26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

‘Dijerat’ Pembantu, Harta Warisan Suami Istri Habis Dikuras

SUMUTPOS.CO – Selama 11 tahun, pasangan suami istri sebut Tongat (49) dan Butet (45) menjadi korban pemerasan pasangan pembantunya. Harta warisannya dikuras habis karena takut aibnya dibongkar. Tragis, setelah miskin, keduanya akhirnya memilih berpisah.

Proses sidang cerai berlangsung sangat sedih dan penuh histeris. Butet berkali-kali menjerit seakan tak berdaya bila nasib rumah tangganya bisa hancur di tangan pembantu yang selama ini sangat disayanginya.

Harta warisan hanya tinggal rumah satu-satunya. Itu pun sudah digadaikan ke pihak bank selama lima tahun. Utangnya di bank sampai Rp1 miliar.

Kini pasangan suami istri yang sama-sama bekerja sebagai pegawai BUMN itu menyerah dan memutuskan untuk berpisah.

“Saya dan istri mengakui kalau kami ini salah. Sudah berkhianat dan dimanfaatkan oleh orang orang licik itu. Ya meski mereka mengaku hanya pura-pura cinta sama kami,” kata Tongat dengan wajah penyesalan.

Dikatakannya, pasangan suami istri sebut Tungir (38) dan Mira (36) meminta pekerjaan kepadanya. Tungir minta bekerja sebagai sopir untuk istri dan anak-anaknya. Sedangkan Mira sebagai pembantu di rumahnya.

”Istri sering keluar kota, ya biasanya saya dirawat sama Mira. Di situ mulai tumbuh bibit cinta sampai kami berhubungan badan,” jelasnya.

Ternyata, percintaan mereka diatur demi menjerat mereka. Di sisi lainnya, Tungir juga sering berselingkuh dengan Butet.

Di tengah ketakutan, baik Tongat maupun Butet menuruti semua permintaan Tungir dan Mira. Jika tidak diberi, maka ancamannya akan dibongkar perselingkuhan mereka.

Menurut Tongat, selama ini Mira pernah minta belikan rumah dan motor untuk anak-anaknya. Seluruh gaji Tongat dipegang penuh Mira. Dalihnya, semua urusan rumah tangga diatur Mira.

Sedangkan Butet sering keluar kota karena jabatannya sebagai marketing di BUMN itu.

”Terbongkarnya ya waktu mereka pulang ke desa, saya buka-buka laptop istri dan baca catatannya. Istri sangat menderita dimanfaatkan oleh Tungir, merasa bersalah juga. Saya di situ mulai berpikir logis, bukan saya saja yang dimanfaatkan tapi istri juga,” kata Tongat.

Mulanya, Tongat ingin membicarakan baik-baik, namun si istri bersikap reaktif. Istrinya marah dan ingin bunuh diri. Butet akhirnya memutuskan menggugat cerai Tongat.

”Istri stres dengan utang-utangnya, saya sebenarnya juga. Terus mau gimana lagi harus kami selesaikan,” jelasnya.

Saat ini, Tungir maupun Mira juga tidak tahu di mana rimbanya. Mereka hilang bak ditelan bumi setelah hartanya ludes dikuras keduanya. ”Saya pusing,” ungkap Butet. (jpg/ras)

SUMUTPOS.CO – Selama 11 tahun, pasangan suami istri sebut Tongat (49) dan Butet (45) menjadi korban pemerasan pasangan pembantunya. Harta warisannya dikuras habis karena takut aibnya dibongkar. Tragis, setelah miskin, keduanya akhirnya memilih berpisah.

Proses sidang cerai berlangsung sangat sedih dan penuh histeris. Butet berkali-kali menjerit seakan tak berdaya bila nasib rumah tangganya bisa hancur di tangan pembantu yang selama ini sangat disayanginya.

Harta warisan hanya tinggal rumah satu-satunya. Itu pun sudah digadaikan ke pihak bank selama lima tahun. Utangnya di bank sampai Rp1 miliar.

Kini pasangan suami istri yang sama-sama bekerja sebagai pegawai BUMN itu menyerah dan memutuskan untuk berpisah.

“Saya dan istri mengakui kalau kami ini salah. Sudah berkhianat dan dimanfaatkan oleh orang orang licik itu. Ya meski mereka mengaku hanya pura-pura cinta sama kami,” kata Tongat dengan wajah penyesalan.

Dikatakannya, pasangan suami istri sebut Tungir (38) dan Mira (36) meminta pekerjaan kepadanya. Tungir minta bekerja sebagai sopir untuk istri dan anak-anaknya. Sedangkan Mira sebagai pembantu di rumahnya.

”Istri sering keluar kota, ya biasanya saya dirawat sama Mira. Di situ mulai tumbuh bibit cinta sampai kami berhubungan badan,” jelasnya.

Ternyata, percintaan mereka diatur demi menjerat mereka. Di sisi lainnya, Tungir juga sering berselingkuh dengan Butet.

Di tengah ketakutan, baik Tongat maupun Butet menuruti semua permintaan Tungir dan Mira. Jika tidak diberi, maka ancamannya akan dibongkar perselingkuhan mereka.

Menurut Tongat, selama ini Mira pernah minta belikan rumah dan motor untuk anak-anaknya. Seluruh gaji Tongat dipegang penuh Mira. Dalihnya, semua urusan rumah tangga diatur Mira.

Sedangkan Butet sering keluar kota karena jabatannya sebagai marketing di BUMN itu.

”Terbongkarnya ya waktu mereka pulang ke desa, saya buka-buka laptop istri dan baca catatannya. Istri sangat menderita dimanfaatkan oleh Tungir, merasa bersalah juga. Saya di situ mulai berpikir logis, bukan saya saja yang dimanfaatkan tapi istri juga,” kata Tongat.

Mulanya, Tongat ingin membicarakan baik-baik, namun si istri bersikap reaktif. Istrinya marah dan ingin bunuh diri. Butet akhirnya memutuskan menggugat cerai Tongat.

”Istri stres dengan utang-utangnya, saya sebenarnya juga. Terus mau gimana lagi harus kami selesaikan,” jelasnya.

Saat ini, Tungir maupun Mira juga tidak tahu di mana rimbanya. Mereka hilang bak ditelan bumi setelah hartanya ludes dikuras keduanya. ”Saya pusing,” ungkap Butet. (jpg/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/