32.8 C
Medan
Sunday, May 26, 2024

Bebaskan Militan dengan Trik Mudah

Tentara Afganistan berjaga di depan rutan.
Tentara Afganistan berjaga di depan rutan.

KANDAHAR, SUMUTPOS.CO – Taliban beberapa kali membobol penjara untuk membebaskan para narapidana (napi) militan anggotanya. Tentu saja dengan persenjataan lengkap dan konfrontasi langsung dengan aparat keamanan. Tapi, kali ini itu tidak perlu dilakukan. Dengan trik mudah, 16 napi militan berhasil bebas tanpa setetes darah pun tertumpah.

Petugas di Kota Kandahar mengaku telah dikadali seseorang yang belum diketahui identitasnya. Kepala Kepolisian Kandahar Rahmatullah Atrafi mengungkapkan, sebuah surat dikirimkan kepada petugas penjara yang berisi permintaan pembebasan 28 napi Taliban. Akhirnya, 16 napi sudah dibebaskan, sementara 12 lainnya belum. Surat itu baru disadari palsu setelah para napi tersebut bebas. Pengejaran pun dilakukan. Dua di antaranya bisa ditangkap.

Sampai kemarin (2/3) belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab di balik penipuan itu. Namun, Taliban memang terus berupaya dengan berbagai cara untuk membobol penjara.

“Dalam surat ini mereka (pelaku) menambahkan 12 napi (untuk dibebaskan). Dan ini palsu,” cetus Atrafi. “Sebuah komisi telah dibentuk untuk menyelidiki kasus ini. Di dalamnya ada petugas penjara, jaksa, dan polisi,” tambahnya. Tugas tim ini adalah menyelidiki siapa yang berada di belakang aksi tersebut. “Siapa pun mereka akan diadili dan dihukum,” tegasnya.

Kaburnya napi Taliban adalah isu sensitif di Afghanistan. Januari lalu Presiden Hamid Karzai menyatakan, sejumlah tahanan yang ditangkap tentara Amerika Serikat dan dipenjara di Bagram hampir meloloskan diri. Washington menyatakan keprihatinannya atas skenario pembebasan itu dan menyebutnya sebagai “kejahatan berbahaya”. (BBC/cak/c9/tia)

Tentara Afganistan berjaga di depan rutan.
Tentara Afganistan berjaga di depan rutan.

KANDAHAR, SUMUTPOS.CO – Taliban beberapa kali membobol penjara untuk membebaskan para narapidana (napi) militan anggotanya. Tentu saja dengan persenjataan lengkap dan konfrontasi langsung dengan aparat keamanan. Tapi, kali ini itu tidak perlu dilakukan. Dengan trik mudah, 16 napi militan berhasil bebas tanpa setetes darah pun tertumpah.

Petugas di Kota Kandahar mengaku telah dikadali seseorang yang belum diketahui identitasnya. Kepala Kepolisian Kandahar Rahmatullah Atrafi mengungkapkan, sebuah surat dikirimkan kepada petugas penjara yang berisi permintaan pembebasan 28 napi Taliban. Akhirnya, 16 napi sudah dibebaskan, sementara 12 lainnya belum. Surat itu baru disadari palsu setelah para napi tersebut bebas. Pengejaran pun dilakukan. Dua di antaranya bisa ditangkap.

Sampai kemarin (2/3) belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab di balik penipuan itu. Namun, Taliban memang terus berupaya dengan berbagai cara untuk membobol penjara.

“Dalam surat ini mereka (pelaku) menambahkan 12 napi (untuk dibebaskan). Dan ini palsu,” cetus Atrafi. “Sebuah komisi telah dibentuk untuk menyelidiki kasus ini. Di dalamnya ada petugas penjara, jaksa, dan polisi,” tambahnya. Tugas tim ini adalah menyelidiki siapa yang berada di belakang aksi tersebut. “Siapa pun mereka akan diadili dan dihukum,” tegasnya.

Kaburnya napi Taliban adalah isu sensitif di Afghanistan. Januari lalu Presiden Hamid Karzai menyatakan, sejumlah tahanan yang ditangkap tentara Amerika Serikat dan dipenjara di Bagram hampir meloloskan diri. Washington menyatakan keprihatinannya atas skenario pembebasan itu dan menyebutnya sebagai “kejahatan berbahaya”. (BBC/cak/c9/tia)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/