petugas kepolisian yang saat itu berada di lokasi langsung mengamankan Udin dari amukan massa ke dalam salah seorang rumah warga. Warga yang semakin emosi berusaha ingin mengejar ke dalam rumah. Takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan, petugas lalu menghubungi Polsek Percut Sei Tuan.

Dipimpin Kapolsek Percut Seituan, Kompol Lesman Zendrato tiba di lokasi bersama belasan anggotanya. Massa yang sudah ramai di depan rumah warga lalu diusir mundur. Namun ketika polisi akan memboyong Udin keluar rumah untuk dibawa masuk ke mobil patroli, warga mematikan bola lampu dan dalam suasana gelap, Udin kembali dipukuli hingga kepalanya mengeluarkan darah.

Komp Lesman Zendrato saat itu langsung meminta bantuan untuk mengerahkan anggota. Tak lama kemudian, dua mobil truk mengangkut puluhan personel kepolisian tiba di lokasi bersamaan dengan beberapa polisi Sabhara mengendarai sepeda motor trail.

“Tolong bagi warga semua untuk mundur. Serahkan ini semua sama polisi biar diproses hukum. Siapa saja yang main hakim sendiri, kita tak segan-segan menindaknya,” kata seorang personel polisi dengan menggunakan toa.

Lalu polisi mengubah haluan mobil patroli ke depan rumah tersebut dan dengan cepat memasukan Udin ke dalam mobil patroli untuk dibawa ke Polsek Percut Seituan.

Di kantor polisi, Udin ternyata diketahui seorang pedagang daging kambing yang sengaja mencari hewan kambing di kawasan Kampung Kolam untuk dijualnya.

Hal itu diketahui setelah, Hj Ratna dan keluarganya mendatangi Polsek Percut Seituan untuk mengecek langsung kebenaran yang diterima keluarga korban tentang tuduhan yang menimpa Udin.

“Tadi malam sekitar jam 10 malam kami dapat kabarnya, katanya si Udin itu dituduh maling dan dimassa,” sebut Hj Ratna, yang mengaku kakak ipar Udin didampingi istri Udin dan kerabat lainnya di Polsek Percut Seituan, Minggu (27/11) sore.

Keroyok-Ilustrasi
Ilustrasi

PERCUT, SUMUTPOS.CO  – Lantaran diteriaki dan dituduh mencuri sepeda motor, Jaliluddin alias Udin warga Jalan Gaharu, Kecamatan Medan Timur, nyaris tewas dihajar massa. Padahal, dia berada di lokasi karena disuruh seorang juru periksa (juper) Polsek Percut Sietuan untuk membeli kambing.

 Ratusan massa yang telah berkumpul ingin menghakimi Udin yang sudah diamankan di rumah salah sorang warga di Desa Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan, Sabtu (26/11) pukul 23.00 WIB.

Aksi amuk massa itu berawal saat warga curiga dengan keberadaan Udin yang berdiri di depan rumah warga seorang diri. Warga yang tak mengenali korban sempat menanyai korban. Namun entah bagaimana, warga lainnya langsung memukulinya hingga bonyok.

“Tadi katanya dia (Udin) mau maling, jadi ditangkap warga sini. Tapi dia waktu ditanyai gak ngaku, makanya dipukuli. Soalnya warga curiga sama dia,” ujar Rido, salah seorang warga.

Warga pun semakin emosi, lantaran beberapa orang di antaranya sempat meneriaki ‘bakar… bakarrr’ dan hendak memukuli Udin sampai mati.

Beruntung, salah seorang petugas kepolisian yang saat itu berada di lokasi langsung mengamankan Udin dari amukan massa ke dalam salah seorang rumah warga. Warga yang semakin emosi berusaha ingin mengejar ke dalam rumah. Takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan, petugas lalu menghubungi Polsek Percut Sei Tuan.

Dipimpin Kapolsek Percut Seituan, Kompol Lesman Zendrato tiba di lokasi bersama belasan anggotanya. Massa yang sudah ramai di depan rumah warga lalu diusir mundur. Namun ketika polisi akan memboyong Udin keluar rumah untuk dibawa masuk ke mobil patroli, warga mematikan bola lampu dan dalam suasana gelap, Udin kembali dipukuli hingga kepalanya mengeluarkan darah.

Komp Lesman Zendrato saat itu langsung meminta bantuan untuk mengerahkan anggota. Tak lama kemudian, dua mobil truk mengangkut puluhan personel kepolisian tiba di lokasi bersamaan dengan beberapa polisi Sabhara mengendarai sepeda motor trail.

“Tolong bagi warga semua untuk mundur. Serahkan ini semua sama polisi biar diproses hukum. Siapa saja yang main hakim sendiri, kita tak segan-segan menindaknya,” kata seorang personel polisi dengan menggunakan toa.

Lalu polisi mengubah haluan mobil patroli ke depan rumah tersebut dan dengan cepat memasukan Udin ke dalam mobil patroli untuk dibawa ke Polsek Percut Seituan.

Di kantor polisi, Udin ternyata diketahui seorang pedagang daging kambing yang sengaja mencari hewan kambing di kawasan Kampung Kolam untuk dijualnya.

Hal itu diketahui setelah, Hj Ratna dan keluarganya mendatangi Polsek Percut Seituan untuk mengecek langsung kebenaran yang diterima keluarga korban tentang tuduhan yang menimpa Udin.

“Tadi malam sekitar jam 10 malam kami dapat kabarnya, katanya si Udin itu dituduh maling dan dimassa,” sebut Hj Ratna, yang mengaku kakak ipar Udin didampingi istri Udin dan kerabat lainnya di Polsek Percut Seituan, Minggu (27/11) sore.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/