27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Pilih Berhijrah Ketimbang Bunuh Diri

Hari Moekti

SUMUTPOS.CO – Kabar kepergian penyanyi rock legendaris Hari Moekti, Minggu (24/6) malam, meninggalkan duka mendalam bagi semua pihak. Sosok Hari mungkin tidak dikenal anak muda zaman now. Namun, di akhir 1980-an, nama Hari cukup dikenal. Bahkan ia pernah menjadi trendsetter anak muda di zamannya.

Hari menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 20.49 WIB di Rumah Sakit Dustira, Cimahi, Jawa Barat. Kabar kepergian rocker yang memutuskan menjadi pendakwah itu, dibenarkan oleh adik kandung Hari, Mukti Chandra. “Iya, sudah meninggal dunia. Saya sendiri yang memberi kabar (beredar di grup Whatsapp),” ungkapnya, saat dihubungi awak media, Minggu (24/6).

Dari pesan yang beredar di grup Whatsapp, mendiang Hari dikebumikan di Bogor, Jawa Barat, Senin (25/6). Mendiang Hari meninggal akibat serangan jantung.

Di era 1980-an, nama Hari populer saat bergabung dengan Makara (1982-1985) dan Krakatau (1985). Pada 1987, Hari memilih untuk bersolo karir dan semakin melambungkan namanya. Sederetan album solo terkenal, seperti Lintas Melawai, Ada Kamu, Aku Suka Kamu Suka, dan Satu Kata yang dirilisnya bersama grup band Adegan.

Dalam perjalanan karir bermusik, rupanya tak memberi ketenangan pada pria kelahiran Cimahi, 25 Maret 1957 ini. Terkenal dan bergelimang harta, malah membuat Hari sempat ingin bunuh diri karena stres. Lucunya, saat itu Hari tak ingin langsung bunuh diri. Ia ingin mati dengan cara elegan, dengan mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrem. Misalnya panjat tebing, arung jeram, hingga terjun payung.

Namun kegalauan batin, membawa mendiang Hari berhijrah. Pada 1990-an, ia memutuskan untuk meninggalkan dunia musik rock dan memilih hijrah memperdalam agama Islam. Hingga akhir hayatnya, pemilik nama asli Hariadi Wibowo ini, dikenal sebagai pendakwah ketimbang rocker. (mg7/jpnn/saz)

Hari Moekti

SUMUTPOS.CO – Kabar kepergian penyanyi rock legendaris Hari Moekti, Minggu (24/6) malam, meninggalkan duka mendalam bagi semua pihak. Sosok Hari mungkin tidak dikenal anak muda zaman now. Namun, di akhir 1980-an, nama Hari cukup dikenal. Bahkan ia pernah menjadi trendsetter anak muda di zamannya.

Hari menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 20.49 WIB di Rumah Sakit Dustira, Cimahi, Jawa Barat. Kabar kepergian rocker yang memutuskan menjadi pendakwah itu, dibenarkan oleh adik kandung Hari, Mukti Chandra. “Iya, sudah meninggal dunia. Saya sendiri yang memberi kabar (beredar di grup Whatsapp),” ungkapnya, saat dihubungi awak media, Minggu (24/6).

Dari pesan yang beredar di grup Whatsapp, mendiang Hari dikebumikan di Bogor, Jawa Barat, Senin (25/6). Mendiang Hari meninggal akibat serangan jantung.

Di era 1980-an, nama Hari populer saat bergabung dengan Makara (1982-1985) dan Krakatau (1985). Pada 1987, Hari memilih untuk bersolo karir dan semakin melambungkan namanya. Sederetan album solo terkenal, seperti Lintas Melawai, Ada Kamu, Aku Suka Kamu Suka, dan Satu Kata yang dirilisnya bersama grup band Adegan.

Dalam perjalanan karir bermusik, rupanya tak memberi ketenangan pada pria kelahiran Cimahi, 25 Maret 1957 ini. Terkenal dan bergelimang harta, malah membuat Hari sempat ingin bunuh diri karena stres. Lucunya, saat itu Hari tak ingin langsung bunuh diri. Ia ingin mati dengan cara elegan, dengan mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrem. Misalnya panjat tebing, arung jeram, hingga terjun payung.

Namun kegalauan batin, membawa mendiang Hari berhijrah. Pada 1990-an, ia memutuskan untuk meninggalkan dunia musik rock dan memilih hijrah memperdalam agama Islam. Hingga akhir hayatnya, pemilik nama asli Hariadi Wibowo ini, dikenal sebagai pendakwah ketimbang rocker. (mg7/jpnn/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/