23.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Di Belanda, Turis Tiongkok Borong Panci Premium

Selain museum, rombongan turis itu juga berkunjung ke Taman Nasional Veluwe dan tentu saja distrik-distrik komersial untuk berbelanja. Roermond, salah satu pusat belanja, pun langsung sesak oleh wisatawan Negeri Panda. Bukannya memadati butik-butik yang menawarkan pakaian atau tas berkelas, rombongan karyawan Perfect itu justru membanjiri outlet peralatan dapur mewah.

“Saya tidak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya. Tiap orang menghabiskan sekitar 500 euro (sekitar Rp 7,3 juta) sampai 1.000 euro (sekitar Rp 14,6 juta) untuk berbelanja alat dapur,” kata Marijke Boom, salah seorang kasir di outlet peralatan dapur mewah Roermond. Dan, piranti dapur yang paling laris adalah panci dan pisau.

Sebelum Belanda, Prancis dan Thailand sudah lebih dulu panen turis Tiongkok. Pertengahan bulan lalu, Li Jinyuan memberangkatkan sebanyak 6.400 karyawannya ke Prancis. Itu merupakan bagian dari perayaan ulang tahun ke-20 perusahaannya. Yakni, Tiens Group Tiongkok. Sebanyak 6.400 orang itu menginap di 140 hotel berbeda yang tersebar di seantero Kota Paris selama empat hari.

Bersamaan dengan rombongan anak buah Li, Infinitus China juga mengirimkan sebanyak 12.700 karyawannya ke Thailand. Mereka menikmati pelesir selama enam hari di Negeri Gajah Putih itu. Karena jumlahnya yang sangat banyak, maka para karyawan itu dibagi dalam beberapa rombongan. Tiap rombongan terdiri dari 2.000 sampai 3.000 orang.

Fenomena jalan-jalan gratis ala perusahaan Tiongkok itu memantik reaksi netizen. Masyarakat negeri komunis yang juga tercatat sebagai negara dengan pengguna internet terbesar di dunia itu mengkritisi kebijakan perusahaan-perusahaan yang masuk dalam kategori direct-sales company atau semacam multi-level marketing (MLM) tersebut. Para netizen menyebut pelesiran gratis itu sebagai pencitraan.

“Mereka (karyawan) sudah menunjukkan kinerja yang sangat baik. Ini cara kami mengapresiasi hasil kerja mereka,” kata Li dalam sebuah wawancara dengan media Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu. Di sisi lain, sang taipan menyatakan bahwa aksi jalan-jalan gratis ke mancanegara itu juga akan meningkatkan pamor Tiongkok sebagai negara yang kondusif bagi para pebisnis dan pemilik modal. (shanghaiist/southchinamorning post/AFP/hep/ami)

Selain museum, rombongan turis itu juga berkunjung ke Taman Nasional Veluwe dan tentu saja distrik-distrik komersial untuk berbelanja. Roermond, salah satu pusat belanja, pun langsung sesak oleh wisatawan Negeri Panda. Bukannya memadati butik-butik yang menawarkan pakaian atau tas berkelas, rombongan karyawan Perfect itu justru membanjiri outlet peralatan dapur mewah.

“Saya tidak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya. Tiap orang menghabiskan sekitar 500 euro (sekitar Rp 7,3 juta) sampai 1.000 euro (sekitar Rp 14,6 juta) untuk berbelanja alat dapur,” kata Marijke Boom, salah seorang kasir di outlet peralatan dapur mewah Roermond. Dan, piranti dapur yang paling laris adalah panci dan pisau.

Sebelum Belanda, Prancis dan Thailand sudah lebih dulu panen turis Tiongkok. Pertengahan bulan lalu, Li Jinyuan memberangkatkan sebanyak 6.400 karyawannya ke Prancis. Itu merupakan bagian dari perayaan ulang tahun ke-20 perusahaannya. Yakni, Tiens Group Tiongkok. Sebanyak 6.400 orang itu menginap di 140 hotel berbeda yang tersebar di seantero Kota Paris selama empat hari.

Bersamaan dengan rombongan anak buah Li, Infinitus China juga mengirimkan sebanyak 12.700 karyawannya ke Thailand. Mereka menikmati pelesir selama enam hari di Negeri Gajah Putih itu. Karena jumlahnya yang sangat banyak, maka para karyawan itu dibagi dalam beberapa rombongan. Tiap rombongan terdiri dari 2.000 sampai 3.000 orang.

Fenomena jalan-jalan gratis ala perusahaan Tiongkok itu memantik reaksi netizen. Masyarakat negeri komunis yang juga tercatat sebagai negara dengan pengguna internet terbesar di dunia itu mengkritisi kebijakan perusahaan-perusahaan yang masuk dalam kategori direct-sales company atau semacam multi-level marketing (MLM) tersebut. Para netizen menyebut pelesiran gratis itu sebagai pencitraan.

“Mereka (karyawan) sudah menunjukkan kinerja yang sangat baik. Ini cara kami mengapresiasi hasil kerja mereka,” kata Li dalam sebuah wawancara dengan media Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu. Di sisi lain, sang taipan menyatakan bahwa aksi jalan-jalan gratis ke mancanegara itu juga akan meningkatkan pamor Tiongkok sebagai negara yang kondusif bagi para pebisnis dan pemilik modal. (shanghaiist/southchinamorning post/AFP/hep/ami)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/