25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Gemetar Raih Piala Citra

Adinia Wirasti
Adinia Wirasti

SUMUTPOS.CO – Adinia Wirasti gematar saat namanya diumumkan sebagai Aktris Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2013 mengalahkan beberapa aktris lain yang lebih ia jagokan.

“Perasaan gemetaran sih yang jelas, sama sekali nggak nyangka. Aku malah lebih ke Imelda Therine (Belenggu) dan Happy Salma,” kata Adinia dengan sumringah, saat ditemui usai acara FFI di Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (7/12) malam.

Piala Citra yang diraih pemeran Marsha di film Laura & Marsha itu, dianggap sebagai bagian perjalanan penting bagi karirnya di dunia akting semenjak merintis lewat film Ada Apa dengan Cinta.

“Jadi perasaannya campur aduk,” tambah aktris berusia 26 tahun itu yang tampil cantik dan anggun dengan gaun keemasan itu.

Adinia berterima kasih pada pihak-pihak yang memberikan dukungan dan apresiasi pada filmnya. Menurutnya, syuting di Eropa dengan segala keterbatasan, memerlukan energi dan perjuangan yang tinggi.

“(Jadi pemicu) Saya harus lebih serius lagi di seni peran,” tutupnya.

Pengumuman Festival Film Indonesia 2013 yang diadakan di  Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah hingga Minggu dini hari  itu memberikan penghargaan kepada 19 kategori. Para pemenang dipilih oleh sembilan juri. Para juri itu adalah Slamet Rahardjo (ketua), Arswendo Atmowiloto, Remy Silado, Didi Petet, Norman Benny, Armantono, Roy Lolang, Tommy F. Awuy, dan Martanto.  Untuk Film terbaik Sang Kyai, Sutradara terbaik Rako Prijanto (Sang Kyai), Pameran Utama Wanita Terbaik Adinia Wirasti (Laura dan Marsha), Pemeran Utama Pria Terbaik Reza Rahardian (Habibie dan Ainun), Pemeran Pendukung Wanita terbaik Jajang C. Noer dalam film Cinta Tapi Beda.

Selanjutnya, Pemeran Pendukung Pria terbaik, Adipati Dolken (Sang Kyai), Penata Busana terbaik, Retno Ratih Damayanti (Habibie dan Ainun), Penata Musik terbaik

Aksan Sjuman (Belenggu), Penata Suara terbaik Khikmawan Santosa, M Ikhsan, Yusuf A Pattawari (Sang Kyai).  Penyunting Gambar terbaik Cesa David Luckmansyah (Rectoverso), Penata Efek Visual terbaik Eltra Studio (Moga Bunda Disayang Allah).

Penata Artistik terbaik Iqbal (Belenggu), Pengarah Sinematograf terbaiki Yudi Datau (5 Cm), Penulis Skenario terbaik, Ginatri S Noer dan Ifan Ardiansyah Ismail (Habibie dan Ainun).

Penulis Cerita Asli terbaik Anggoro Saroto (Sang Pialang), Film Pendek terbaik

Simanggale (sutradara Donni, produksi FFTV IKJ, Film Animasi Pendek terbaik:

Sang Suporter (sutradara W Darmawan, produksi Pinkblues), Film Dokumenter Panjang terbaik Denok dan Gareng (sutradara Dwi Susanti Nugraheni. produksi Jawa Dwipa Film), Film Dokumenter Pendek terbaik Split Mind (sutradara Andri Sofiansyah, produksi FFTV IKJ). (net/bbs)

Adinia Wirasti
Adinia Wirasti

SUMUTPOS.CO – Adinia Wirasti gematar saat namanya diumumkan sebagai Aktris Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2013 mengalahkan beberapa aktris lain yang lebih ia jagokan.

“Perasaan gemetaran sih yang jelas, sama sekali nggak nyangka. Aku malah lebih ke Imelda Therine (Belenggu) dan Happy Salma,” kata Adinia dengan sumringah, saat ditemui usai acara FFI di Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (7/12) malam.

Piala Citra yang diraih pemeran Marsha di film Laura & Marsha itu, dianggap sebagai bagian perjalanan penting bagi karirnya di dunia akting semenjak merintis lewat film Ada Apa dengan Cinta.

“Jadi perasaannya campur aduk,” tambah aktris berusia 26 tahun itu yang tampil cantik dan anggun dengan gaun keemasan itu.

Adinia berterima kasih pada pihak-pihak yang memberikan dukungan dan apresiasi pada filmnya. Menurutnya, syuting di Eropa dengan segala keterbatasan, memerlukan energi dan perjuangan yang tinggi.

“(Jadi pemicu) Saya harus lebih serius lagi di seni peran,” tutupnya.

Pengumuman Festival Film Indonesia 2013 yang diadakan di  Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah hingga Minggu dini hari  itu memberikan penghargaan kepada 19 kategori. Para pemenang dipilih oleh sembilan juri. Para juri itu adalah Slamet Rahardjo (ketua), Arswendo Atmowiloto, Remy Silado, Didi Petet, Norman Benny, Armantono, Roy Lolang, Tommy F. Awuy, dan Martanto.  Untuk Film terbaik Sang Kyai, Sutradara terbaik Rako Prijanto (Sang Kyai), Pameran Utama Wanita Terbaik Adinia Wirasti (Laura dan Marsha), Pemeran Utama Pria Terbaik Reza Rahardian (Habibie dan Ainun), Pemeran Pendukung Wanita terbaik Jajang C. Noer dalam film Cinta Tapi Beda.

Selanjutnya, Pemeran Pendukung Pria terbaik, Adipati Dolken (Sang Kyai), Penata Busana terbaik, Retno Ratih Damayanti (Habibie dan Ainun), Penata Musik terbaik

Aksan Sjuman (Belenggu), Penata Suara terbaik Khikmawan Santosa, M Ikhsan, Yusuf A Pattawari (Sang Kyai).  Penyunting Gambar terbaik Cesa David Luckmansyah (Rectoverso), Penata Efek Visual terbaik Eltra Studio (Moga Bunda Disayang Allah).

Penata Artistik terbaik Iqbal (Belenggu), Pengarah Sinematograf terbaiki Yudi Datau (5 Cm), Penulis Skenario terbaik, Ginatri S Noer dan Ifan Ardiansyah Ismail (Habibie dan Ainun).

Penulis Cerita Asli terbaik Anggoro Saroto (Sang Pialang), Film Pendek terbaik

Simanggale (sutradara Donni, produksi FFTV IKJ, Film Animasi Pendek terbaik:

Sang Suporter (sutradara W Darmawan, produksi Pinkblues), Film Dokumenter Panjang terbaik Denok dan Gareng (sutradara Dwi Susanti Nugraheni. produksi Jawa Dwipa Film), Film Dokumenter Pendek terbaik Split Mind (sutradara Andri Sofiansyah, produksi FFTV IKJ). (net/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/