35 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Sang Ayah Mendadak Rajin Jemput Putrinya ke Kampus, Ternyata oh…

Teman jadi simpanan ayah-Ilustrasi.

SUMUTPOS.CO – Butet 24 dalam posisi dilema. Mahasiswi pascasarjana di salah satu kampus negeri itu baru saja tahu, bila ayahnya, Tongat (53) yang rajin menjemputnya ke kampus, ternyata punya maksud terselubung.

Diam-diam, Tongat membina cinta terlarang dengan sahabat kuliahnya Memey (25). Asmara pun tumbuh hingga berlanjut ke jenjang pernikahan.

Sebagai anak, Butet berada di posisi tertekan. Ia harus mendapati nasib rumah tangga ayah ibunya berada diujung tanduk. Sungguh sakit hati, apalagi calon ibu tirinya adalah sahabatnya di bangku kuliah.

“Temen saya itu dari Yogjakarta. Sumpah enggak nyangka kalau malah jadi simpanan ayahku,” kata Butet di sela-sela proses sidang gugatan ibu dan ayahnya.

Butet tidak tahu bagaimana kisah cinta ayah dan sahabatnya berjalan. Yang pasti, dia hanya sekali mengajak Memey ke rumahnya. Itu pun sebentar dan tidak terlalu lama berkomunikasi dengan ayahnya.

“Saya tahunya sih ayah juga gak ngeh atas kehadiran Memey, ya siapa yang bakal menyangka seperti ini,” katanya.

Akan tetapi, kecurigaan dirasakan Butet saat ayahnya sering berdalih menjemputnya ke kampus.

“Ayah itu masih kerja. Dulu jangankan jemput, telepon saja enggak pernah. Ini tiba-tiba sudah nunggu depan kampus. Awalnya sih kepikiran aneh, tapi lama lama mikirnya positif saja,” kata Butet.

Si Memey pun berlaku biasa-biasa. Sebagai sahabat baru dan juga sama-sama mendapatkan beasiswa pendidikan, Memey sering diskusi persoalan tugas kuliah bersama Butet. “Biasanya ngerjakannya di kampus atau di kosannya teman-teman,” papar Butet.

Yang membuat ibunya sampai berani mengajukan gugatan cerai saat Butet meminta ayahnya meminta maaf kepada ibunya. Sang ayah justru memukul dan menampar wajah Butet. Di situlah, sang ibu yang awalnya sudah tahu sangat geram dengan ayahnya.

Sebagai konsultan pajak, sang ibu memutuskan untuk bercerai dengan ayahnya. “Dari dulu suami emang kayak gitu. Aku milih diam karena anak anak masih kecil. Sekarang Butet sudah mau lulus kuliah. Anak pertama juga sudah kerja, jadi enggak kepikiran. Sekarang fokusnya kerjalah. Enggak aneh-aneh. Ngurusin suami yang makin nakal makan hati,” kata sang ibu.

Tongat yang tampil rapi dengan atasan putih dipadu jas hitam serta celana hitam mengaku tidak mengurus apa-apa di PA.

“Tidak ada. Nganter teman saja,” kata pria yang bekerja sebagai pegawai bank itu menutupi kenyataan yang ada. (jpg)

Teman jadi simpanan ayah-Ilustrasi.

SUMUTPOS.CO – Butet 24 dalam posisi dilema. Mahasiswi pascasarjana di salah satu kampus negeri itu baru saja tahu, bila ayahnya, Tongat (53) yang rajin menjemputnya ke kampus, ternyata punya maksud terselubung.

Diam-diam, Tongat membina cinta terlarang dengan sahabat kuliahnya Memey (25). Asmara pun tumbuh hingga berlanjut ke jenjang pernikahan.

Sebagai anak, Butet berada di posisi tertekan. Ia harus mendapati nasib rumah tangga ayah ibunya berada diujung tanduk. Sungguh sakit hati, apalagi calon ibu tirinya adalah sahabatnya di bangku kuliah.

“Temen saya itu dari Yogjakarta. Sumpah enggak nyangka kalau malah jadi simpanan ayahku,” kata Butet di sela-sela proses sidang gugatan ibu dan ayahnya.

Butet tidak tahu bagaimana kisah cinta ayah dan sahabatnya berjalan. Yang pasti, dia hanya sekali mengajak Memey ke rumahnya. Itu pun sebentar dan tidak terlalu lama berkomunikasi dengan ayahnya.

“Saya tahunya sih ayah juga gak ngeh atas kehadiran Memey, ya siapa yang bakal menyangka seperti ini,” katanya.

Akan tetapi, kecurigaan dirasakan Butet saat ayahnya sering berdalih menjemputnya ke kampus.

“Ayah itu masih kerja. Dulu jangankan jemput, telepon saja enggak pernah. Ini tiba-tiba sudah nunggu depan kampus. Awalnya sih kepikiran aneh, tapi lama lama mikirnya positif saja,” kata Butet.

Si Memey pun berlaku biasa-biasa. Sebagai sahabat baru dan juga sama-sama mendapatkan beasiswa pendidikan, Memey sering diskusi persoalan tugas kuliah bersama Butet. “Biasanya ngerjakannya di kampus atau di kosannya teman-teman,” papar Butet.

Yang membuat ibunya sampai berani mengajukan gugatan cerai saat Butet meminta ayahnya meminta maaf kepada ibunya. Sang ayah justru memukul dan menampar wajah Butet. Di situlah, sang ibu yang awalnya sudah tahu sangat geram dengan ayahnya.

Sebagai konsultan pajak, sang ibu memutuskan untuk bercerai dengan ayahnya. “Dari dulu suami emang kayak gitu. Aku milih diam karena anak anak masih kecil. Sekarang Butet sudah mau lulus kuliah. Anak pertama juga sudah kerja, jadi enggak kepikiran. Sekarang fokusnya kerjalah. Enggak aneh-aneh. Ngurusin suami yang makin nakal makan hati,” kata sang ibu.

Tongat yang tampil rapi dengan atasan putih dipadu jas hitam serta celana hitam mengaku tidak mengurus apa-apa di PA.

“Tidak ada. Nganter teman saja,” kata pria yang bekerja sebagai pegawai bank itu menutupi kenyataan yang ada. (jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/