26.7 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Mary Jane Lolos di Menit-Menit Terakhir

Sementara itu, sejak pagi jalan yang menuju dermaga disterilkan dari warga. Caranya, polisi memasang pagar pembatas di pinggir jalan. Hanya wartawan yang diperbolehkan berada di lokasi tersebut.

Penjagaan di dermaga pun diperketat. Jika tidak ada tamu yang menuju Nusakambangan, pintu dermaga ditutup rapat. Pintu itu dijaga polisi bersenjata lengkap. Anjing pelacak pun dikerahkan untuk memeriksa barang bawaan keluarga.

Pada pukul 20.30, beberapa kuasa hukum dan keluarga terpidana mati masuk ke dermaga. Yang pertama adalah rombongan keluarga Rodrigo Gularte. Dilanjutkan dengan keluarga Bali Nine dan kerabat terpidana mati lainnya.

Berdasar informasi yang diperoleh, keluarga dipersilakan melihat terpidana mati untuk kali terakhir sampai pukul 22.00. Seperti permintaan terakhir terpidana mati asal Filipina Mary Jane Fiesta Veloso. Dia meminta berkumpul dengan keluarga sebelum timah panas bersarang di dada kirinya.

Pada pukul 22.00, petugas membawa sembilan terpidana mati untuk diserahkan kepada regu tembak dari Brimob Polda Jateng. Mereka akan ditempatkan di lapangan Limus Buntu. Mereka bakal diangkut dengan mobil polisi. Lapangan itu terletak di belakang pos polisi Nusakambangan. Hanya sekitar sepuluh menit perjalanan dari Lapas Besi.

Di tempat itu, para terpidana mati akan diikat pada tiang. Selain itu, mereka menggunakan seragam khusus dengan mata ditutup. Seragam tersebut sudah ditandai pada dada bagian kiri agar peluru menembus jantung.

Berdasar informasi dari Polda Jateng, satu terpidana mati akan menghadapi 12 personel regu tembak. Jadi, ada total sembilan regu tembak dengan jumlah personel 108 orang.

Dari rapat antara kuasa hukum, konselor, dan pihak kejaksaan, setelah ditembak, mereka dimandikan dan diserahterimakan kepada keluarga di Lapas Besi. Setelah itu, jenazah dibawa ke rumah duka masing-masing dengan ambulans dan pengawalan ketat oleh polisi. (idr/aph/kim/jpnn/azw/rbb)

Sementara itu, sejak pagi jalan yang menuju dermaga disterilkan dari warga. Caranya, polisi memasang pagar pembatas di pinggir jalan. Hanya wartawan yang diperbolehkan berada di lokasi tersebut.

Penjagaan di dermaga pun diperketat. Jika tidak ada tamu yang menuju Nusakambangan, pintu dermaga ditutup rapat. Pintu itu dijaga polisi bersenjata lengkap. Anjing pelacak pun dikerahkan untuk memeriksa barang bawaan keluarga.

Pada pukul 20.30, beberapa kuasa hukum dan keluarga terpidana mati masuk ke dermaga. Yang pertama adalah rombongan keluarga Rodrigo Gularte. Dilanjutkan dengan keluarga Bali Nine dan kerabat terpidana mati lainnya.

Berdasar informasi yang diperoleh, keluarga dipersilakan melihat terpidana mati untuk kali terakhir sampai pukul 22.00. Seperti permintaan terakhir terpidana mati asal Filipina Mary Jane Fiesta Veloso. Dia meminta berkumpul dengan keluarga sebelum timah panas bersarang di dada kirinya.

Pada pukul 22.00, petugas membawa sembilan terpidana mati untuk diserahkan kepada regu tembak dari Brimob Polda Jateng. Mereka akan ditempatkan di lapangan Limus Buntu. Mereka bakal diangkut dengan mobil polisi. Lapangan itu terletak di belakang pos polisi Nusakambangan. Hanya sekitar sepuluh menit perjalanan dari Lapas Besi.

Di tempat itu, para terpidana mati akan diikat pada tiang. Selain itu, mereka menggunakan seragam khusus dengan mata ditutup. Seragam tersebut sudah ditandai pada dada bagian kiri agar peluru menembus jantung.

Berdasar informasi dari Polda Jateng, satu terpidana mati akan menghadapi 12 personel regu tembak. Jadi, ada total sembilan regu tembak dengan jumlah personel 108 orang.

Dari rapat antara kuasa hukum, konselor, dan pihak kejaksaan, setelah ditembak, mereka dimandikan dan diserahterimakan kepada keluarga di Lapas Besi. Setelah itu, jenazah dibawa ke rumah duka masing-masing dengan ambulans dan pengawalan ketat oleh polisi. (idr/aph/kim/jpnn/azw/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/