31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Pegawai Dishut Coba Perkosa & Pukuli Istri Sahabat

Foto: Gibson/PM Intan, nyaris diperkosa oleh oknum Dishut Sumut, saat mengadu ke Polsek Patumbak.
Foto: Gibson/PM
Intan, nyaris diperkosa oleh oknum Dishut Sumut, saat mengadu ke Polsek Patumbak.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dengan wajah babak belur, Intan Nasution (36) warga Jl. Seksama, Gg. Rahayu, Kel. Sitirejo II, Kec. Medan Amplas mendatangi Polsek Patumbak, Senin (29/9) sekira pukul 12.00 WIB. Kepada polisi ia mengaku jadi korban penganiayaan seorang PNS Dinas Kehutanan (Dishut) karena berontak saat akan diperkosa.

Gilanya lagi, aksi keji itu dilakoni teman suaminya sendiri, berinisial HH alias UD (52), warga Jl. Besar Delitua, Gang. Sekolah, Kel. Kedai Durian, Kec. Delitua. Kejadian yang berlangsung di dalam kamar mandi sebuah masjid di kawasan Jalan SM Raja itu turut disaksikan anak korban, CA (3).

Kejadian itu berlangsung Senin (29/9) pagi, sekira pukul 09.00 Wib. Pagi itu, Intan yang kesehariannya berjualan sarapan pagi di Jl. SM Raja, Kec. Medan Amplas, bermaksud membawa anaknya buang air besar ke sebuah kamar mandi masjid. Saat membersihkan anaknya, CA, tiba-tiba Udin masuk ke dalam kamar mandi dan langsung membekap mulut korban.

Hal itu sontak membuat Intan terkejut dan ketakutan. Terlebih saat lengan pria itu mulai menggerayangi tubuhnya dan mencoba menanggalkan pakaiannya. Mendapat perlakuan keji dari pria yang belakangan diketahui sebagai teman suaminya itu, Intan langsung menjerit dan meronta-ronta minta tolong. Sayang, pagi itu suasana sepi membuat tak seorang warga pun mendengar teriak ketakutannya.

Tapi teriakan itu membuat Udin panik. Pelaku tak lagi menggerayangi dan mencoba menanggalkan pakaian Intan. Namun ia menarik lengan Intan sehingga terlepas dari pegangan anaknya. Udin lantas melayangkan tinjunya ke wajah korban berulang kali hingga babak belur. “Diam kau… Diam!” bentak pelaku sembari melayangkan bogeman ke wajah mulus Intan.

Sembari menahan sakit, Intan terus meronta-ronta dan menjerit meminta tolong. Alhasil, Udin yang tak ingin mengambil risiko memilih kabur meninggalkan ibu dan anak itu di dalam kamar mandi. Sampai-sampai kaca mata milik pelaku tertinggal.

Dengan air mata yang terus terurai, sembari mengendong anaknya, Intan keluar dari dalam kamar mandi menuju ke badan jalan. Melihat kondisi Intan, warga pun iba dan menanyakan apa yang baru terjadi. Setelah mendengar kisah korban, warga yang geram mencoba mencari pelaku, namun korban sudah menghilang.

Dengan perasaan takut yang masih tertinggal, Intan memilih pulang ke rumah dan mengadukan hal tersebut kepada suaminya, Iwan (45).

Mendapat pengaduan itu, Iwan langsung mencari Udin. Namun pelaku sudah kabur dari wilayah tersebut. Tak punya pilihan lain, Intan ditemani suami dan warga sekitar memilih membuat laporan pengaduan ke Polsek Patumbak.

Intan kepada wartawan mengakui dirinya dipukuli tersangka lantaran dirinya meronta-ronta ketika akan diperkosa di dalam kamar mandi mesjid.

“Iya bang, sebenernya aku coba diperkosa sama dia (UD). Tapi aku melawan bang, makanya dia langsung pukuli aku. Dia bekap aku dan mau membuka bajuku saat itu,” ujar Intan dengan teteasan air matanya, Senin (29/9) siang.

Dijelaskan wanita berkulit putih ini, saat itu ia sedang membersihkan anaknya yang saat itu membuang air besar. “Karena anakku ini buang air besar, karena usaha lontongku gak jauh dari mesjid kubawa aja ke sana. Di situ lah dia melakukan hal itu samaku,” ungkapnya sembari terus menagis.

Iwan, suami korban, sangat menyesalkan aksi bejat yang dilakukan tersangka. “Aii… Geram kali dek. Kalau jumpaku saat itu. Kujamin dia selesai,” kesal Iwan.

Menurut, Iwan dirinya cukup mengenal Hasanudin. Kata dia, UD adalah tetangganya sendiri yang dikenal arogan. “Memang kereak kali itu. Itu PNS Dishut bang. Jadi kereak! Tapi di kampung,” emosi Iwan.

Lebih lanjut, Iwan menambahkan dalam hal ini ia enggan berkomentar banyak. Hanya saja, ia selaku suami korban berharap agar pihak kepolisian sektor Pantumbak segera meringkus pelaku.

“Itu ajalah bang. Dari pada hukum rimba lebih baik kita taat peraturan. Karena aku sayang keluargaku,” imbuhnya sembari berlalu menemani sang istri saat akan dimintai keterangan di SPKT Polsek Patumbak.

SPKT Polsek Patumbak yang menerima laporan korban langsung menerima laporan korban dengan nomor lapor STPL/1212/SU/Polresta Medan/Sek Patumbak.

Intan sendiri berlakangan mengaku, dari dulu UD memang menyukainya. Namun, dirinya tak pernah memperdulikannya. “Dia duda bang, dia juga sering main ke rumah karena dia teman suamiku. Dia suka sama aku, tapi aku hanya menganggap itu sebagai ucapan kosong saja,” bebernya.

Suami Intan ketika ditanya terkait cinta terpendam tersebut, memilih bungkam.

Kapolsek Delitua Kompol Andhiko Wicaksono ketika dikonfirmasi mengaku sudah menerima laporan korban. “Kita akan periksa-saksi dan segera memperoses kasus tersebut,” pungkasnya. (bar/gib/bd)

Foto: Gibson/PM Intan, nyaris diperkosa oleh oknum Dishut Sumut, saat mengadu ke Polsek Patumbak.
Foto: Gibson/PM
Intan, nyaris diperkosa oleh oknum Dishut Sumut, saat mengadu ke Polsek Patumbak.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dengan wajah babak belur, Intan Nasution (36) warga Jl. Seksama, Gg. Rahayu, Kel. Sitirejo II, Kec. Medan Amplas mendatangi Polsek Patumbak, Senin (29/9) sekira pukul 12.00 WIB. Kepada polisi ia mengaku jadi korban penganiayaan seorang PNS Dinas Kehutanan (Dishut) karena berontak saat akan diperkosa.

Gilanya lagi, aksi keji itu dilakoni teman suaminya sendiri, berinisial HH alias UD (52), warga Jl. Besar Delitua, Gang. Sekolah, Kel. Kedai Durian, Kec. Delitua. Kejadian yang berlangsung di dalam kamar mandi sebuah masjid di kawasan Jalan SM Raja itu turut disaksikan anak korban, CA (3).

Kejadian itu berlangsung Senin (29/9) pagi, sekira pukul 09.00 Wib. Pagi itu, Intan yang kesehariannya berjualan sarapan pagi di Jl. SM Raja, Kec. Medan Amplas, bermaksud membawa anaknya buang air besar ke sebuah kamar mandi masjid. Saat membersihkan anaknya, CA, tiba-tiba Udin masuk ke dalam kamar mandi dan langsung membekap mulut korban.

Hal itu sontak membuat Intan terkejut dan ketakutan. Terlebih saat lengan pria itu mulai menggerayangi tubuhnya dan mencoba menanggalkan pakaiannya. Mendapat perlakuan keji dari pria yang belakangan diketahui sebagai teman suaminya itu, Intan langsung menjerit dan meronta-ronta minta tolong. Sayang, pagi itu suasana sepi membuat tak seorang warga pun mendengar teriak ketakutannya.

Tapi teriakan itu membuat Udin panik. Pelaku tak lagi menggerayangi dan mencoba menanggalkan pakaian Intan. Namun ia menarik lengan Intan sehingga terlepas dari pegangan anaknya. Udin lantas melayangkan tinjunya ke wajah korban berulang kali hingga babak belur. “Diam kau… Diam!” bentak pelaku sembari melayangkan bogeman ke wajah mulus Intan.

Sembari menahan sakit, Intan terus meronta-ronta dan menjerit meminta tolong. Alhasil, Udin yang tak ingin mengambil risiko memilih kabur meninggalkan ibu dan anak itu di dalam kamar mandi. Sampai-sampai kaca mata milik pelaku tertinggal.

Dengan air mata yang terus terurai, sembari mengendong anaknya, Intan keluar dari dalam kamar mandi menuju ke badan jalan. Melihat kondisi Intan, warga pun iba dan menanyakan apa yang baru terjadi. Setelah mendengar kisah korban, warga yang geram mencoba mencari pelaku, namun korban sudah menghilang.

Dengan perasaan takut yang masih tertinggal, Intan memilih pulang ke rumah dan mengadukan hal tersebut kepada suaminya, Iwan (45).

Mendapat pengaduan itu, Iwan langsung mencari Udin. Namun pelaku sudah kabur dari wilayah tersebut. Tak punya pilihan lain, Intan ditemani suami dan warga sekitar memilih membuat laporan pengaduan ke Polsek Patumbak.

Intan kepada wartawan mengakui dirinya dipukuli tersangka lantaran dirinya meronta-ronta ketika akan diperkosa di dalam kamar mandi mesjid.

“Iya bang, sebenernya aku coba diperkosa sama dia (UD). Tapi aku melawan bang, makanya dia langsung pukuli aku. Dia bekap aku dan mau membuka bajuku saat itu,” ujar Intan dengan teteasan air matanya, Senin (29/9) siang.

Dijelaskan wanita berkulit putih ini, saat itu ia sedang membersihkan anaknya yang saat itu membuang air besar. “Karena anakku ini buang air besar, karena usaha lontongku gak jauh dari mesjid kubawa aja ke sana. Di situ lah dia melakukan hal itu samaku,” ungkapnya sembari terus menagis.

Iwan, suami korban, sangat menyesalkan aksi bejat yang dilakukan tersangka. “Aii… Geram kali dek. Kalau jumpaku saat itu. Kujamin dia selesai,” kesal Iwan.

Menurut, Iwan dirinya cukup mengenal Hasanudin. Kata dia, UD adalah tetangganya sendiri yang dikenal arogan. “Memang kereak kali itu. Itu PNS Dishut bang. Jadi kereak! Tapi di kampung,” emosi Iwan.

Lebih lanjut, Iwan menambahkan dalam hal ini ia enggan berkomentar banyak. Hanya saja, ia selaku suami korban berharap agar pihak kepolisian sektor Pantumbak segera meringkus pelaku.

“Itu ajalah bang. Dari pada hukum rimba lebih baik kita taat peraturan. Karena aku sayang keluargaku,” imbuhnya sembari berlalu menemani sang istri saat akan dimintai keterangan di SPKT Polsek Patumbak.

SPKT Polsek Patumbak yang menerima laporan korban langsung menerima laporan korban dengan nomor lapor STPL/1212/SU/Polresta Medan/Sek Patumbak.

Intan sendiri berlakangan mengaku, dari dulu UD memang menyukainya. Namun, dirinya tak pernah memperdulikannya. “Dia duda bang, dia juga sering main ke rumah karena dia teman suamiku. Dia suka sama aku, tapi aku hanya menganggap itu sebagai ucapan kosong saja,” bebernya.

Suami Intan ketika ditanya terkait cinta terpendam tersebut, memilih bungkam.

Kapolsek Delitua Kompol Andhiko Wicaksono ketika dikonfirmasi mengaku sudah menerima laporan korban. “Kita akan periksa-saksi dan segera memperoses kasus tersebut,” pungkasnya. (bar/gib/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/